Kapolres SBD Tegas: Tak Ada Tempat Bagi Pembunuh! 6 Kasus Berhasil Diungkap Sejak April 2025

Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Harianto Rantesalu,S.I.K.,M.Si

TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM || Kepolisian Resor Sumba Barat Daya (Polres SBD), Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan ketegasannya dalam memberantas kasus kejahatan berat di wilayah hukumnya. Dalam rentang waktu hanya empat bulan, polisi berhasil mengungkap enam kasus pembunuhan yang sempat menggemparkan masyarakat setempat.

 

Kapolres Sumba Barat Daya, AKBP Harianto Rantesalu, menegaskan komitmen penuh pihaknya dalam menciptakan rasa aman dan menindak tegas para pelaku kejahatan.

 

“Tak ada tempat bagi pelaku pembunuhan di wilayah SBD. Kami tindak tegas dan cepat,” ujar Harianto dalam keterangannya, Rabu (7/8/2025).

 

Dari enam kasus pembunuhan yang terjadi sejak April hingga Juli 2025, total 13 orang pelaku berhasil diamankan, seluruhnya ditangkap kurang dari 24 jam setelah kejadian.

 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres SBD, AKP I Ketut Rai Artika, merinci kronologi penanganan enam kasus tersebut:

 

April 2025:

Korban VGR dibunuh di Mereda Wuni, Wewewa Tengah. 1 pelaku ditangkap.

Korban ABP tewas di Desa Omba Rade, Wewewa Tengah. 1 pelaku diamankan.

 

Mei 2025:

Korban GGB dibunuh di Kalembu Walakare, Kodi Utara. Polisi menangkap 2 pelaku.

 

Juni 2025:

Korban PND ditemukan tewas di Pu’u Kasa, Desa Kalembu Kanaika, Wewewa Barat. 4 pelaku ditangkap.

 

Juli 2025:

Korban NJTP dibunuh di Omba Kamia, Desa Tanggaba, Wewewa Tengah. Polisi mengamankan 4 pelaku.

Korban ADK ditemukan di Gollu Togo, Desa Wali Ate, Wewewa Barat. 1 pelaku ditangkap.

 

“Semua pelaku ditangkap dalam waktu cepat. Bahkan ada yang kami amankan hanya dalam hitungan jam setelah kejadian,” jelas AKP Rai Artika.

 

Kapolres AKBP Harianto juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyelesaikan persoalan dengan kekerasan, apalagi saat berada di bawah pengaruh minuman keras.

 

“Kami minta masyarakat jangan membawa senjata tajam, apalagi dalam kondisi mabuk. Mari selesaikan masalah dengan dialog. Gunakan jalur hukum jika perlu,” tegasnya.

 

Polres SBD mengajak tokoh masyarakat, pemuda, dan pemerintah desa untuk terus mengedukasi warga soal pentingnya menyelesaikan konflik secara damai.

 

Sejumlah warga yang ditemui Pasolapos.com menyampaikan apresiasi atas respons cepat pihak kepolisian.

 

“Dulu kita sering takut keluar malam. Sekarang masyarakat mulai percaya polisi. Kami harap ketegasan ini terus berlanjut,” kata seorang warga.

 

Dengan pencapaian ini, Polres Sumba Barat Daya menegaskan posisinya sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah yang rawan konflik tersebut.

Tinggalkan Balasan