,PASOLAPOS.COM, WAIBAKUL – Presiden Komisari Utama PT Puri Prakasa Surya (PT Suryagen), Sonny Keraf yang juga adalah mantan Menteri Lingkungan Hidup RI menyatakan komitmen perusahaannya untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di Lenang Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah. Baginya, produksi EBT bukan hanya untuk Sumba Tengah, bukan juga hanya untuk NTT tetapi untuk Indonesia dan dunia.
Karena itu kami berkeinginan kuat dan tulus ikhlas bersama masyarakat membangun EBT dari Lenang Selatan, Sumba Tengah, NTT untuk Indonesia dan dunia.
Komitmen ini, kami sampaikan setelah melalui upacara adat setempat, lamaran kami terhadap anak ‘gadis manis’ dalam hal ini adalah acara adat penyerahan 866 ha lahan tanah oleh suku Makatakeri di Desa Lenang Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, NTT untuk pengembangan EBT oleh PT Puri Prakasa Surya resmi terlaksana di kediaman Kepala Suku Makatakeri, Wawu Duka Limu di Kampung Wara, Desa Lenang Selatan, Sumba Tengah, Rabu 1 Februari 2023. Dengan demikian, secara adat tanah tersebut resmi menjadi milik PT Puri Prakasa Surya untuk pembangunan energi baru terbarukan.
Dalam upacara adat ini, pihak perusahaan membawa 1 ekor kerbau Jantan, 1 Ekor sapi Besar, 1 ekor kuda besar, 3 memoli emas, dan 2 ekor babi besar dan pihak Suku Makatakeri menyerahkan sejumlah kain adat dan menikam dua babi besar sebagai simbol setuju menyerahkan lahan kepada PT Puri Prakasa Surya untuk membangun EBT.
Presiden Komisaris PT Puri Prakasa Surya yang juga adalah mantan Menteri Lingkungan Hidup, Sonny Keraf menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada upacara adat penyerahan tanah seluas 866 ha oleh suku Makatakeri kepada PT Puri Prakasa Surya di kediaman Kepala Suku Makatakeri, Wawu Duka Limu di Kampung Wera, Desa Lenang Selatan, Sumba Tengah, NTT, Rabu 1 Februari 2023.
Lebih lanjut, ia mengatakan, managemen PT Puri Prakasa Surya datang lengkap yakni bersama Benyamnin Subrata selaku Dirut PT Puri Prakasa Surya , Eddie Wudiono mantan Dirut PLN, Nasri Sebayang, Murtaqi Syamsuddin, Utsav Duta, Gustaf Tamo Mbapa, ibu Rossa Suciadi dan Yohanes U Pala Wekat.
” Kami ingin menunjukan kepada bapa ibu sekalian dan kepada Bapa Bupati Kabupaten Sumba Tengah, Drs.Paulus SK. Limu bahwa kami tidak main-main dengan rencana pembangunan EBT ini. Kami adalah orang-orang kerja dan kami siap bersama masyarakat Lenang Selatan untuk membangun listrik untuk Sumba Tengah, Indonesia dan dunia. Kehadiran listrik dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat daerah ini. Dan itulah komitmen kami untuk membangun rakyat desa ini, kabupaten Sumba Tengah dan indonesia untuk menikmati penerangan listrik.
Dikatakan, saat ini keadaan dunia sedang kacau karena terjadi pemanasan global yang menyebabkan sulit meramal perubahan iklim. Hal itu berdampak sulit menentukan musim tanam lagi karena perubahan iklim tidak menentu. Dan hal itu akan berdampak terjadi gagal tanam. Salah satu penyebab terjadi pemanasan global karena penggunaan bahan bakar energi seperti minyak bumi, batu bara dan lainnya berlebihan. Untuk itu, PT Puri Prakasa Surya, siap menghadirkan EBT di Sumba Tengah yang ramah lingkungan untuk Sumba Tengah, NTT, indonesia dan dunia.
Dengan resmi digelarnya upacara adat Li Lay Li Mangoma dengan Suku Makatakeri ini maka pihaknya dapat memulai rencana pemanfaatan lahan ini pengembangan fasilitas produksi hidrogen hijau.
Kepada Bupati Sumba Tengah, Drs.Paulus SK Limu dan jajarannya yang hadir juga dalam acara adat tersebut, Bapa Sonny Keraf menyampaikan rencana kegiatan setelah acara adat ini adalah mengurus kelengkapan dokumen legalitasnya secara resmi sesuai ketentuan hukum yang berlaku dengan pemerintah Kabupaten Sumba Tengah.
