PASOLAPOS.COM — Universitas Katolik Weetebula (Unika Weetebula) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan masyarakat melalui Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat). Program ini menjadi wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup, khususnya di bidang ketahanan pangan dan pencegahan stunting.
Pada Rabu, 10 September 2025, Unika Weetebula menyerahkan 84 ekor ayam kepada Ibu PKK Desa Rama Dana. Penyerahan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengembangkan budidaya ayam sebagai upaya meningkatkan ketersediaan protein hewani dan memperkuat ketahanan pangan keluarga. “Bantuan ini diharapkan menjadi stimulan bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi lokal dan menciptakan kemandirian pangan,” ujar salah satu perwakilan Unika.
Kegiatan berlanjut pada Jumat, 12 September 2025 dengan Pelatihan Kosabangsa yang mengangkat tema “Budidaya Ayam dan Tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) untuk Pencegahan Stunting pada Anak Usia Dini.” Pelatihan ini diisi oleh tiga narasumber berkompeten: Ni’matuzahroh, S.Psi., M.Si., Ph.D., Ibu Nailis Syifa, Ph.D., dan Ibu Henik Sukorini, Ph.D.
Materi yang diberikan sangat komprehensif, mencakup:
- Capacity building kader posyandu, termasuk pengasuhan, deteksi dini stunting, dan stimulasi tumbuh kembang anak.
- Edukasi gizi serta praktik stimulasi kognitif dan motorik.
- Teori dan praktik budidaya TOGA, manfaat jamu anti-stunting, dan pembuatan jamu secara langsung.
- Penyusunan menu gizi seimbang berbasis pangan lokal agar dapat diaplikasikan di rumah.
- Identifikasi tumbuh kembang anak beserta praktik deteksi stunting.
- Persiapan peninjauan lapangan untuk melihat langsung praktik budidaya ayam dan pembuatan pakan ternak di Mitra 2.
Melalui kegiatan ini, Unika Weetebula berharap dapat menciptakan perubahan nyata di masyarakat. Tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga membekali kader PKK dan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan praktis untuk membangun desa yang sehat dan bebas stunting.
“Pencegahan stunting harus dimulai dari keluarga, dan peran ibu-ibu PKK sangat vital. Dengan edukasi berkelanjutan seperti ini, kami ingin melahirkan generasi Sumba yang sehat, cerdas, dan tangguh,” tambah tim pengabdian masyarakat Unika.
Dengan program seperti ini, Desa Rama Dana diharapkan menjadi contoh sukses pemberdayaan masyarakat berbasis kolaborasi, yang dapat direplikasi di desa-desa lain di Sumba.












