Pasolapos.com, Kupang – Usai Penandatanganan perjanjian kerjasama dan sosialisasi sistem Global Katalyst eV pendidikan vokasi dan training industri Pemerintah Nusa Tenggara Timur, Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, dan juga Sebagai Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem mengirim pesan inspiratif kepada 3.000 Pemuda NTT (Nusa Tenggara Timur) yang akan menjalani studi di Jerman guna meraih masa depan yang cerah dan kembali membangun NTT, Ujarnya Pada Rabu, 16 Agustus 2023 di depan Aula Eltari
Bunda Julie memotivasi generasi muda NTT untuk berani mengejar pendidikan dan pengalaman berharga di luar negeri,. Kini adalah saat yang tepat bagi pemuda NTT untuk melangkah keluar dari zona nyaman dan menggali potensi yang lebih luas di luar negeri. Jerman menawarkan pendidikan berkualitas tinggi serta peluang untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang.
Ia juga menekankan pentingnya menggabungkan nilai-nilai lokal dengan wawasan global dalam proses belajar di luar negeri. Jangan pernah lupakan akar budaya dan warisan leluhur kita. Namun, jangan ragu untuk membuka diri terhadap keberagaman dan perspektif baru yang dapat memperkaya pengalaman belajar adik-adik di Jerman. tambahnya
“Provinsi NTT itu juga menjelaskan beberapa bulan lalu Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, mengirimkan 4 Kepala Sekolah untuk bekerja sama dengan Global”. Katanya
Diterangkan Bunda Julie para pemuda NTT yang ingin belajar di Jerman sebelumnya masih mengikuti kursus bahasa Jerman, setelah itu untuk mengikuti program ini diperlukan dana sembilan juta tujuh ratus ribu (9.700.000) ditambahkan tiket dari NTT ke Jakarta untuk berangkat bulan Oktober mendatang. Akan hal itu dirinya tidak tinggal diam, tetapi berusaha melakukan pendekatan antara Dinas Pendidikan dan Bank NTT agar mendapatkan solusi biaya.
Lanjutnya Bunda Julie, “Ini semestinya beasiswa bergulir di Global Katalyst, namun biasanya di beasiswa itu orang-orang yang punya channel saja yang dapat. Nah akan tetapi ada anak-anak kita dari desa yang mampu ingin ikut, tetapi tidak punya dana untuk ikut. Adik- adik memerlukan uang 15 juta untuk berangkat di awal inikan belum difasilitasi, sehingga adanya Bank NTT muncul karena ada dana untuk para petani, UMKM. Sehingga kita minta channel kan Dinas Pendidikan dan Bank NTT supaya mengsuport pinjaman untuk yang awal belajar bahasa Jerman 6 bulan dan tiket untuk pergi, tanpa bunga tanpa jaminan karena mereka kerja disana bisa cicil disini,” ungkap Bunda Julie.
Dalam rangka mendukung niat baik ini, Bunda Julie juga akan berakhir masa jabatan, dia menitipkan pesan kepada Bank NTT dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT serta Global Katalyst untuk meneruskan.
“Saya boleh tidak ada, tetapi program ini harus diteruskan, kami hanya sebagai perantara. Untuk adik-adik perlu disiplin, menimba ilmu sebanyak-banyaknya, buka wawasan. Setelah kembali ke NTT harus kembangkan apa yang telah didapatkan,” pesan Bunda Julie.
Harapannya, dengan semangat baru ini, generasi muda NTT dapat berkontribusi lebih besar bagi pembangunan daerah dan bangsa di masa depan.
Red:Paul/Rafael