KUPANG, PASOLAPOS.COM — Kepedulian terhadap pembangunan daerah demi kemajuan bersama selalu menjadi dorongan yang kuat bagi Melkianus Lubalu, seorang pengusaha yang telah berkontribusi besar dalam berbagai proyek pembangunan yang dipercayakan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Salah satu kontribusi terbarunya adalah dalam proyek pembangunan Jembatan Liliba di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek ini dijalankan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Direktorat Jenderal Bina Marga. Grup Bumi Indah, melalui PT Dewanto Cipta Pratama yang dipimpin oleh Melkianus Lubalu, dipercaya untuk melaksanakan pembangunan duplikasi Jembatan Liliba ini.
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi kemacetan di Kota Kupang, sekaligus memperlancar transportasi darat dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Pembangunan jembatan ini diharapkan memberikan dampak positif pada semua aspek kehidupan masyarakat di daerah tersebut.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menegaskan pentingnya konektivitas antarwilayah untuk memperlancar mobilitas orang, barang, dan jasa. “Dengan konektivitas yang lebih baik, diharapkan pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat. Hal ini sangat membantu percepatan pembangunan di wilayah-wilayah tertentu,” ujar Basuki dalam siaran pers yang diterima media pada Jumat, 4 Oktober 2024. Selain itu, Basuki menambahkan bahwa infrastruktur seperti jembatan, flyover, dan underpass akan memperlancar aksesibilitas dan meningkatkan perekonomian setempat.
Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto, menjelaskan bahwa proyek Duplikasi Jembatan Liliba ini merupakan bagian dari perhatian pemerintah pusat melalui alokasi anggaran Pembangunan Inpres Jalan Daerah (IJD) Tahun Anggaran 2023. Proyek yang dimulai pada September 2023 ini ditargetkan selesai pada November 2024, dengan progres fisik saat ini telah mencapai 77,60 persen.
Melkianus Lubalu, saat dikonfirmasi pada 5 Oktober 2024, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah pusat, provinsi, dan daerah yang telah mempercayakan PT Dewanto Cipta Pratama sebagai pelaksana proyek. Dia juga mengapresiasi dukungan masyarakat yang telah mendukung proses pembangunan tanpa hambatan. Menurutnya, Jembatan Liliba merupakan jalur strategis yang menghubungkan transportasi darat di Kota Kupang dan Bandara, dengan panjang 140 meter dan lebar 9,13 meter.
Melkianus menjelaskan bahwa proyek ini menggunakan rangka baja dengan struktur jembatan berupa plat lantai beton bertulang dan pondasi bore pile beton berdiameter 80 cm. Jembatan ini juga dilengkapi dua pilar utama setinggi 37 meter dan 23 meter, menjadikannya bagian penting dari infrastruktur yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat umum.
Lebih lanjut, Melkianus menekankan bahwa proyek ini tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan, melainkan pada kepercayaan yang diberikan dan berkah yang diperoleh melalui pelayanan kepada masyarakat. Ia berharap setelah rampung, Jembatan Liliba akan memperlancar transportasi di Kupang dan mencegah kemacetan yang sering terjadi, terutama di jalur menuju bandara. Rencananya, di sekitar jembatan akan dibangun taman rekreasi yang diharapkan menjadi ikon wisata baru di Kota Kupang.
Melkianus Lubalu dikenal sebagai sosok pekerja keras yang selalu menyelesaikan setiap proyeknya dengan penuh dedikasi. Ia bersama istrinya, Mama Sien Wadoe, juga aktif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Kepedulian mereka terhadap masyarakat miskin menjadi teladan yang terus dikenang dan dihormati oleh masyarakat sekitar.
**(Red***Paul)**