Didukung oleh PASOLAPOS.COM
Oleh: Florensia Arjeni Malo
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik
Universitas Katolik Weetebula
Menjalani pertemanan adalah hubungan timbal balik antara 2 orang atau lebih di dasari atas asas sukarela untuk berbagai kepentingan tertentu dengan intensitas hubungan yang sangat erat. Jalinan pertemanan merupakan awal dari jalinan persahabatan.
Jalinan pertemanan ini di mulai dari dua orang individu kemudian semakin bertambah sehingga memungkinkan terbentuknya sebuah kelompok sosial yang di dasari oleh persamaan hobi, gagasan, dan gaya hidup. Pertemanan ini bisah membawa pengaruh pada individu bersangkutan, baik itu pengaruh yang buruk atau pengaruh yang baik.
Banyak kasus belakangan ini yang menggambarkan bahwa jalinan pertemanan seorang teman dapat mempengaruhi jalan hidup seseorang, misalnya pertemanan pada kelompok geng motor, kelompok bullying, aliran sesak kelompok belajar SMP dan SMA, yang cenderung membawa pengaruh negatif dari jalinan pertemanan tersebut.
Pengaruh negatif yang ditimbulkan dari hubungan pertemanan yang berkelompok tersebut misalnya memberikan ejekan, cemoohan, pengucilan, pemukulan, tendang ataupun didorong. Perkembangan sosial remaja lebih mengarah pada pola perubahan sosial di mana seseorang remaja lebih dituntu untuk dapat menyesuaikan diri sehinggah dapat mencapai kematangan pada saat dewasa nanti.
Pertemanan atau persahabatan (Friendship) ialah suatu hubungan relasi yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena pada prinsipnya manusia merupakan makhluk sosial yang saling ketergantungan satu sama lainnya. Relasi pertemanan adalah hubungan interpersonal antara dua orang atau lebih yang secara produktif menguntungkan dan di bentuk oleh tujuan positif yang menguntungkan.
Hubungan interpersonal melibatkan fokus interpersonal.
Menurut New-Comb dan Hartup, 2007:231 pertemanan secara spesifik didefinisikan sebagai ikatan penuh kasih sayang antara dua atau lebih, Masing-masing individu yang saling menaruh harapan. Komposisi persahabatan terdiri dari empat aspek, yaitu pertukaran, komitmen, kerjasama, dan saling berbagi yang akan memengaruhi baik buruknya kualitas persahabatan.
Membina pertemanan atau persahabatan agar awet dan lebih bermanfaat.
Menghormati dan Menghargai, Kalau kita ingin bersahabat dengan seseorang, jangan pernah kita melihat latar belakang orang tersebut. Jangan pernah kita melihat dia dari golongan mana, suku mana, dan agama apa. Jadi siapapun dia dan apapun latar belakangnya kita harus menghormati dan menghargainya. Saling Menjaga Rahasia, Sahabat adalah tempat kita berbagi dan berkeluh kesah. Tak jarang rahasia pribadi mereka, mereka mau menceritakan kepada kita. Untuk itu supaya persahabatan tetap terjaga, kita harus menjaga rahasia itu dan jangan kita sia-siakan kepercayaan sahabat itu yang sudah di berikan kepada kita. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu. Kebahagiaannya adalah bahagia milik kita juga. Ikut berbahagiaan atas keberhasilan teman kita. Iri itu hanya membawa kita pada keburukan. Buang jauh-jauh perasaan iri. Kita patut ikut Berbahagia apabila teman/sahabat kita mendapatkan suatu kebahagiaan atau keberhasilan.
Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah jarak yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat. Sebaliknya, mendekatlah kalau kita merasa pertemanan sudah semakin renggang. Negative assertion (tuduhan negatif), merupakan kemampuan untuk mempertahankan diri dari tuduhan yang tidak benar atau tidak adil, kemampuan untuk mengatakan tidak terhadap permintaan-permintaan yang masuk akal dan kemampuan untuk meminta pertolongan bantuan saat diperlukan.
Munculnya jalinan pertemanan dalam kehidupan sehari-hari, remaja hidup dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Remaja juga tumbuh dan berinteraksi dalam dua dunia sosial, dunia orang dewasa dan dunia orang sebaya.
Hubungan jalinan pertemanan pada masa remaja
Persahabatan atau pertemanan diakhir usia remaja awal umumnya terjadi pada anak usia 11 hingga 15 tahun. Pertemanan sudah berlanjut dan berjalin erat. Remaja tidak hanya memanfaatkan sahabat sebagai teman bermain, berjalan-jalan, dan nonton bioskop atau ngobrol di cafe, tetapi perannya sudah sedemikian luas.
Menurut Hurlock mengemukakan bahwa remaja dalam memilih teman menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai-nilai pemikiran yang sama, yang dapat mengerti dan membuatnya merasa aman, dan yang kepadanya ia dapat mempercayakan Masalah-masalah dan bahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan orang tua maupun guru.
Ada beberapa tahap yang dilalui seseorang untuk dijadikan teman dekat. Tahapan pertama, mungkin saja anak hanya menganggap sebagai teman bermain, tahapan selanjutnya karna timbul kecocokan menjadi teman berbagai kepercayaan. Jika kepercayaan dan pengertian terus tertumpuk maka pertemanan bisa berkembang menjadi teman berbagai emosi.
Strategi untuk mengembangkan jalinan pertemanan atau persahabatan
Dalam suatu hubungan sosial, kita sebagai manusia pada umumnya berharap memperoleh suatu kebahagiaan, bahkan kebahagiaan itu merupakan salah satu tujuan hidup. Orang-orang akan mencari pengalaman yang memiliki penghargaan bagi dirinya. Antara dua orang yang membagun hubungan masing-masing mencari penghargaan, sebuah penghargaan yang memungkinkan dapat memperdalam hubungan jika masing-masing di dalamnya dapat meningkatkan pemberian penghargaan secara timbal balik terutama menyangkut keakraban dan kepedulian. Kekokohan hubungan akan lebih terjalin jika seorang mitra dapat memberi penghargaan.
Kualitas Hidup Dalam Pertemanan:
Kita boleh percaya atau tidak, tetapi persahabatan memiliki kekuatan untuk memperbaiki kualitas hidup kita bahkan membantu memperpanjang usia Menghabiskan waktu dengan teman-teman terdekat akan membuat hidup kita dipenuhi oleh pembicaraan yang menyenangkan, dukungan, kedekatan dari hati ke hati, serta tentunya gelak tawa yang menghibur hati. Sahabat ada di saat kita menghadapi berbagai kesulitan serta membantu kita melihat masalah dengan lebih jernih. Mereka ada saat kita sukses atau merayakan keberhasilan kita. Dengan hubungan pertemanan yang positif, hidup jadi lebih bermakna dan kita jadi lebih mudah mensyukuri hal-hal yang terjadi dalam hidup. Memiliki teman-teman yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup. Penelitian menunjukkan bahwa terhubung secara dalam dengan orang lain dapat membantu menurunkan tekanan darah serta kolesterol. Kita tak hanya lebih semangat saat memiliki pertemanan yang sehat, kualitas hidup kita pun makin lebih baik!.