Lembaga Kesehatan USAID Kerjasama Transformasi Layanan Primer Pustu Bukambero

Foto bersama Bupati SBD dan Wakil bersama Tim Kesehatan.

TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM || Penerapan sebagai bagian dari upaya transformasi kesehatan di Indonesia kini sedang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Meskipun masih ada tantangan seperti belum tercapainya target Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan tingginya angka penyakit yang bisa dicegah tapi ditemukan pada stadium lanjut, namun upaya untuk mengatasi hal tersebut tengah digalakkan.

 

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/2015/2023, Pemerintah tengah melaksanakan transformasi sistem kesehatan melalui enam pilar, salah satunya adalah transformasi layanan primer. Transformasi ini berfokus pada penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif, dengan dukungan inovasi dan teknologi termasuk penguatan upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, dan manajemen yang ditingkatkan di seluruh layanan primer.

 

Dalam mendukung implementasi ILP, Pemerintah Sumba Barat Daya (SBD) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan didukung oleh Tim USAID-Momentum telah membentuk tim kerja di tingkat kabupaten dan puskesmas. Sebanyak 16 puskesmas, 16 pustu, dan 16 posyandu telah ditetapkan sebagai lokus ILP di Kabupaten SBD sejak awal tahun 2024.

Lounching & Sosialisasi ILP yang dihadiri oleh Bupati SBD,dr.Nelis ,Wakil Bupati Crish Taka,Ibu Bupati Tatik Mete,Kadis Kesehatan dan dinas terkait serta Tim Kesehan dari Kemenkes.

Perubahan mendasar pada transformasi layanan kesehatan ini terletak pada desain layanan yang difokuskan pada kelompok sasaran hingga ke tingkat dusun dan keluarga. Di tingkat kecamatan, paket layanan disesuaikan untuk setiap siklus hidup, baik dalam maupun luar gedung, dengan pelayanan yang difokuskan pada kelompok umur tertentu dan lintas klaster.

 

Pelaksanaan ILP diawali dengan peluncuran yang dihadiri oleh Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete, di Pustu Bukambero, Desa Kalembu Kaha, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten SBD, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa (2/4/2024). Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk para pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan.

Dalam arahannya, Bupati SBD menyampaikan pentingnya fokus pada upaya preventif, promotif, dan paliatif dalam pelayanan kesehatan, serta mengharapkan bahwa implementasi ILP dapat meningkatkan pemanfaatan pustu dan posyandu.

 

“Diharapkan dengan adanya pelaksanaan ILP dapat mendekatkan pelayanan Pustu yang selama ini kurang dimaksimalkan penggunaannya bisa digunakan dengan maksimal. Demikian pula dengan posyandu. Diminta kepada para camat dan kepala desa untuk memastikan sasaran yang datang ke posyandu” Harap Bupati SBD.

 

 

Dr. dr. Idawati Trisno, M. Kes., Senior Program Manager Cluster Timor Sumba USAID Momentum, menyambut baik pelaksanaan ILP di SBD dan berharap dapat mengurangi angka kesakitan serta menjaga kesehatan masyarakat.
“Momentum berharap dengan pelaksanaan ILP ini dapat mengurangi angka kesakitan dan menjaga Masyarakat sehat untuk tetap sehat” Ungapnya.

 

Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan menjelaskan bahwa ILP dilaksanakan di 16 puskesmas, 16 pustu, dan 16 posyandu di SBD, dengan motto “PASTI BISA” (Profesional, Akuntabel, Santun, Transparan, Inovatif, Bersih, Inklusif, Semangat, Adaptif).

 

Masyarakat desa Kalembu Kaha memberikan dukungan yang besar terhadap Pustu Bukambero sebagai lokus ILP karena memberikan pelayanan kesehatan yang lebih dekat. Peluncuran ILP ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati dan Wakil Bupati SBD, serta dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan di Pustu Bukambero oleh para pejabat daerah.

 

Pustu Bukambero dipilih sebagai salah satu lokus ILP di Kabupaten SBD dan menjadi tempat peluncuran tingkat kabupaten SBD.
RED : Paul/Hans Wea

Tinggalkan Balasan