Dikatakan, meskipun perusahaan ini baru berdiri pada tahun 2021 namun memiliki kemampuan dan komitmen kuat untuk mensukseskan pembanguman EBT di Desa Lenang Selatan, Sumba Tengah, NTT tercinta ini. PT Puri Prakar
Dikatakan, meskipun perusahaan ini baru berdiri pada tahun 2021 namun memiliki kemampuan dan komitmen kuat untuk mensukseskan pembanguman EBT di Desa Lenang Selatan, Sumba Tengah, NTT tercinta ini. PT Puri Prakarsa Surya merupakan hasil kolaborasi para pengembang veteran energi dari Grup Suryagen dengan pemerintah Sumba Tengah yang bercita-cita menjadikan Pulau Sumba sebagai ikon energi hijau di Indonesia.
Perusahaan menargetkan
pengembangan mulai berlangsung pada tahun 2024. Ia menjelaskan, Fasilitas produksi hidrogen hijau memanfaatkan teknologi teruji untuk memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber daya untuk produksi bahan bakar ramah lingkungan yaitu hidrogen hijau yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun global untuk berbagai jenis industri dan moda transportasi yang ramah lingkungan.
Setelah beroperasi, fasilitas yang direncanakan ini diperkirakan menghasilkan 96.8 ton hidrogen hijau atau 460 ton amonia hijau setiap hari.
“Proyek ini akan menyumbang pasokan energi bersih terbarukan yang sangat dibutuhkan bagi kebutuhan sosial dan aktivitas ekonomi produktif masyarakat setempat, nasional, dan global untuk memitigasi krisis iklim yang mengancam kehidupan di Bumi
“Saya percaya, upacara adat ini sakral dan benar-benar mengikat niat baik kedua belah pihak yaitu PT Puri Prakarsa Surya dan Suku Makatakeri sehingga segala rencana dapat terlaksana dengan baik tanpa hambatan dan rintangan apa pun.
PT Puri Prakarsa Surya memimpin sebagai ujung tombak pengembangan energi hijau di Nusa Tenggara Timur, yang akan mendukung kebutuhan energi lokal dengan harapan mendorong pengembangan industri lebih lanjut di Nusa Tenggara Timur, pada khusus-nya Pulau Sumba.
Tentang PT Puri Prakarsa Surya
PT Puri Prakarsa Surya adalah bagian dari kelompok usaha Suryagen sebagai pengembang energi terbarukan dengan kemampuan multi-disiplin yang sedang merencanakan pengembangan Tenaga Surya 1 000 MWp di Wilayah Kepulauan Riau dan Tenaga Surya 165 MWp di Pulau Flores.
Suryagen peletak batu penjuru yang bersemangat dalam mengembangkan energi terbarukan dan industri hidrogen hijau untuk menyambut ekonomi netral karbon pada tahun
2060.
Sementara itu Direktur Utama PT Puri Prakasa Surya, Benyamin Subrata dalam sambutan singkatnya menyampaikan terima kasih banyak kepada Suku Makatakeri Sumba Tengah yang telah menerimanya dan secara tulus ikhlas menyerahkan lahan untuk pengembangan EBT di daerah ini. Dan pihaknya siap merealiasaikan rencana pembangunan EBT secepatnya setelah semua urusan teknis kelar. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sumba Tengah dan jajarannya atas dukungannya sehingga perjuangan selama dua tahun mendapatkan restu usaha di Lenang Selatan terwujud. Semoga kerja sama ini terus berlanjut demi kebaikan bersama ke depan.
Bupati Kabupaten Sumba Tengah, Drs.Paulus SK LImu mengapresiasi setinggi-tingginya atas kebijakan Bapak Presiden Jokowi dan juga bapak Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H dan kolaborasi PT Puri Prakarsa Surya yang membangun EBT Di Sumba Tengah tercinta ini.
Untuk itu, Bupati Sumba Tengah menghimbau kepada perusahaan agar setelah selesai upacara adat ini dapat melaksanakan komitmennya untuk membangun proyek Energi Baru Terbarukan (“EBT”) dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat Pemilik Iahan.
“Apalagi sekarang kita mengalami krisis ekonomi, krisis pangan dunia, krisis kaitan dengan inflasi dunia, dan krisis energi. Dan krisis energi inilah kita harus memberikan solusi, antar Iain pembangunan EBT di Indonesia khusus di Sumba Tengah” lanjut Bapak Bupati.
Upacara adat ini dihadiri 300 undangan terdiri tokoh masyarakat, perwakilan pemerintah Kabupaten dan Provinsi serta Dewan Direksi Suryagen. Kegiatan ini merupakan langkah awal (tahap pertama) dari pembangunan jauh Iebih besar untuk mengubah 10.000 ha tanah Savana di Sumba Tengah menjadi lumbung energi hijau.