WAIKABUBAK – PASOLAPOS.COM || Mabes Polri resmi menggulirkan mutasi besar-besaran di lingkungan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dari tujuh posisi Kapolres yang mengalami pergeseran, sorotan utama tertuju pada Polres Sumba Barat yang kini dipimpin oleh putra daerah, AKBP Johanis Nisa Pewali.
Penunjukan Johanis Pewali menggantikan AKBP Hendra Dorizen sebagai Kapolres Sumba Barat dinilai sebagai bentuk kepercayaan institusi terhadap potensi dan kapasitas perwira lokal dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah.
Langkah ini dinilai mampu memperkuat keterhubungan antara kepolisian dan masyarakat setempat, yang selama ini menginginkan adanya representasi lokal di kursi strategis.
Mutasi ini menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Sumba Barat yang sejak lama mendambakan kehadiran pemimpin dari tanah sendiri di jajaran pucuk kepolisian daerah.
Kehadiran Johanis Pewali disebut-sebut mampu membawa pendekatan yang lebih kontekstual, khususnya dalam menangani dinamika keamanan, budaya, serta tantangan sosial kemasyarakatan di wilayah tersebut.
Sementara itu, pejabat lama AKBP Hendra Dorizen kini dipindahkan untuk memimpin Polres Timor Tengah Selatan (TTS).
Mutasi ini merupakan bagian dari keputusan strategis Mabes Polri dalam rangka penyegaran organisasi, promosi jabatan, serta penyesuaian kebutuhan institusi di wilayah NTT.
Selain Polres Sumba Barat, perubahan juga terjadi di sejumlah Polres lainnya. Kombes Djoko Lestari yang sebelumnya bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN) ditunjuk sebagai Kapolresta Kupang Kota, menggantikan Kombes Aldinan RJ Hanter Manurung yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Logistik Polda NTT.
Rotasi juga mencakup jabatan Kapolres Belu, Lembata, Sikka, dan Manggarai Timur. Secara keseluruhan, mutasi ini memperlihatkan komitmen Polri dalam memperkuat kualitas kepemimpinan di daerah, sekaligus menjawab aspirasi publik akan pentingnya pendekatan kultural dalam penyelenggaraan keamanan wilayah.
