PROGRAM KUNJUNGAN BUPATI SUMBA BARAT DI SMP KATOLIK WAIKABUBAK

Foto bersama usai kegiatan.Bupati dan Guru SMPK Waikabubak antusias bersama.

 

Oleh Agustinus B. Wuwur, Kepala Biro Pasolapos Sumba Barat

PASOLAPOS.COM ||  Senin (17/3/2025) Bapak Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, SH               semula telah dijadwalkan mengunjungi SMP Katolik Waikabubak, namun karena bertugas mendampingi Bapak Gubernur NTT, Apt. Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si,  ke Jakarta untuk tugas dinas penting,   didampingi : Kabid PAUD, Analisis Keuangan, Pengawas SMP Katolik  Waikabubak Bapak Adrianus Mezango, S.Sos, Bapenda, Kadis Peternakan/Plt Dukcapil Sumba Barat, Kadis Sosial;     dalam rangka Program 100 hari bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat, Thimotius Tede Ragga, S.Sos.

Kegiatan kunjungan 100 hari diawali dengan  apel bendera di halaman Stella Maris SMP Katolik Waikabubak, Sumba Barat, NTT. Pembina Upacara Bapak Titus Diaz, dan Pemimpin Upacara Ibu Agustina Kiya, S.Pd , Kepala SMP Katolik Waikabubak, peserta upacara dihadiri guru, pegawai, peserta didik SMP Katolik Waikabubak.

Usai apel bendera dilanjutkan dengan sambutan bupati Sumba Barat, disampaikan  oleh Titus Diaz  (di ruang guru SMP Katolik Waikabubak, karena hujan). Pokok-pokok  penting yang disampaikan antara lain : pelaksanaan literasi dan numerasi agar ditingkatkan secara efektif di sekolah.

Penggunaan teknologi tingkatkan kualitas pembelajaran, kembangkan kurikulum yang relefan dan kontekstual sesuai kebutuhan peserta didik, penggunaan sumber daya yang ada meningkatkan kualitas pembelajaran. Penggunaan laboratorium dan perpustakaan  dan sumber daya online.

Pengembangan kemampuan peserta didik berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan berkolaborasi dengan orang lain, menggunakan penelitian autentik untuk menilai kemampuan peserta didik seperti menggunakan proyek, portofolio, dan penilaian diri. Mengembangkan  lingkungan belajar yang nyaman. Dengan demikian diharapkan para guru di SMP Katolik Waikabubak dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, dan membantu  peserta didik mencapai tujuan pendidikan.

Pendidik dan peserta didik diharapkan memberikan dukungan moril kepada bupati dan wakil bupati, sehingga secara bersama  mewujudkan pembangunan pendidikan melalui Program 100 Hari Kerja bupati dan wakil bupati Sumba Barat; demikian juga dukungan orang tua dan masyarakat Sumba Barat.

Program 100 Hari tidak saja berfokus pada program Pendidikan, tetapi juga 5 program prioritas  lainnya yang juga melibatkan sekolah-sekolah. Dengan dukungan para guru, pegawai peserta didik bupati yakin secara bersama  dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi kemajuan Kabupaten Sumba Barat yang lebih baik.

Bupati Yohanis Dade, SH meyakini bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Untuk itu bupati berharap para guru dan para peserta didik mendukung program pendidikan yang dijalankan bersama wakil bupati. Sehingga dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi anak-anak didik.

Diakui bahwa sebagai Pemerintah tidak dapat melaksanakan program pendidikan sendirian. Oleh karena itu bupati berharap peran para guru, pegawai, peserta didik dapat memberikan dukungan penuh; dan bukan hal yang sulit jika semua sepakat dengan tujuan yang sama , dan tentunya hal ini dipengaruhi pula oleh inovasi dan kreatifitas para guru, serta niat dan tekad peserta didik untuk memajukan pendidikan di Sumba Barat.

Pembangunan pendidikan yang dilakukan  yang menjadi fokus penting di Sumba Barat adalah percepatan penuntasan literasi dan numerasi melalui Gerakan 15 menit membaca sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas.

“Gong Belajar” pun digaungkan untuk waktu belajar malam  pada jam tertentu peserta didik di rumah yang dipantau orang/tua wali di rumah, juga peran koordinasi dengan kepala desa/lurah, para camat untuk memastikan Program Gong Belajar  berhasil sesuai harapan semua pihak.

Usai penyampaian pokok-pokok penting disampaikan oleh  Bapak  Titus Diaz, diberi kesempatan kepada Kepala Sekolah, Ibu Agustina Kiya, S.Pd, menyampaikan beberapa hal penting antara lain kemajuan literasi dan numerasi di SMP Katolik Waikababubak tahun 2024 :  84,44 %, ( pada rapor pendidikan, naik 28,88 % dari tahun sebelumnya ), renovasi ruang kepala sekolah, dan alur kali Kaori di belakang sekolah, mengakibatkan banjir (20/1/2025) yang telah dilaporkan ke Kapolres Sumba Barat. Juga usul prasarana di SMP Katolik Waikabubak, disampaikan  Agus Wuwur dan Paulus Pawolung guru pada SMP Katolik Waikabubak soal aula dan renovasi ruang guru. Jumlah peserta didik Tahun Pelajaran 2024/2025 adalah 279 siswa/siswi, dan jumlah guru pegawai 23  orang (guru 18, pegawai 5 orang) mengharapkan kepedulian Pemda Sumba Barat untuk kemajuan pendidikan di SMP Katolik Waikabubak.

 

Titus Diaz minta pihak Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Sumba Barat mencatat usul yang telah disampaikan pihak sekolah. Titus menanggapi positif usul aula, namun bisa disampaikan untuk program tahun 2026. Mudah-mudahan  mendapat respon dari Bapak Bupati Yohanis Dade, SH; dan Bapak Wakil Bupati  Thimotius Tede Ragga, S.Sos.

Josua Nani (Kelas IX C), ketika dimintai tanggapannya tentang ketidak hadiran Bapak Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, SH, karena tugas penting ke Jakarta, Nani berharap apabila berkenan, suatu ketika bapak bupati bisa  mengunjungi SMP Katolik Waikabubak. Senada disampaikan Gracia C. Cahaya Indah R. Dyka (IX C) , “ Saya punya harapan apabila bapak bupati sudah pulang dari tugas penting di luar daerah, kalau bisa berkenan hadir dalam apel bendera bersama komunitas SMP Katolik Waikabubak. “ Semoga !  ***

 

 

Tinggalkan Balasan