Kapolres Sumba Barat: Pasola Harus Tetap Lestari, Warisan Budaya yang tak Tergantikan

Pasola Lamboya,Sumba Barat (01/2025).

 

LAMBOYA – PASOLAPOS.COM || Tradisi Pasola kembali digelar di lapangan Hobakalla, Desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, pada Sabtu pagi (2/2).

 

Acara yang dimulai pukul 08.30 WITA ini berlangsung dengan aman dan lancar hingga berakhir pada pukul 10.30 WITA.

Kapolres Sumba Barat, AKBP Hendra Dorizen saat diwawancarai media pasolapos saat festival tahunan budaya pasola usai.

Kapolres Sumba Barat, AKBP Hendra Dorizen, yang hadir langsung dalam acara tersebut menekankan pentingnya menjaga keaslian dan kelestarian Pasola sebagai warisan budaya yang harus terus diwariskan kepada generasi mendatang.

 

“Kita patut mengapresiasi, ritual yang sakral ini sudah berjalan dengan baik, bisa saling menyapa satu sama lain, antara warga dan antara desa. Berdampak baik bagi terjaganya silaturahmi,” ujarnya.

 

Ia menegaskan bahwa Pasola bukan sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari identitas masyarakat Sumba yang harus tetap kokoh di tengah derasnya pengaruh zaman.

 

“Kegiatan seperti ini perlu terus dilakukan untuk menjaga keutuhan budaya agar tetap berdiri kokoh di tengah banyaknya pengaruh zaman,” lanjutnya.

 

Kapolres Hendra juga berharap agar penyelenggaraan Pasola di masa depan semakin sukses dan dapat menarik lebih banyak perhatian wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

 

“Perlu terus dijaga. Terus dipertahankan agar pengunjung dari luar, seperti dari mancanegara, bisa menyaksikan langsung dengan aman, tanpa gangguan apa pun saat ritual dijalankan,” katanya.

 

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran acara, termasuk aparat keamanan yang memastikan jalannya ritual tetap kondusif.

 

“Terselenggaranya acara ritual adat yang sakral ini adalah bentuk sinergi semua pihak yang terlibat membantu pihak keamanan dan pihak terkait lainnya dalam bentuk pengamanan. Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ucapnya.

 

Sebagai informasi, Pasola adalah permainan ketangkasan berkuda yang dilakukan dengan saling melempar lembing kayu.

 

Tradisi ini merupakan bagian dari ritual kepercayaan Marapu, yang menandai dimulainya musim tanam padi.

 

Selain itu, Pasola juga menjadi simbol kehormatan dan keberanian pria Sumba dalam mempertahankan harga diri dan martabatnya.

 

Pasola di Lamboya sendiri rutin diadakan setiap tahun pada awal Februari, dan diharapkan dapat terus terjaga sebagai warisan budaya yang tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat.

 

(Paul/Red)

Tinggalkan Balasan