Empat kabupaten Di NTT, Virus Rabies gigitan Anjing

Pasolapos.com, Kupang – Penyebaran virus rabies saat ini tersebar di sejumlah kabupaten di Ntt, diantaranya, Kabupaten Sikka, TTS, Ende, Lembata, Flores Timur dan Manggarai.

 

Hingga bulan Juni 2023 telah terjadi 5.940 kasus gigitan rabies di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Turut hadir Terkait hewan penyebar rabies, Kepala Dinas Kesehatan dan Kependudukan dan Catatan Sipil NTT, Ruth Laiskodat, Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Johana Lisapaly saat konferensi pers terkait perkembangan kasus rabies di NTT, pada Jumat 23 Juni 2023.

 

 

Kepala Dinas Kesehatan dan Kependudukan dan Catatan Sipil NTT, Ruth Laiskodat, Disebutkan, penyebaran virus rabies saat ini tersebar di sejumlah kabupaten di Ntt, diantaranya, Kabupaten Sikka, TTS, Ende, Lembata, Flores Timur dan Manggarai.

 

Dari 5.940 kasus gigitan sebanyak 4.998 orang telah diberikan vaksin anti-rabies sebanyak dan pasien meninggal sebanyak 10 orang.

 

Dengan pasien meninggal terbanyak di TTS dengan tiga orang, sedangkan di Ende ada dua, Manggarai dua, Sikka satu. Ungkap Ruth Laiskodat

 

Dirinya berharap tidak ada lagi penambahan korban meninggal akibat rabies, Untuk itu dirinya mengimbau masyarakat yang terkena gigitan rabies bisa segera mencuci luka akibat gigitan kucing.

 

Karena sifat dari virus rabies ini berlemak, tentu dia bisa larut jika dicuci dengan deterjen. Setelahnya bisa langsung menuju fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan tindakan medis. jelas Ruth

 

Terkait vaksin anti rabies bagi manusia, lanjut Ruth, pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Kemenkes untuk penyediaan tambahan VAR dan SAR di NTT.

 

Dirinya mengimbau masyarakat khususnya di daerah yang telah terjadi penyebaran rabies untuk tetap waspada terhadap hewan anjing, kucing.

 

Banyak kasus terjadi pada anak-anak, karena mereka yang sering dekat dengan hewan. Kalau orang dewasa sudah lebih paham dan menghindar. katanya

 

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Johana Lisapaly mengatakan, pemerintah pusat telah berkomunikasi dengan Badan Kesehatan Hewan Dunia untuk meminta bantuan penanganan rabies di Indonesia.

 

Direspon dengan baik, nanti ketika mereka datang mari kita bersama-sama melakukan penanganan rabies. tambahnya

 

Red: Paul/Rafael

Tinggalkan Balasan