PASOLAPOS.COM — Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sumba Barat Daya, Tobias Dowa Leli, menghimbau kepada seluruh stakeholder, baik TNI, Polri, pemerintah desa, wartawan, masyarakat umum, dan seluruh pendukung, agar menjaga keamanan menjelang Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada 27 November 2024. (Selasa, 19 November 2024).
Oleh karena itu, terkait peristiwa-peristiwa yang terjadi beberapa minggu lalu di salah satu tempat di Webaghe, Wewewa Timur, dan Wewewa Tengah, Tobias menyebutkan bahwa kejadian tersebut adalah kenyataan yang harus dijaga agar tidak terulang lagi. “Mungkin di Wewewa Barat, Wewewa Tengah juga terjadi hal yang sama. Terus yang terjadi di Wewewa Selatan, itu bentuk ketidakdewasaan pendukung,” tegasnya.
Selain itu, Tobias juga mengingatkan bahwa perhatian harus diarahkan ke wilayah Lete Konda Pusat. Ia meminta semua pihak, mulai dari stakeholder seperti Polri, TNI, pemerintah, aparat desa, hingga wartawan, untuk bersatu menjaga keamanan selama Pilkada berlangsung.
“Saya berharap, ketika ada kejadian serupa, harus segera diinformasikan kepada pihak yang bertanggung jawab agar cepat ditangani. Juga, mari kita bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat setempat,” ujarnya.
Tobias juga menegaskan pentingnya peran aparat keamanan untuk ditempatkan di lokasi-lokasi yang dinilai rawan, sehingga pelaksanaan Pilkada dapat berjalan dengan aman dan damai. “Bisa saja terjadi karena gesekan kampanye kemarin itu menjadi tanda-tanda alam yang harus kita antisipasi. Maka dari itu, penting untuk menempatkan aparat keamanan di wilayah rawan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Tobias menghimbau agar masyarakat menghentikan pertikaian yang dapat memicu ketegangan. “Hentikan tanding agar bisa menciptakan situasi yang kondusif,” tuturnya saat wawancara dengan Pasolapos.com dan Gongsumba.com.
Tobias menegaskan bahwa sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Sumba Barat Daya, ia terlepas dari koalisi mana pun. Namun, ia meminta seluruh stakeholder yang ada di masyarakat untuk menjaga situasi keamanan menjelang Pilkada serentak. Ia juga menegaskan bahwa seluruh aparat desa, PNS, TNI, dan Polri harus bersikap netral.
“Netralitas itu penting. Saya juga memantau kemarin, banyak perangkat desa yang terlihat tidak netral. Itu harus menjadi perhatian kita semua,” katanya.
Selain itu, Tobias juga meminta wartawan untuk menjadi mitra yang aktif dalam menyampaikan informasi secara cepat dan akurat kepada masyarakat. “Wartawan harus netral, tapi juga harus percepatan dalam memberikan informasi. Ketika ada kejadian di TPS, kita harus kawal bersama agar informasi itu cepat ditangani,” jelas Tobias.
Ia juga menambahkan bahwa situasi di wilayah tertentu, seperti Wewewa Timur, Wewewa Barat, Wewewa Selatan, dan desa Webaghe, perlu mendapat pengawasan yang lebih ketat. Sementara itu, wilayah Kodi sejauh ini dinilai lebih tenang dan aman.
“Ini adalah kelakuan-kelakuan yang harus dilakukan tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Kabupaten Sumba Barat Daya maupun di Bawaslu,” tegas Tobias.
Ia berharap bahwa semua pihak, termasuk TNI, Polri, PNS, dan pemerintah desa, benar-benar menjaga netralitas. Hal ini penting karena pemilihan langsung akan dilaksanakan di desa, bukan di kabupaten atau kecamatan.
“Jadi aparat desa betul-betul harus netral. Karena tempat pemilihannya ada di desa. Itu yang harus diperhatikan dengan baik,” tutup Tobias Dowa Leli.
*Paul (Red)*