PASOLAPOS.COM || Rabu (20/11/2024) berlangsung In House Training Penguatan Karakter Guru yang diikuti oleh guru dan pegawai SMP Katolik Waikabubak dengan pemateri Rm. Marcel P. Lamunde, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Nusa Cendana (Yapnusda) . Kepala SMP Katolik Waikabubak, Ibu Agustina Kiya, S.Pd saat sapaan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari kegiatan sehari sebelumnya (19/11/2024) yaitu pengembangan kompetensi guru dengan pemateri Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Sumba Barat, Lobu Ori, S.Pd.,M.Pd. Menurut Ibu Nini demikian panggilan akrab Kepala SMP Katolik Waikabubak,bahwa melalui kegiatan penguatan karaktek guru, pegawai dapat pula menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa-siswi yang diasuhnya.
Rm. Marcel dalam paparan materinya lebih memilih menggunakan penguatan karakter karena menurut rmomo karakter itu sudah dimiliki seseorang tinggal penguatan / pengembangan / pembaruan karakter tersebut. Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter dimiliki seseorang sebab adanya faktor lingkungan dan perkembangannya serta pembelajaran dari luar.
Dari pengertian karakter secara khusus berkaitan dengan kejiwaan guru, akhlak guru, budi pekerti guru, pertama-tama berkaitan dengan pengertian sifat yang terbawa sejak lahir sampai menjadi guru dan hingga sekarang. Hal ini sebagai refleksi bagi guru untuk memahami dirinya bagaimana ia menjadi guru yang disiplin, bertanggung jawab menjadi guru yang baik, mendidik, mengasuh, melatih, mengajar anak-anak demi masa depannya, dan menjadi kebanggaan orang tua/masyarakat.
Dalam disiplin Pengembangan Karakter seseorang perlu belajar dan belajar untuk mengembangkan karakter baik sebagai guru/pegawai. Dan kuncinya adalah menjalankan tugas dengan DISIPLIN. Disiplin yang dimaksud adalah menyangkut seluruh proses hidup seseorang : waktu, kesehatan rohani dan jasmani, ekonomi, tanggung jawab,dll. Selain itu disiplin itu sendiri artinya ikuti aturan yang berlaku : waktu, musim, kurikulum, metode. Dengan demikian jika ingin berhasil wajib ikuti aturan yang berlaku. Disiplin adalah nada pemuridan. MURID WAJIB IKUT GURU. Dalam hubungan dengan pemuridan ini kita yang beragama Katolik/Kristen wajib ikut Guru kita “ Yesus ”.
Guru kita adalah Yesus. Dengan demikian seluruh hidup seorang guru tidak bisa lain harus ikut Guru = Yesus. Guru Katolik/Kristen adalah murid yang taat pada Gurunya. Seorang murid tidak lebih dari Gurunya. Beberapa kutipan dari Kitab Suci dapat menjadi gambaran pengembangan karakter seorang guru dari (Yoh 14 : 6) “ Akulah Jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. “ Dan, (Yoh 15 : 5) “ Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. “
Dalam pemuridan, murid ikut guru harus nampak dalam diri seorang guru. Guru Katolik/Kristen yang baik dan benar tidak bisa ada kemungkinan lain. Seorang guru IKUT AMBIL BAGIAN DALAM PERISTIWA GURU = YESUS. Hal ini yang mesti dibagikan kepada sesama guru. Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa “ Peristiwa Hidup Guru kita Yesus “, yang kita harus turut ambil bagian yaitu : lahir-Nya, bertumbuh dan berkembang dalam keluarga. Besar dan Ia mulai berkarya. Dalam berkarya dan sampai akhir hidup-Nya, jalan salib yang ditempuh-Nya.
Lebih lanjut Romo Marcel menjelaskan bahwa Yesus memilih 12 orang murid khusus untuk menyertai-Nya. Ia mengajar, menyembuhkan, diagungkan bahkan ditolak. Disalibkan “ngeri ! ” Itulah jalan-Nya. Dan, inilah Jalan Keselamatan yang benar untuk sampai bangkit bagi banyang orang yang mengikuti Dia, yang percaya kepada-Nya. Seorang Guru Katolik/Kristen dipilih khusus untuk mengikuti peristiwa hidup-Nya sebagai seorang Guru yang menyelamatkan.
Romo Marcel sebagai seorang yang suka menanam pohon mengajak peserta untuk merenung sejenak berkaitan dengan “ SATU POHON KESADARAN BARU “ yang memperlihatkan 7 hal/peristiwa seiring sejalan , yang bisa mengajarkan pendidikan khusus adalah guru. Tujuh Kesadaran Baru Hidup Ekologis adalah : 1) Berkualitas. 2) Harapan. 3) Sederhana. 4) Bermakna. 5) Hemat. 6) Semangat berbagi. 7) Peduli.
Inilah kesadaran baru hidup yang seharusnya menjadi kebiasaan manusia. Bila kesadaran baru hidup ekologis menjadi kebiasaan, maka Anda sudah menjadi agen perubahan untuk hidup lebih baik. SATU POHON YANG SANGAT DITENTUKAN OLEH POHON BERAKAR GURU, memperlihatkan semua buah/hasil BERAKAR DARI GURU : Presiden, TNI/POLRI, pilot, dokter, bidan, perawat, dan berbagai profesi lainnya. Terimakasih Rm. Marcel, Proficiat SMP Katolik Waikabubak.
Oleh Agustinus B. Wuwur, guru pada SMP Katolik Waikabubak/Kepala Biro Pasolapos Sumba Barat