PASOLAPOS.COM || Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, perhatian umat Katolik dunia kini tertuju pada siapa yang akan menjadi penerus takhta Santo Petrus. Sejumlah nama telah mencuat sebagai kandidat kuat dalam konklaf yang akan segera digelar di Vatikan. Berikut sembilan nama kardinal yang dinilai memiliki peluang besar menjadi Paus berikutnya:
- Pietro Parolin (Italia)
Sebagai Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Parolin memiliki pengalaman diplomatik luas. Ia dikenal moderat dan ahli dalam urusan hubungan internasional Gereja, membuatnya menjadi salah satu kandidat favorit dari kalangan Kuria Roma. - Matteo Zuppi (Italia)
Kardinal Zuppi, Uskup Agung Bologna, dikenal karena pendekatannya yang inklusif dan perhatian besar terhadap kaum marginal. Ia juga aktif dalam dialog antaragama dan upaya perdamaian, menjadikannya sosok progresif yang banyak didukung. - Luiz Antonio Tagle (Filipina)
Mantan Uskup Agung Manila dan kini menjabat di Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa, Kardinal Tagle sangat populer di Asia dan dianggap sebagai simbol Gereja yang lebih global. Ia memiliki latar belakang pastoral yang kuat dan dekat dengan visi reformis Paus Fransiskus. - Robert Sarah (Guinea)
Kardinal Sarah dikenal dengan pandangan teologis konservatifnya dan pernah menjabat sebagai Prefek Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Tata Tertib Sakramen. Ia dihormati atas integritas dan spiritualitasnya yang mendalam, terutama di kalangan tradisionalis. - Peter Erdő (Hungaria)
Sebagai Uskup Agung Esztergom-Budapest, Kardinal Erdő memiliki profil intelektual tinggi dan pengalaman panjang di bidang hukum Gereja. Ia dihormati di Eropa Tengah dan bisa menjadi pilihan kompromi antara kubu progresif dan konservatif. - Jean-Marc Aveline (Prancis)
Uskup Agung Marseille ini dikenal berfokus pada dialog antarbudaya dan antaragama, terutama di kawasan Mediterania. Kardinal Aveline dianggap sebagai suara penting dalam menghadapi isu-isu migrasi dan keberagaman global. - Raymond Burke (I.S.S.S – Institute of Saint Sebastian Scholars)
Kardinal Burke dikenal sebagai salah satu tokoh konservatif paling vokal dalam Gereja. Ia kritis terhadap beberapa aspek reformasi Paus Fransiskus dan mendapatkan dukungan kuat dari kelompok tradisionalis, terutama di Amerika Utara dan Eropa. - Joseph Tobin (Amerika Serikat)
Kardinal Tobin, Uskup Agung Newark, dikenal sebagai pendukung reformasi dan keterbukaan pastoral. Ia memperjuangkan keterlibatan lebih besar Gereja terhadap isu-isu sosial seperti imigrasi dan keadilan sosial. - Mario Grech (Malta)
Sebagai Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup, Kardinal Grech memainkan peran sentral dalam proses sinodalitas yang menjadi fokus Gereja di masa Paus Fransiskus. Ia dipandang sebagai kandidat yang mampu melanjutkan semangat reformasi sinode global.