WAIKABUBAK – PASOLAPOS.COM || Rabu (21/11/2024) berlangsung kegiatan penguatan pengawas sekolah dan kepala sekolah SD Sumba Barat di Hotel Rakuta, Waikabubak, Sumba Barat, NTT, yang diselenggarakan oleh Yayasan Inovasi dan yang hadir dari Inovasi : Kania Dewi, Verodias Bere, dan Ethy Duka. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat , Imanuel M. Anie, M.Si , mewakili Pjs. Bupati Sumba Barat Dra. Flouri Rita Wuisan, MM; membacakan sambutan dan membuka dengan resmi acara tersebut. Hadir pada kegiatan tersebut para kepala SD dan pengawas sekolah Kabupaten Sumba Barat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat, Bulla Nggallu, S.Pd,M.Si, 5 orang dosen dari UNIKA Weetebula, yang mewakili Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Nusa Cendana (YAPNUSDA), Agustinus B. Wuwur, dari YAPMAS Yulianus Mezango, dan dari YAPPI Ibu Wartini.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Imanuel atas nama Pemerintah Kabupaten Sumba Barat menyampaikan terimakasih kepada Provincial Manejer NTT Yayasan Inovasi atas perhatian dan dukungan bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Sumba Barat. Lebih kurang sudah 7 tahun Yayasan Inovasi telah mengabdi di Kabupaten Sumba Barat melalui fase 1 tahun 2017-2020 dan fase 2 tahun 2020-2023 dengan program utama yaitu pengembangan literasi, numerasi dan karakter murid kelas 1,2,dan 3 SD/MI dan upaya simultan untuk meningkatkan kapasitas guru dengan memperhatikan kapasitas guru kelas awal serta memberikan perspektif gender, inklusi sosial dan inklusi disabilitas, dan perubahan iklim yang diarahkan untuk murid kelas 1 s.d. 6 SD/MI, dan fase 3 telah dilaksanakan tanggal 21 Agustus 2024, berdasarkan hasil analisis dan refleksi oleh Balai Guru Penggerak Provinsi NTT.
Berdasarkan hasil survei dari Balai Guru Penggerak NTT terhadap 18.000.000 orang guru di Provinsi NTT, terdapat 14-16 % guru atau sekitar 3.000.000 guru berada pada level kompetensi yang rendah untuk 4 kompetensi dasar seorang guru yaitu : pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, yang secara langsung akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari kegiatan penguatan kepala sekolah SD di Sumba Barat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru kepala sekolah dengan kompetensi pada aspek manejerial, kewirausahaan, supervisi, kepemimpinan, penguatan pendidikan karakter dan pengembangan sekolah, inovasi serta digitalisasi pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan sesuai 8 Standar Nasional Pendidikan. (SNP).
Tujuan utama pengembangan kompetensi pengawas sekolah adalah agar pengawas sekolah memperoleh kemampuan khusus yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas supervisi pendidikan di sekolah. Berdasarkan Permenpanrb Nomor 1 tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah bukan lagi sebagai pengendali administrasi namun sebagai pendamping bagi sekolah binaannya, dengan tugas pokok adalah melaksanakan kegiatan pendampingan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah binaan meliputi 4 tahap : perencanaan kerja, pendampingan pelaksanaan program sekolah, dan pelaporan kinerja yang bersiklus. Artinya hasil pelaporan kinerja akan digunakan untuk dasar penyusunan beberapa kompetensi :
- Meningkatkan kemampuan kepala sekolah, tim manejemen, dan guru dengan merefleksi rapor pendidikan dan penyusunan rencana program sekolah yang efektif dan partisipatif.
- Meningkatkan partisipasi seluruh warga sekolah dalam proses merefleksi rapor pendidikan dan penyusunan rencana program sekolah.
- Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
- Meningkatkan efektifitas kegiatan pendampingan kepada kepala sekolah, tim manejemen sekolah, dan guru.
- Memberikan rekomendasi dan saran untuk perbaikan kegiatan pendampingan selanjutnya, sehingga kegiatan pendampingan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
- Meningkatkan kualitas dan relevansi program pendidikan yang diselenggarakan sekolah, memperkuat tata kelola sekolah yang lebih baik dan meningkatkan transparansi dalam penyelenggaraan program pendidikan di sekolah, membangun kemitraan yang baik antara pihak Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sumba Barat dengan kepala sekolah, tim manejemen, dan guru, dan memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas pendidikan.
Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Kepala Dinas Pendidikan , Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sumba Barat, Lobu Ori, S.Pd.,M.Pd tentang sebaran pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Sumba Barat. Dan, Nofriadi Umbu Daniel , Analis Data dan Informasi Tenaga dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Balai Guru Penggerak NTT, memaparkan materi tentang Peta Kompetensi Guru di NTT.
Kadis Lobu Ori dalam paparannya menyajikan data tentang upaya yang dilakukan dinas yang dipimpinnya itu dalam melakukan pemerataan guru, di mana melalui pembukaan formasi ASN PPPK yang dilakukan 3 tahun terakhir berdasarkan kekurangan guru yang sudah ada di sistem sehingga penempatan PPPK yang ada dipastikan sudah sesuai keadaan riil di masing-masing satuan pendidikan. Hingga saat ini ASN PPPK Jabatan Fungsional Guru sebanyak : Tahun 2021 : 191 guru. Tahun 2022 : 308 guru. Tahun 2023 : 177 guru.
Jumlah Satuan Pendidikan di Kabupaten Sumba Barat sebanyak 322, dengan rincian : PAUD: 187, PKBM : 3, SD : 90, SMP : 40. Hingga saat ini persebaran guru pada setiap kecamatan sudah merata. Yang menjadi catatan adalah kekurangan guru bagi sekolah yang sulit dipenuhi karena regulasi yang ada. Jumlah guru yang terdata di Dapodik saat ini adalah 3.086 PTK. (Sumber: Dapodik, November 2024).
Usai pemaparan materi, dibuka sesi dialog/tanya jawab, shering peserta dengan pemateri yang dipandu oleh David Moto Lele, S.S.,M.Pd, Kasie Kurikulum dan Penilaian SMP dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sumba Barat. Sejumlah shering dan pertanyaan diajukan oleh peserta, antara lain dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat, Bulla Nggallu, S.Pd.,M.Si mempertanyakan masalah 6 orang guru Kristen Protestan yang lulus PPPK dan mengambil formasi guru Agama Katolik hingga hari ini masalahnya belum diselesaikan.
Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sumba Barat , Lobu Ori menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa perlu ada upaya dan solusi bersama para pihak untuk memecahkan permasalahan tersebut. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumba Barat, berjanji akan coba membantu, dalam waktu dekat ia akan ke Kupang untuk berkoordinasi dengan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT untuk mencari pemecahan permasalahannya. Mudah-mudahan permasalahan tersebut bisa diatasi ungkapnya. Usai sesi tersebut dilanjutkan dengan diskusi kelompok tentang kompetensi guru, dan tentang jumlah dan sebaran guru, dan pembahasan Rencana Kerja Tindak Lanjut. Proficiat Inovasi.
Oleh Agustinus B. Wuwur, Kepala Biro Pasolapos Sumba Barat