SANTO KLEMENS DAN BEATO KOLPING SOSOK TANGGUH DALAM GEREJA

Santo Klemens Maria Hofbauer.

SANTO KLEMENS DAN BEATO KOLPING SOSOK TANGGUH DALAM GEREJA
( Berprofesi  sebagai tukang roti dan tukang sepatu)

Oleh Agustinus B. Wuwur, Kepala Biro Pasolapos Sumba Barat

Pengantar : Santo Klemens Maria Hofbauer, CSsR adalah pelindung Karya Kolping Internasional dan pelindung semua Keluarga Kolping di dunia dipilih juga sebagai pelindung Pusat Kolping di Katiku Loku, Sumba, NTT. Santo Klemens dan Beato Adolph Kolping, yang keduanya, di samping Santo Yosef, dihormati sebagai pelindung Karya Kolping.

 

 

Mengapa kira-kira Santo Klemens pernah dipilih menjadi pelindung Karya Kolping di seluruh dunia ? Hal ini pasti ada alasannya  dan dapat diketahui  melalui riwayat hidupnya dan dari perjuangannya.  Nampak bahwa ia sangat mirip dengan Beato Adolph Kolping dan sangat dekat dengan cita-cita yang menyemangati Karya Kolping hingga zaman ini.

 

 

Baik Adolph Kolping, yang waktu itu masih anak sekolah saat Klemens Hofbauer meninggal, maupun Klemens berasal dari keluarga sederhana dan miskin, di mana anak-anak sejak kecil hidup dalam tradisi Katolik,  dididik dalam  iman Katolik , terutama melalui contoh para orang tua.

 

 

Keduanya selama 10 tahun bekerja sebagai tukang muda, Klemens sebagai tukang roti dan Adolph sebagai tukang sepatu. Keduanya sejak muda merasa suatu kerinduan untuk menjadi imam; dan kerinduan itu tidak pernah padam, walaupun mereka bertahun-tahun lamanya tidak melihat titik terang bagaimana mengatasi pelbagai halangan bahwa mereka dan keluarganya tidak mampu memperoleh uang untuk melanjutkan pendidikan.

 

 

Kendati demikian dengan hasrat yang dalam dan keinginan yang kuat keduanya berjuang untuk menyingkirkan halangan-halangan itu. Baik Santo Klemens dan Beato Adolph Kolping baru pada usia 20 tahun kembali ke bangku sekolah dan masuk kelas 1 SMP di mana mereja belajar  dengan teman-teman lain yang rata-rata 10 tahun lebih muda.

 

 

Keduanya belajar sambil bekerja dalam profesi mereka masing-masing untuk memperoleh nafkah dan beasiswa. Di kemudian hari Klemens bercerita bahwa waktu malam ia belajar, sesudah sepanjang hari ia bekerja sampai lelah dalam profesinya membuat roti. Agar jangan jatuh tertidur , ia berjalan-jalan di kamarnya sambil memegang lilin dan belajar.

 

 

Adolph Kolping pun berceritera tentang dirinya, karena dipaksa oleh keadaan miskin, Adolph menjalankan studinya dalam Bahasa Latin dan Yunani seperti seorang penyelundup pada waktu malam, sesudah sepanjang hari ia bekerja dengan palu dan pusut di bengkel sepatu.

 

 

Sesuatu yang lain lagi yang sangat menonjol dalam kepribadian kedua pelindung Karya Kolping itu : Mereka adalah orang yang berjiwa dan bersemangat Katolik. Adolph Kolping menerbitkan koran mingguan dengan maksud agar suara gereja dan suara umat Katolik sungguh didengar dalam masyarakat,, yang dikuasai oleh pemerintah Protestan liberal.

 

 

Koran itu dalam waktu singkat menjadi bahan baca hampir setiap keluarga Katolik di negara Jerman. Terbitan koran itu sangat mempengaruhi aktivitas orang-orang Katolik dalam politik negara. Ia membuat masyarakat Katolik, sebagai minoritas merasa minder, lebih bangga dan lebih bernilai dalam negara yang didominasi oleh   kaisar dan politisi Protestan. Dalam mengembangkan perserikatan tukang muda Beato Adolph Kolping  dengan gigih berjuang  sampai diberi persetujuan dan dukungan resmi bagi karyanya dari Bapa Suci.

 

 

Klemens Hofbauer pernah menyatakan tentang dirinya sendiri : “ Saya mempunyai banyak kelemahan; saya angkuh, saya tidak sabar dan lain sebagainya; tetapi dalam satu hal saya kuat : Saya sungguh Katolik dan belum pernah saya goyah dalam iman itu “.

 

 

Oleh para ahli sejarah gereja  Santo Klemens  dianggap mempunyai pengaruh paling besar sehingga masyarakat Katolik Jerman dan Austria  pada zaman itu  tidak menjauhkan diri dari Roma dan tetap setia kepada Bapa Suci. Namun baik Klemens maupun Adolph mempunyai hubungan baik dan bersikap sangat terbuka juga bagi orang-orang dari gereja-gereja lain.

 

 

Seperti Adolph Kolping pun Santo Klemens mengenal dunia pekerjaan dan pengalamannya sendiri. Ia menjadi pembina umat dan khususnya pembina kaum muda, seperti Adolph Kolping. Kendatipun keduanya adalah pribadi yang berbeda dalam penampilan dan cara kerjanya, tetapi keduanya mengajarkan kita : “ Jadilah seorang Kristen mantap yang dapat diandalkan  dalam  :  keluarga dan profesimu, di dalam kelompok sahabatmu dan dalam masyarakat, di dalam umat dan gereja, serta di dalam negara. “

 

Tinggalkan Balasan