Bupati Sumba Timur Dukung Program YSDS & WLF Demi Pendidikan

Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si pada Minggu, 29/10/2023, Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) bertemu dengan Ketua Yayasan Persekolahan Masehi di Sumba (Yapmas), Ir. Yuspan Pasande, M.Si pada Rabu, 01/11/2023.

SUMBA TIMUR – PASOLAPOS.COM || Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) bekerjasama dengan lembaga mitra William & Lily Foundation (WLF) akan melakukan penguatan kapasitas guru Sekolah Dasar (SD) kelas 1, 2 dan 3 di bawah naungan Dinas Pendidikan, Yayasan Anda Luri dan Yayasan Persekolahan Masehi di Sumba (Yapmas). Untuk merealisasikan program tersebut, YSDS bertemu dengan Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur, Umbu Ndilu Hamandika dan Ketua Yayasan Anda Luri, P. Desius Kaki, CSsR pada Kamis, 02/11/2023.

 

Kepada Pater Sius saat ditemui di kediamannya di Asrama Pewarta Injil Redemptoris (API-R) Padadita, Koordinator Lapangan program WLF, Sarimita Andani Ataambu menjelaskan bahwa sebelum bertemu Ketua Yayasan Anda Luri, YSDS sudah bertemu Ketua Yapmas dan bersurat kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur.

 

“Kemarin kami ada bertemu juga dengan Kepala Yapmas, karena ada sekolah di bawah naungan Yapmas juga yang akan menjadi tempat pelaksanaan program ini. Terus kami juga bersurat ke Dinas Pendidikan. Dan, hari Minggu tanggal 29 kemarin, kami juga sudah bertemu pak bupati untuk sampaikan terkait program ini dan beliau menyampaikan agar kami bertemu Kepala Dinas, Ketua Yapmas dan Ketua Yayasan Anda Luri,” ujar Andani.

 

Andani menambahkan, bahwa YSDS bekerjasama dengan WLF hendak akan memberikan pelatihan kepada para guru di Sumba Timur dengan Metode Pembelajaran Montessori. “Pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas Guru-guru Sekolah Dasar, khususnya guru kelas 1, 2 dan 3,” tutup Andani.

 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Yayasan Anda Luri, P. Desius Kaki, CSsR meminta agar permohonan Surat Izin Pelaksanaan Program dikirimkan ke kantor Yayasan Anda Luri. “Jadi nanti antar saja suratnya ke kantor di yayasan, di pak Ghani, ya, supaya dibuatkan balasannya yang akan kami kirimkan ke yayasan.”

 

Pada hari yang sama, tim YSDS yang terdiri dari koordinasi lapangan, staff lapangan, staff keuangan dan staff media bertemu Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Sumba Timur, Umbu Ndilu Hamandika untuk menyampaikan perihal pelaksanaan program kerjasama dengan WLF ini. Kepada Kabid SD, Andani menjelaskan tujuan diadakannya program pelatihan kepada para guru.

 

“Ini kami ada program di bidang pendidikan, yaitu penguatan kapasitas guru. Tujuannya, yaitu peningkatan kapasitas guru-guru SD kelas 1, 2 dan 3 menggunakan metode Montessori. Totalnya ada 9 sekolah, 5 dari Dinas Pendidikan, 2 dari Yayasan Anda Luri dan 2 dari Yayasan Persekolahan Masehi di Sumba,” ujar Andani.

 

Andani juga menjelaskan, bahwa metode Montessori ini, berfokus ke penggunaan alat peraga dan ke peserta didiknya, sehingga ketika guru mengajar, alat peraganya sudah ada. “Jadi, misalnya kalau kita bilang 1, sebelum kita mengajarkan ke peserta didik bahwa ini 1, dia harus tahu o ini 1. 1 botol. 1 pena. Ini 1. Jadi, kita harus perlihatkan alat peraganya bahwa ini 1, baru kita kasih tunjuk ini angka 1. Sebelum dia lihat juga ini angka 1, ada juga alat peraga senpaper number, dia raba, o ini 1 bentuknya seperti ini,” tambah Andani.

 

“Berarti ini mau minta rekomendasi, permohonan surat izin pelaksanaan toh. Program bagus begini, kenapa tidak?” tanggap Kabid SD, Umbu Ndilu Hamandika. “Apakah saya harus jawab dalam bentuk surat juga? Ya, yang intinya kita mengizinkan adik-adik untuk melakukan pelatihan pelaksanaan program Montessori.”

 

Umbu Ndilu Hamandika menambahkan harapannya terkait pelaksanaan program ini. “Hanya 9 sekolah? Kalau bisa, jangan hanya di 9 sekolah saja. Semua sekolah sudah. Berani untuk semua sekolah? Saya mau langsung labrak (laksanakan) di semua sekolah sudah,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan ini pula, Andani menyampaikan bahwa dalam kerja-kerjanya, YSDS juga masih menghibahkan pembuatan website gratis kepada sekolah-sekolah yang belum memiliki website. “Jadi, kami dari yayasan masih hibahkan secara gratis selama dua tahun dan untuk membimbing operatornya juga atau guru yang akan mengelola websitenya nanti.”

