TAMBOLAKA – PASOLAPOS . COM Beberapa hari yang lalu kasus Covid – 19 mengalami lonjakan dengan estalasi yang cukup tinggi di Kabupaten Sumba Barat Daya(SBD) provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) sehingga menjadi bahan evaluasi Satgas Covid Kab. SBD berupaya keras agar kembali menekan lonjakan itu.

Pantauan media ini setelah dilaksanakan evaluasi gabungan oleh tim satgas covid yang meliputi TNI, Polri, Sat Pol PP, Dishub, Nakes, dan pemerintah daerah maka itu kelemahan yang telah di simpulkan bahwa kurangnya kerja sama antara pemerintah desa sampai pada pemerintah kabupaten. sehingga dari kelemahan itu kembali di ramu dan kekompakan mulai mencuat dengan di tamba dorongan akan kesadaran bahwa pentingnya menekan lonjakan covid maka masyarakat suda mengurangi kerumunan yang banyak.
Kepada media ini Adrianus Bulu yang di temui media ini(15/8-2021)saat belanja di pasar menyampaikan ketika ada penegasan dari tim satgas bahwa yang melanggar prokes akan di tindaki secara hukum maka masyarakat saat ini sedikit suda memulai menghindari kerumunan baik dari tingkat desa sampai pada tempat – tempat umum,Adri juga menyampaikan pengalamannya di masyarakat orang yg mengerti akan virus covid-19 mereka lagi yg tidak taat menggunakan masker dan kurang taat pada Kesehatan,sambil menunjuk salah satu oknum ASN lewat tidak menggunakan masker,mengalihkan pembicaraan semula biasanya tim satgas turun melakukan kegitan bukan demi kepentingan mereka melainkan kepentingan Kesehatan kami ini,kalau saya melihat tim satgas melakukan kegiatan dilapangan saya pribadi mendukung,tandasnya lagi sekarang ini akibat covid-19 hampir setiap hari ada masyarakat yg meninggal karena covid,usul Adrianus bagi masyarakat yg merayakat pesta atau acara adat dan kedukaan,tim satgas harus tegas langsung untuk membubarkan.
Yosefina Malo dimintai komentarnya tentang kesadaran warga di” Pasar” tidak seperti biasanya dan saya liat dari desa juga masyarakat suda mulai sadar.dan beberapa orang yang melalukan pesta adat hanya seremonial semata” ungkap Yosefina.bagi masyarakat yg sudah pernah kontak langsung dgn orang yg terkonfirmasi Covid19 cepatlah ke puskesmas dan hubungi perawat atau dokter bahkan tim satgas kabupaten cepat di tangani,agar tidak terkonfirmasi ke orang lain.
Lanjutnya ketika ditanyakan pelayanan dari tim satgas covid ia menyampaikan suda mulai bagus karena suda memanfaatkan beberapa fasilitas gedung untuk melakukan isolasi mandiri bagi setiap pasian yang terdampak covid – 19,Rumah Sakit Umum Redabolo,Rumah Sakit Karitas,seperti gedung Kodim 1629/SBD,Rumah Kantor Camat Kora Tambolaka,Hotel Sinar Tambolaka,Penginapan SVD Tambolaka,(fasilitas ini berpusat di kota Tambolaka)dan beberapa fasilitas lain di kecamatan Kodi Utara ,sebagian Fasilitas yg sudah digunakan namun media ini belum mendatanya secara jelas suda di gunakan sehingga mungkin penyebaran covid ini bisa teratasi. Pasalnya selama ini melakukan isolasi hanya diruma sakit dan di ruma pribadi, ungkap Yosefina.” Moga – mogahan karena pelayanan suda semakin bagus di tamba dengan kesadaran internal setiap masyarakat ya covid ini semoga cepat berlalu”
Secara kusus beberapa waktu yg lalu(27/72021)media ini menjumpai kepala Sekolah SMK Pancasila Tambolaka yang berada di pusaran kota menyampaikan pada malam hari kota tambolaka juga amat sepi mulai dari jam 8.00 sehingga kedepan kita bersama agar covid cepat berlalu kemudian tidak lagi menjadi penghalang untuk menjalankan aktifitas pendidikan, kata Aleks perlu berterima kasih kepada Pemerintah Kab.SBD,melalui Tim Satgas dalam upaya menekan melonjaknya kasus Virus Covid19 dikabupaten SBD,mari kita mendukung tim Kesehatan,TNI,POLRI,BRIMOB,Sat POL PP,dinas yg tergbung didalamnya untuk menekan laju pertumbuhan pasien covid ditengah masyarakat tandasnya.
Lanjutnya, covid ini cepat berlalu jika kita sama – sama taat prokes dan juga untuk budaya kita memang bertolak belakang dengan covid, namun kita harus mengerti bahwa adat istiadat yg menghalangi PPKM kamatian akan semakin banyak jika kita tidak hindari yang namaya kerumunan, sehingga saat ini mari ikuti hinbauan pemerintah agar memutuskan mata rantai penyebaran Covid – 19 ungkap Aleks dengan menghimbau.
PPKM yg dijalankan oleh pemerintah menurut Aleks,terkait dengan efektifitas pendidikan yg selama ini dilakukan,menyinggung soal pendidikan sangat terganggu bahkan dia sebagai kepala sekolah berupayah melakukan sekolah jarak jauh(Daring)namun lanjutnya tidak semua anak didik yg menggunakan hp endroid lalu jangkauan sinyal belum memadai,ini yg menjadi kendala Utama utk melakukan sekolah jarak jauh.Pada saat mengajar kepada murid ketika murid bertanya terbentur dgn sinyal terputus dan tidak saling mendengar.tuturnya.
Pantauan media ini sosialisasi terus dilakukan oleh tim satgas covid SBD dengan sasaran penjemputan pasien terkonfirmasi covid19 yg di bagi dalam Grup Penjemputan pasien terkonfirmasi di Pimpin Oleh dr.Margretha Selan(Kesehatan)Lettu Inf.Herad Y.Kenny(Dan.Unit TNI Kodim 1629/SBD).tim kusus untuk pemulasaraan di pimpin oleh Pasi Provos Yon C(Ipda I Putu Budiasa)dari anggota Polri, Satuan Pol.PP.tim kusus melakukan sosialisasi kemasyarakat dan pembubaran perkumpulan orang di pimpim oleh Danki Brimob I Yon C(Iptu Jony Marthin)bersama tim lainnya dalam melakukn operasional baik siang dan malam hari fokus pada tempat- tempat yang banyak di jumpai oleh banyak orang seperti pasar, acara adat dan beberapa tempat lain agar memberikan edukasi bahwa covid semakin melonjak dan m engingatkan bahwa mengantisipasi varian baru yang suda masuk di Ntt.
Hari ini 15/8-2021 apel kesiapan kendaraan operasinal bagi tim satgas kabupaten sumba barat daya telah digelar kendaraan di sekitar halaman posko Utama covid19 tambaoalaka,depan Rujab Bupati,suluruh yg bergabung dalam tim satgas covid19 SBD terdiri dari Kesehatan,TNI,POLRI,Sat.PP.Dinas Perhungan,Nakentras dan BPBD terlihat siaga mengikuti apel bersama .(red.Paul,Ferdi,Rd)