PasolaPos.Com – Obakomi. Dalam rangka optimalisasi wilayah pasar yang belum tertata maksilmal oleh beberapa dinas terkait di kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
belum lama ini Kapolsek loura AKP. EDY SH.MH bersama camat loura YT.Kawi dan Falentinus Teda kabid Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sumba Barat Daya. Memberi komentar terkait unit pasar Obakomi yang berlokasi di desa Pogotena kecamatan Loura kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Luas lahan atau lokasi pasar Obakomi sekitar 5 ha, dibangun sejak tahun 2015. Namun hingga memasuki tahun 2021 terkini belum ada penataan yang begitu serius dari pemda Sumba Barat Daya dalam hal ini khususnya oleh Perindag, Penda, maupun Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sumba Barat Daya.
Secara defakto AKP, EDY SH.MH sebagai kapolsek Loura menuturkan bahwa penggunaan pasar tersebut belum maksimal. Terlihat jelas bahwa bangunan ruko dan beberapa lapak yang disediakan oleh pemerintah untuk para pengguna jasa belum difungsikan dengan semestinya.
” Sangat disayangkan adalah kebanyakan pengguna jasa pasar menggunakan dan bahkan membuat ulang lapak atau warung atas kemauan sendiri. Dari sisi lain yang perlu diperhatikan dan ditangani adalah kebersihan pasar,” Ucap Edy.
Dengan melihat kondisi pasar yang belum maksimal difungsikan dan kerapian penataan pasar yang tidak ditangani dengan serius. Seharusnya para petugas pasar yang melakukan penarikan/retribusi maupun dinas terkait seperti dispenda dan perindag dapat memperhatikan hal tersebut.
Lebih lanjut, Edy menjelaskan pasar harusnya ditangani secara serius dalam hal ini dari penataannya dan kemudian menindaklanjuti dengan mengatur atau merapikan semua lapak sehingga memudahkan para pengunjung pasar agar tidak kebingungan saat mencari barang yang akan di belih. Hal penataan yang dimaksud adalah dengan membuat petak atau batasan kepada penjual, sehingga tidak bercampur dengan dagangan lainnya.
Contohnya khusus penjual sayur mayur dan penjual ikan basah maupun ikan kering memiliki tempat tersendiri/terpisah, begitupun dengan penjual lainnya. Manakala tidak diatur sedemikian rupa maka pasar akan semrawut. Apalagi kalau segala kotoran atau sampah berceceran. Ini membuat pasar kelihatan jelek dan juga tidak sehat.
Oleh sebab itu khusus pemerintah dari dinas terkait agar benar-benar jeli menangani persoalan ini sehingga dapat mewujudkan sebuah pasar yang maju, demikian disampaikan AKP. EDY SH.MH.
YT.Kawi sebagai camat loura dalam komentarnya mengatakan bahwa manakala wilayah kabupaten berdampak maju dan masyarakat sejahterah, apabila dilakukan penyisiran penataan mulai dari level yang paling bawah yakni wilayah desa dan kecamatan. Dalam hal ini merujuk pada penataan perkembangan kemajuan.
” sebagai camat loura saya akan secepatnya bergerak kaitan dengan program tujuh jembatan emas bahwa yang paling diutamakan adalah bagaimana sebuah wilayah merajut kemajuan tentunya dengan berbagai giat,” ungkap YT. Kawi.
Lanjutnya, Melihat hasil komoditi petani saat ini semakin berkembang dan selalu dijajahkan dipasaran maka tentunya harus memperhatikan segi kebersihannya, baik barang komoditi itu sendiri maupun lokasi tempat menjajahkan komoditi tersebut. Tentunya pemerintah akan mengawasi dengan cara mempersiapkan lapak atau tempat.
Namun demikian pula masyarakat itu sendiri masih banyak yang belum memiliki rasa kesadaran akan perkembangan kemajuan yang berawal dari kebersihan itu tadi. Berikutnya adalah kaitan beberapa lapak yang tidak difungsikan mestinya pemerintah khususnya dispenda, perindag agar menggerakan masyarakat pengguna jasa pasar untuk menempati lapak yang sudah disediakan dan kalau boleh pemerintah harus mengatur dan menata pasar sesuai masterplant. sehingga tidak membingungkan pengunjung untuk membeli barang yang disukai, dan juga hal ini harus ditangani dengan serius oleh teknis terkait yang menangani pasar, sambung YT. Kawi mengakhiri.
Red(Paul/Paspos).