 

Sebagai penutup Kabid SD menambahkan,
“Paling lambat hari Senin, surat balasannya sudah ada”.ucapnya.

 

Sebagai bentuk tindak lanjut hasil pertemuan dengan Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing, M.Si pada Minggu, 29/10/2023, Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) bertemu dengan Ketua Yayasan Persekolahan Masehi di Sumba (Yapmas), Ir. Yuspan Pasande, M.Si pada Rabu, 01/11/2023.

 

Dalam pertemuan ini, Koordinator Lapangan program WLF, Sarimita Andani Ataambu, menjelaskan bahwa YSDS bekerjasama dengan lembaga mitra William & Lily Foundation (WLF) akan melakukan penguatan kapasitas guru Sekolah Dasar (SD) kelas 1, 2 dan 3 di bawah naungan Dinas Pendidikan, Yayasan Anda Luri dan Yayasan Persekolahan Masehi (Yapmas).

 

“Jadi, kemarin kami sudah tanda tangan kontrak dengan WLF, ada program penguatan kapasitas guru,” ujar Andani menjelaskan terkait program yang akan dilakukan. “Kami akan adakan pelatihan. Kegiatannya ada di 9 Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Sumba Timur.”

 

Lebih lanjut, Andani menjelaskan bahwa, target sekolah yang nantinya akan ada program ini, salah satunya adalah sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Yapmas, yaitu, SD Masehi Kambaniru 1 sama SD Masehi Lambanapu. “Jadi kami mau izin juga di bapak sebagai Ketua Yapmas, bahwa kami akan adakan kegiatan di dua sekolah ini, bapak,” Jelas Andani.

 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Yapmas,Yuspan Pasande mengaku sangat gembira dengan adanya program ini, sehingga ia memberikan izin pelaksanaan program di sekolah-sekolah di bawah naungan Yapmas.”Jadi, ya, pasti yayasan senang sekali ada kerjasama begini, upaya untuk meningkatkan kapasitas guru, silakan,” ujar Yuspan Pasande.

 

“Saya berterima kasih, bila teman-teman mau bekerjasama dalam hal penguatan kapasitas guru dan training-training yang akan dilaksanakan.” Katanya lagi

Beliau menambahkan, sekolah-sekolah ini lebih banyak bersifat otonom atau segala pengaturan dalam sekolah dilakukan oleh kepala sekolah. Bahkan,mayoritas guru atau pengajar, dari orang-orang pemerintahan atau Dinas Pendidikan.

 

lanjut Pasenda bahwa Di Yapmas ini kan ada guru perbantuan dari pemerintah, ada yang guru dari komite, ada juga guru dari sekolah sendiri, dari yayasan.

Lebih lanjut, Ketua Yapmas menambahkan, bahwa yayasan yang menaungi 168 sekolah dari TK sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) itu tidak memiliki kewenangan yang besar untuk menentukan kepala sekolah di sekolah-sekolah naungan yayasan.

 

Jadi, pengaturan kepalah sekolahnya itu, pemerintah daerah yang atur. Kita tidak bisa. Kalau dulu, waktu masih Belanda yang membiayai, memang kita yang mengatur,” ujarnya menjelaskan. “Kalau kalian melatih guru-guru yang ada non-NIP ini, mungkin bisalah. Kalau yang pakai NIP, kan, yang atur pemerintah daerah. Tinggal bagaimana kalian ngomong supaya jangan dikasih pindah, karena itu kewenangannya bukan di saya.

 

Silahkan saja nanti jajaki di sana, dengan kepala sekolahnya. Informasinya kan lebih lengkap di sana. Untuk pelaksanaannya, kita mohon dari Yayasan Satriabudi Dharma Setia ini mengirimkan surat. Setelah surat dari yayasan masuk, kami akan mengirimkan surat kepada sekolah yang akan dilakukan pendampingan serta tembusan ke YSDS. Melalui surat itu adik-adik dapat berbicara langsung kepada kepala sekolah.

 

Dalam kesempatan ini pula, Andani menjelaskan bahwa YSDS juga siap memberikan bantuan hibah pembuatan website gratis. “Selain itu, bapak, kami juga dari YSDS siap men-support pembuatan website secara gratis untuk sekolah-sekolah. Kalau misalnya ada sekolah dibawah naungannya Yapmas, yang masih belum ada website, kami siap membantu. Kami ada hibahkan secara gratis pembuatannya. Kami juga siap membimbing sekolah buat website, siap bimbing sekolah mengelola website.

Tinggalkan Balasan