AVAIL ELOK BALI : IBU NOVI SOSOK PEREMPUAN TANGGUH

Mitra bank NTT: Reza Kome,dan Rambu Eri Diki Dongga.

 

                               Oleh Agustinus B. Wuwur, Kepala Biro Pasola Pos Sumba Barat

(Bagian 2)

Ibu Novi Ismawati, SE  lahir di Probolinggo 5 Mei 1986, menikah dengan dr. Silvester Novario November 2010, dan dikaruniai buah hati Clara Evelyn Miliarta. Ia sebagai pengguna produk pembalut FC Sanitary Pad Avail diperkenalkan oleh CM Jen Tjie Ie Hong dan DM Haryanto, awalnya ditolak kemudian diterima tawaran  pengusaha asal Negeri Jiran Malaysia itu.

Sebelum mengenal produk bisnis avail di tengah kesibukannya sebagai karyawati bank,ia mencari peluang apa yang segera  bisa dilakukan di tengah kesibukan sebagai seorang karyawati. Bersyukur enam bulan kemudian setelah ia pakai produk avail endometriosis (gangguan kesehatan yang terjadi karena adanya pertumbuhan jaringan tidak normal dari endometrium pada bagian dinding luar rahim. Pertumbuhan jaringan endometrium yang tidak normal ini dapat terjadi pada : ovarium, vagina, saluran kemih, hingga usus)   yang dideritanya sekian   tahun puji Tuhan ia memperoleh kesembuhan yang sebelumnya  membuat aktivitasnya terganganggu. Mengelola bisnis pembalut avail penuh tantangan. Sebelum ia berhasil ada saja  cemooh, cibiran, sindiran bahkan  dari orang terdekat sekalipun itu banyak sekali tetapi ia memilih kuat. Setiap momen  setiap kali menerima tantangan  ia berdoa “  Tuhan beri kami : kekuatan yang luar biasa ,beri ketulusan yang luar biasa,  beri kepasrahan yang luar biasa, Tuhan perkenankan kami menjadi tangan-Mu berkaryalah dalam diri kami, kami pasrah, Tuhan   pasti  menuntun kami di  jalan yang terbaik.

 

(Bagian 1)
https://pasolapos.com/avair-elok-indonesia-detik-mula-era-keemasan-pembalut-perempuan/

 

Seiring perjalanan waktu dengan keyakinan yang luar biasa, dengan keberanian yang luar biasa,dengan motivasi yang luar biasa mampu melewati masa sulit bersama suami dr. Rio. Karena sering berpindah-pindah mengikuti suami yang harus mutasi dari satu tempat ke tempat yang lain (antara lain Kalimantan)  berprofesi dokter, ia pun memilih menarik diri sebagai karyawati :  BPR Probolinggo, BCA Probolinggo di Jawa Timur dan PT. SIL di Kalimantan Timur. Ketika ditanya Pasolapos di Hotel Pelita Waikabubak, mengapa bekerja   di bank dengan   gaji besar  memilih mundur ?  Jawabnya “ itu sudah  pilihan!”.

 

Berawal juga dari derita  resiko itu berlanjut membuat kondisi ekonomi tidak stabil, upaya  jatuh bangun ditekuni bersama suami  menata kehidupan yang masih labil, hingga harus menjual cincin nikah (Menurut Ibu Novi tidak ditetahuinya sampai sekarang di mana rimbah cincin nikah itu berada)  menjadi suatu pengalaman traumatis, tetapi ketika sukses, itu dikenang kekal selama hayat  masih dikandung badan sampai tubuh dikandung tanah; itu dilakukan untuk mengembangkan bisnis avail.

 

Suatu keinginan untuk merasakan kebebasan menikmati hidup mulai menyeruak ke permukaan. Semakin hari semakin besar. “ Saat itu magic moment saya, ada satu ruang dalam hati kecil saya yang kosong “, ujarnya kepada suatu media yang pernah mewawancarainya beberapa waktu lampau. Penulis masih ingat betul ketika bincang-bincang dengan Ibu Novi di Hotel Manandang Waikabubak, ia mengungkapkan bahwa bekerja di instansi sebelumnya ia merasa seperti kaki dan tangannya diikat, kerja full.

 

Sebuah cerita, sebuah perjuangan seorang wanita tangguh  dengan prinsip hidup :” Jangan sia-siakan kesempatan yang dapat mengubah hidup seseorang ” ! Ia mencari peluang di tengah kesibukan sebagai seorang karyawati. Kita bisa bertanya apa buktinya ? Begini ceritanya, keduanya berusaha menjalani bisnis pembalut ini tahap demi tahap penuh optimisme bersama suami dr. Silvester Novario, biasa disapa dr. Rio. Kesan Ibu Novi “Sejak berada di bisnis ini saya merasakan satu sisi yang tidak ada di kehidupan kami sebelumnya. Tingkat spiritual, kepasraan, ketergantungan, dan keyakinan kepada Tuhan semakin meningkat, an itu luar biasa.”

 

Arina Haddad bersama ibu Petronela Toka,pengguna Avail.

Ia mampu membangun kerajaan bisnisnya sebelumnya 17.000 kini menanjak   hingga sekarang  25.000 mitra yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.  Keduanya memiliki Center Avail Denpasar Bali. Dan saat acara “Avail Internasional Convention 2018”  yang diselenggarakan di JCC, Senayan Jakarta, 27 Oktoer 2018, Novi tampil menyampaikan kisah suksesnya. Ia pun tampil bersama suaminya dr. Rio menerima penghargaan sebagai New Cown Manejer yang diberikan Founder Avail Internasional Mr. Khoo Seng Chen dan Direktur Avail Indonesia, Ipongo Kurniawan. (noeke/jay).

Dokter Silvester Novario ketika dimintai tanggapannya tentang keberhasilan Avair Elok Bali, ia menjelaskan bawah ada dua langkah strategis yang diterapkan : 1). Show produk dan bisnis/seminar sebagai media iklan bisnis 25 %. Info produk 75 %.  2). Class bisnis/iklan ofline  75 % info bisnis dan 25 % info produknya. Ia menjelaskan Avair Elok Bali punya kurikulum yang rapih, tulah  yang memacu kemajuan yang diraih selama ini.

 

Jelas dr. Rio kepada penulis apabila ada yang mau mengenal produk avail tidak hanya bertanya, atau  menyampaikan keluhan riwayat penyakit dan diam saja, tetapi harus membeli produknya dan menggunakannya ,bisa merasakan manfaat bagi Kesehatan yang bersangkuta. Pada bulan Juli 2024 agenda dr. Rio dan Ibu Novi ke Sumba Barat dengan dua kegiatan : 1). Show produk dan bisnis simple ( seperti yang dilakukan di hotel Pelita  Waikabubak, Sumba Barat, NTT (9/6/2024) . (baca edisi bagian 1 media Pasolapos). 2). Kelas bisnis bagi yang sudah joint member (panduan start bisnis) sesuai kurikulum Avail Bali Group. Penulis sendiri sudah joint member dengan Ibu Katrina Jamanuna. Dokter Rio bersama Ibu Novi juga akan melakukan kegiatan yang sama di Sumba Timur.

 

Di  Sumba Barat Ibu Katrina Jamanuna sudah menyurati  instansi terkait dan kompak dengan Tim Sumba untuk sukseskan kegiatan untuk memperkenalkan produk avail dan manfaatnya kepada kelompok sasaran pada khususnya , dan masyarakat Sumba Barat pada umumnya. Penulis mendukung penuh program dr. Rio dan Ibu Novi. Proficiat. *

Tinggalkan Balasan