PASOLAPOS.COM – WAIKABUBAK Save the Children menyelenggarakan kegiatan Pekan Raya Perubahan melalui Sumba Future Changemaker Program (SFC) berkolaborasi dengan tiga komunitas lokal di Kabupaten Sumba Barat.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Alfa dan Omega Waikabubak, Desa Kodaka, Kecamatan Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat(SB), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu 23 November 2022.
Pantauan media ini sambutan Bupati Sumba Barat menghimbau agar masyarakat dan kaum muda dapat menjaga kelestarian lingkungan dari maraknya penyebaran sampah plastik yang mengakibatkan adanya penyempitan drainase, sungai yang mengantar air sampai ke hulu.
Lanjutnya menyampaikan jika dibiarkan maka hal itu berpotensi mengakibatkan kebanjiran pada ruang-ruang pemukiman masyarakat yang padat, seperti sekitaran Kere Loko di Kelurahan Wailiang yang memiliki pemukiman padat sehingga terus menjaga kebersihan drainase-drainase yang ada disekitar.
” Kebersihan kabupaten Sumba Barat bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja namun tanggung jawab kita bersama, sehingga marilah kita sama-sama untuk menjaga kebersihan. Saat ini sudah ada tempat sampah yang di sediakan oleh pemerintah di beberapa tempat, sehingga marilah kita sama-sama simpan sampah pada tempatnya” ungkap Bupati
Kepada awak media, Head of Innovation & Digital Programming Save the Chlindren Antya Widita mengatakan, SFC adalah bagian dari Program Sponsorship Save the Children dalam mengupayakan pemenuhan hak anak di Sumba, khususnya hak partisipasi.
Antya mengatakan, Program Sponsorship di Sumba Tengah dan Sumba Barat dijalankan sejak tahun 2014 dan akan berlangsung sampai tahun 2024.
“Misi program yang didanai Sponsor ini adalah untuk memenuhi hak anak atas kesehatan dan kesejahteraan serta memastikan setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk bertahan hidup, belajar, dan dilindungi,” katanya.
Disampaikan, program itu bertujuan untuk menjangkau 100.000 anak dan komunitas terkait anak dengan durasi program selama 10 tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan anak-anak di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Tengah.
“Program sponsorship memiliki 5 program utama yaitu kesehatan ibu dan anak, pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, kesehatan dan nutrisi di sekolah, dan pengembangan remaja,” ungkapnya.
Dikatakan Antya, melalui program SFC anak-anak Sumba diberi ruang untuk menjadi agen perubahan dengan cara mengidentifikasikan dan memecahkan permasalahan sosial dan lingkungan di sekitar mereka.
Kata Antya, solusi yang diciptakan anak kemudian diimplementasikan dalam kegiatan inkubasi yang dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober lalu. Selain itu, jelas Antya, anak-anak Sumba Barat juga didorong untuk melakukan advokasi terhadap isu-isu yang menjadi sumber kekhawatiran mereka kepada pemangku kepentingan setempat.
Menurutnya, rangkaian kegiatan Pekan Raya Perubahan bertujuan agar anak-anak dapat mempresentasikan proyek-proyek sosial yang mereka usung kepada pemangku kepentingan lokal.
“Saat ini anak-anak muda Sumba Barat dibawa binaan Save the Children sudah membuat bak penyaluran air bersih di Kampung Wanno Mutu Desa Kalembu Kuning, sehingga ke depan Sumba Barat sudah dekat dengan sumber air” tuturnya.
Di balik kegiatan Pekan Raya Perubahan tersebut, melalui SFC sebanyak 46 anak dibekali kemampuannya untuk menjadi agen perubahan di komunitasnya.
(Red Pasola,Ferdi)