“MUBASIR” IRIGASI TANAH DALAM DESA LIMBU KEMBE BELUM BERMANFAAT.

 

BUPATI JANJI MEMANGGIL KADIS DAN KONSULTAN

KODI UTARA,PASOLAPOS.COM –Pengerjaan yang dilaksanakan untuk kepentingan kehidupan masyarakat sampai saat ini belum dinikmati,sesuai pantauan dilapangan media ini hendaknya hasil pekerjaaan ini dapat dinikmati oleh masyarkat sejak beberapa bulan yang lalu.pekerjaan ini merupakan proyek irigasi tanah dalam senilai Rp.285.000.000,- pada Desa Limbu Kembe,terletak di Kecamatan Kodi Utara. informasi dari warga yang pedagang kaki lima(jaga kios) didekat proyek tersebut mengatakan pekerjaan sudah dari tahun lalu tidak selesai diterlantarkan dan mangkrak,pengeluhan warga ini merasa kecewa atas Pembangunan fasilitas negara tersebut demi peruntukkan kesejahteraan warga dan untuk pemeliharaan kesehatan pengembangan ternak yang dipusatkan Desa Limbu Kembe khusus Kelompok Tani Beina Mopir, Dusun dua.

Bak besar yang belum dituntaskan,dan terlihat pipa air yang berhamburan.

Sesuai hasil investigasi media selama ini banyak pekerjaan dibangun tidak sesuai kwalitas bangunan, apakah jalan,gedung,irigasi,dermaga,dan bangunan lain masi ditemukan kurang rampung bangunan,seperti pekerjaan Irigasi tanah dalam sejak tahun lalu dikerjakan sampai sekarang belum dimanfaatkan oleh masyarakat.

 

Berbagai data yang dirampung dari beberapa pengerja,terlihat pengawas dari Dinas tidak berjalan,pengawas interen pelaksana proyek kurang perhatian,dan pengawas konsultan juga tidak jalan(berfungsi), kalau ketiga komponan ini tidak berjalan maka akan membawa dampak negatif dari hasil pekerjaan mulai dari mutu dan kualitas pekerjaan sampai pada pemeliharaan diabaikan berdampak pada pemanfaatan untuk masyarakat umum kurang terasa.

Nobertus L. Tenggo ketua kelompok Belina Mopir.

Salah satu penanggung jawab terlaksananya pekerjaan ini Ketua kelompok Tani Beina Mopir,Norbertus L. Tengo, ketika ditemui(13-5/2022)menuturkan tahun lalu 2021 perkiraan bulan Juli telah dilaksanakan pekerjaan”Bor”.

Pekerjaan Bor memakan waktu pas satu bulan selanjutnya pencairan keuangan pada bulan Oktober seterusnya pekerjaan bak penampung sampai saat ini belum selesai diplester.tandanya ketua kelompok.

 

Lanjut,Ketua kelompok Norbert menyampaikan perincian anggaran Proyek ini, menelan anggaran senilai 280 juta lebih. Untuk sumur bor sebesar 66 juta, bak penampung dianggarkan 60 juta lebih, tugu prasasti 4 juta lebih. Selanjutnya anggaran 130 juta lebih untuk perangkat panel tenaga surya.

 

Norbertus,menerangkan alat-alat untuk pengerjaan dan tempat minum ternak sudah lengkap,alat konektor yang belum ada,menurut ketua kelompok Alat ini berfungsi(mengangkat) mendistribusikan tenaga listrik dari panel tenaga surya ke pembangkit untuk menggerakkan elemen pompa air yang belum dipasang sampai saat ini.

 

Dari hasil lapangan media ini ,Ketua Kelompok Tani Beina Mopir, Norbertus L. Tengo menuturkan

Bak penampung sudah dikerjakan oleh anggota kelompok dan tersisa acian saja. Tugu prasastinya belum ditulis, karena gambar prasasti sebagai petunjuk yang ada di RAB terlepas dari jepitannya. Kami masih tunggu informasi dari Pak Adi pengelola kegiatan,”ungkapnya.

 

Menurut Norbertus, penanganan panel surya dikerjakan oleh Adi Ano selaku kontraktor anggaran dari dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten SBD. Sedangkan pekerjaan sumur bor ditangani pengusaha asal Tambolaka, Gerardus Riberu. Seluruh anggaran sudah dicairkan pada bulan Oktober tahun lalu.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, pompa air juga sudah diturunkan dan diujicoba. Tidak ada kendala saat uji coba, airnya berhasil dinaikkan dari dalam tanah.

Dalam perjalan waktu begitu lama ada oknum-oknum masyarakat melakukan penyumbatan casing pipa mengakibatkan tersumbat.

Kemarin sudah konsultasi dengan dinas, katanya biar Pak Adi tangani karena urusan teknis pembangkit dia yang tahu. Tunggu konektor dipasang dan air naik ke bak baru ada serah terima.

 

Kades Limbu Kembe yang dikonfirmasi via telpon pada hari yang sama,menyampaikan sumor bos sejak dikerjakan tahun 2021 belum dirasakan oleh masyarakat disusun dua,mestinya pekerjaan itu sudah dirasakan manfaatnya demi peningkatan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.saya sendiri sebagai kepala desa merasa kecewa dan merasa dirugikan harapan saya semoga yg menangani bor dan casing,solar sell (kaca panel) untuk selamatkan uang negara, harap kades.

 

Camat Kodi Utara Herbertus Hakalolu ketika ditemui diruangan menyampaikan terkait pekerjaan itu saya tidak berkomentar,namun Herbertus menjelaskan disisi pengalaman mana kala pekerjaan tahun anggaran sudah terlewatkan wajib hukumnya denda berjalan.ini juga menjadi perhatian Dinas yang dipercayakan untuk cepat diselesaikan demi kesejahteraan masyarakat,ungkap Camat.

Pengalaman mana pengerjaan tahun anggaran sudah terlewatkan wajib hukumnya denda berjalan.Ini juga menjadi perhatian Dinas yang dipercayakan untuk cepat diselesaikan demi kesejahteraan masyarakat,ungkap Camat.

 

Bupati SBD dr.Kornelius Kodi Mete ketika ditemui dirumah,(14/5/2022) sebelumnya Via telpon dimintakan pendapat tentang pekerjaan,berjanji memanggil Kapala Dinas dan pihak konsultan dari Dinas untuk mempertanggung jawabkan sampai tuntas pekerjaan itu,dicari solusi agar pekerjaan itu dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai peruntukan.bupati menegaskan pula ada kelalaian pengawasan dan pengontrolan dari dinas,konsultan, dr.Kornelis berjanji akan memanggil dan evaluasi pekerjaan sampai tuntas,ungkap Bupati….

 

Red (Paul/Eman.)

Tinggalkan Balasan