Oleh: Kristoforus Dowa Bili*
PASOLAPOS.COM || Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November merupakan momen penting untuk menghargai jasa dan pengabdian para guru di Indonesia. Tahun ini, peringatan tersebut jatuh pada hari ini Senin, 25 November 2024 dan mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat.” Tema ini mencerminkan komitmen untuk mendukung para guru meningkatkan kompetensi dan kreativitas dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, terutama menyiapkan generasi Indonesia emas, 2045 yang tinggal ±21 tahun lagi.
Hari Guru Nasional ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.
Tanggal 25 November dipilih karena bertepatan dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tahun 1945. PGRI merupakan hasil kongres pertama yang dilakukan oleh para guru di Indonesia dengan tujuan menghapus perbedaan suku, ras, dan agama dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, Hari Guru Nasional bukan sekadar perayaan tahunan, tetapi juga sebagai pengingat tentang pentingnya peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana menjadi tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tertuang Pembukaan UUD 1945.
Hari Guru Nasional, 25 November 2024 diperingati dengan tujuan: 1) memberikan apresiasi kepada para guru dan tenaga kependidikan, 2) Merayakan semangat kolaborasi guru Indonesia, 3) Menguatkan visi guru sebagai pembelajar sepanjang hayat, 4) Merayakan semangat menuju Generasi Emas Indonesia, 2025, dan 5) Aplikasi energi, semangat, dan praktik baik pembelajaran. Tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat” diharapkan dapat menginspirasi semua pihak untuk menghargai dan mendukung para guru dalam menjalankan tugas mulia. Dalam konteks ini, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing yang membentuk karakter dan kepribadian siswa. Dengan adanya guru yang berdaya, generasi muda diharapkan tumbuh menjadi individu yang cerdas, kritis, dan berakhlak mulia.
Logo Hari Guru Nasional 2024 memiliki elemen simbolis yang menggambarkan semangat pendidikan. Bentuk dinamis yang mengarah ke atas melambangkan aspirasi tinggi dan inovasi para guru. Buku yang terbuka mencerminkan akses pengetahuan yang luas bagi semua orang, sementara bentuk menyerupai ujung pena menunjukkan peran penting guru dalam menulis masa depan melalui ilmu yang diajarkan. Bintang dalam logo menggambarkan tujuan jangka panjang untuk menghasilkan individu-individu unggul yang mampu bersaing pada tingkat global.
Momentum Refleksi Guru Hebat di NTT
Hari Guru Nasional dapat menjadi waktu tepat dan berharga yang dapat dimanfaatkan para guru untuk melihat peran dalam tugas dedikatif. Berikut adalah tiga hal yang bagi penulis patut menjadi poin refleksi para guru termasuk stakeholders support (dukungan pemangku kepentingan).
Pertama, belum lama ini, pembaca disuguhkan satu berita tentang “banyak mahasiswa di Nusa Tenggara Timur belum lancar membaca menunjukkan betapa rendahnya kemampuan literasi di daerah itu, (Kompas, 15 Oktober 2024). Hemat penulis, hal ini wajib menjadi pokok perhatian para guru, pimpinan sekolah, para pengawas, pengurus yayasan pendidikan, dinas pendidikan, para wakil rakyat khusunya bidang pendidikan, pimpinan daerah, dan akademisi untuk mendorong perubahan optimal. Realitas miris ini agar dijadikan titik star untuk melakukan diagnosa level kompetensi membaca siswa (suku kata, kata, kalimat sederhana, membaca lancar, dan membaca pemahaman) untuk selanjutnya melakukan pendekatan mengajar pada level yang tepat atau teaching at the right level (TaRL).
Kedua, salah satu tantangan pendidik di NTT adalah kompetensi guru yang ada kurang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa, (Nofriadi, 2024). Salah satu sub indikator terkait hal di atas adalah penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara adaptif dalam pembelajaran masih di bawah rata-rata. Pada poin ini, guru dituntut untuk terus belajar mengembangkan potensi diri agar memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran, menggunakan media audio-visual yang relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.
Ketiga, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu`ti merilis salah satu program dalam bidang pendidikan, yaitu penerapan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) dengan 3 elemen utama: meaningful learning (belajar bermakna), mindful learning (belajar fokus berpikir dan penuh kesadaran), dan joyful learning (belajar menyenangkan). Momentun Hari Guru Hasional ini dapat dimanfaatkan oleh para guru meningkatkan motivasi internal mendalami, mencari sumber pengetahuan, dan menerapkan pendekatan deep learning dalam pembelajaran di kelas.
Tiga hal di atas cukup representatif bagi penulis untuk menyapa dan menemani hari khusus para guru ini. Sekaligus memantik poin reflektif para guru Indonesia terutama para guru di daerah-daerah. Mari terus mendukung para guru meningkatkan kompetensi dan kreativitas menjadi Guru Hebat agar Indonesia Kuat. Akhirnya, selamat merayakan Hari Guru Nasional, 25 November 2024.
*Penulis adalah guru SD (2006-2008), sekarang Dosen PGSD Unika Weetebula, sedang menyelesaikan tugas akhir studi doktor Pendidikan Dasar, Undiksha, Singaraja.