TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM || Sosialisasi mengenai perkarantinaan hewan, ikan, dan tumbuhan berlangsung di aula Hotel Ella, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Jumat, 15 November 2024.
Dalam acara tersebut, Pejabat Bupati Sumba Barat Daya, Ir. Yohanes Oktavianus, MM, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, menekankan pentingnya penanganan serius terhadap penyakit *African Swine Fever* (ASF) dan penyakit lainnya. Ia menyampaikan bahwa ASF adalah penyakit viral yang sangat menular pada babi, yang menyebabkan perdarahan pada organ internal dan memiliki angka kematian yang sangat tinggi.
“Kondisi ini menjadi kekhawatiran serius di kalangan peternak babi, terutama di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya,” ujar Yohanes.
Ia juga menjelaskan bahwa langkah-langkah pencegahan dan pengendalian telah diperkuat, termasuk isolasi babi yang terinfeksi, penerapan biosekuriti yang ketat, serta pengawasan intensif di daerah-daerah berisiko tinggi. Penularan ASF, tambahnya, dapat terjadi melalui kontak langsung dengan babi yang sakit, peralatan, pakan, minuman, atau gigitan caplak yang tercemar virus.
Selain itu, Yohanes menyoroti pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung upaya pemerintah. Ia menekankan bahwa kesadaran para peternak untuk melaporkan kasus-kasus mencurigakan dan mematuhi aturan karantina adalah kunci keberhasilan dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.
Sosialisasi ini juga menghadirkan sejumlah pemateri dari Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan Provinsi NTT. Mereka memberikan informasi teknis tentang pentingnya penerapan biosekuriti yang melibatkan langkah-langkah seperti desinfeksi kandang, kontrol terhadap makanan ternak, dan pembatasan masuknya ternak baru tanpa pemeriksaan karantina.
Seorang peserta sosialisasi, Maria Nggale, peternak babi dari Kecamatan Loura, mengungkapkan bahwa ia sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. “Selama ini kami kurang tahu bagaimana mencegah ASF. Dengan informasi ini, kami menjadi lebih siap untuk melindungi ternak kami,” ungkapnya.
Di akhir acara, pemerintah daerah menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat fasilitas karantina hewan, ikan, dan tumbuhan di Kabupaten Sumba Barat Daya. Langkah ini diharapkan dapat mendukung penguatan ketahanan pangan dan kesejahteraan peternak serta petani di daerah tersebut.
Red** Sipri Mone // PASOLAPOS.COM