Sosialisasi di Kabelawuntu: Warga dan Tokoh Masyarakat Bergerak Bersama Wujudkan Sumba Tengah Bebas Malaria

SUMBA TENGAH – PASOLAPOS.COM ||  Upaya mewujudkan masyarakat sehat dan bebas dari malaria terus digalakkan di Kabupaten Sumba Tengah. Pada Kamis, 02 Oktober 2025, pukul 10.00 WITA, sebuah kegiatan sosialisasi bertajuk “Bersama Kita Wujudkan Sumba Tengah Bebas Malaria Melalui Diskusi Warga” digelar di Desa Kabelawuntu, tepatnya di Dusun 3, Kampung Galu Watu.

Acara yang dilaksanakan di salah satu rumah warga tersebut menghadirkan tokoh masyarakat serta sejumlah warga sekitar. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara SSR Puspas Keuskupan Weetebula – Perdhaki Program Eliminasi Malaria bersama Puskesmas Umbu Riri, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan malaria.

Sebagai narasumber utama, hadir Soviani R.B. Amas, Relawan Eliminasi Malaria (REM) dari SSR PUSPAS Kewe. Dalam pemaparannya, Soviani menekankan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta melakukan langkah-langkah pencegahan agar rantai penularan malaria dapat diputus. “Pencegahan adalah kunci. Jika masyarakat sadar dan peduli, maka kita bisa bersama-sama memberantas malaria dari Sumba Tengah,” tegasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Soviani didampingi oleh tim SSR PUSPAS Kewe, antara lain Yustin Liarian selaku Finance Administrator, Firani R. Bara sebagai pendamping kegiatan dari Puskesmas, serta Suryadi U. Bala yang bertugas sebagai kader Juru Malaria Desa (JMD) Kabelawuntu. Kehadiran mereka memperkuat jalannya kegiatan sosialisasi dan memastikan informasi yang disampaikan dapat diterima secara utuh oleh masyarakat.

Diskusi yang berlangsung berjalan interaktif. Warga diberi kesempatan untuk bertanya, sekaligus berbagi pengalaman terkait malaria. Topik yang dibicarakan pun beragam, mulai dari pengenalan gejala malaria, cara penularan, hingga metode pencegahan yang dapat dilakukan di lingkungan rumah maupun kampung.

Harapan besar disampaikan oleh pihak SSR PUSPAS Kewe melalui kegiatan ini. Sinergi antara masyarakat, pihak kesehatan, dan organisasi sosial dinilai sangat penting untuk membangun kesadaran kolektif. “Dengan kebersamaan, kita bisa ciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan akhirnya mewujudkan Sumba Tengah bebas malaria,” ungkap salah satu anggota tim dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan sosialisasi ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat edukasi kesehatan di tingkat akar rumput. Lebih dari sekadar diskusi, acara ini juga memperlihatkan komitmen komunitas lokal untuk berperan aktif dalam memerangi penyakit menular.

Gerakan bersama ini membuktikan bahwa eliminasi malaria bukan sekadar mimpi, tetapi dapat diwujudkan jika semua pihak bekerja sama. Bersama kita bisa!.

Tinggalkan Balasan