Waikabubak,Pasolapos.com – Tanggal 14 September 2022, KSP Kopdit Ine Ebu berusia 25 tahun, dirayakan dengan misa syukur , pemberkatan kantor dan aula pada tanggal, 18 September 2022, dipimpin oleh P. Mans Watun, CSsR, didamping Rm. Yustin, Pr pastor rekan Paroki St. Petrus dan Paulus Waikabubak. Yang diundang sekitar 200 orang ,baik perwakilan anggota , biarawan-biarawati, pimpinan-pimpinan Koperasi Primer yang ada di Sumba (di bawah Pra Puskopdit Sumba), Koperasi Primer dari Flores dan Timor yang ada di Sumba : Pintu Air, Sango Say, Swasti Sari, pimpinan Bank NTT, BNI, dan BRI di Waikabubak, Lurah Weekarou Ibu Yulianti Beily, dan Lurah Pada Eweta. Peristiwa bersejarah itu dimeriahkan dengan koor dari Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Petrus dan Paulus Waikabubak.

Dalam kotbahnya P. Mans memaparkan tentang dua kata kunci“ ora etlabora “ berdoa dan bekerja, yang diurai menjadi 4 tipe manusia : pertama tipe orang yang doa lemah kerja kuat, buat diri kaya tapi tidak menikmati hidup. Kedua ,tipe orang yang doakuat kerja lemah, berdampak pada partisipasi umat member kolekte kurang. Ketiga, orang yang doa lemah kerja lemah, hidup tanpa prinsip, hanya harap mujizat. Keempat ,tipe orang yang doa kuat kerja kuat, tahu menikmati hidup, kapan bekerja, kapan beristirahat , kapan bersama keluarga/ komunitas. Dan , hal itu bisa terjadi kalau kita berpegang pada prinsip hidup dan membutuhkan keputusan yang tegas, sembari membericontoh pada dirinya sendiri, bahwa pada 17 tahun silam ia mengambil keputusan menjadi imam Redemptoris.
Dalam konteks momen 25 tahun Kopdit Ine Ebu, P. Mans Watun berpesan kepada pengelolanya :pengurus, pengawas,manejer dan staf manejemennya agar mengelola koperasi dengan baik. Dan, poin paling penting yang harus diperhatikan adalah “cinta kasih”, karena ada banyak orang di luar sana (masyarakat) yang hidupnya susah, kita dipanggil menjadi pekerja, “melayani”. Pesan Mans selanjutnya, agar apabila mengalami kegagalan jangan frustrasi. Sembari mengajak sebagai refleksi 25 tahun Kopdit Ine Ebu, perlu waspadai adalah jangan sampai ada orang yang “menghancurkan” koperasi yang telah dibangun dengan susah payah itu.

Dalam konteks pewartaan, ajak P. Mans, belajarlah dari sosok Yesus yang memilih 12 murid-Nya, Ia mengajarkan tentang : 1). Orang mesti belajar untuk kecerdasan.2). Belajar kecerdasan emosional, untuk ada bersama orang lain. 3). Jangan sampai terjadi minimnya kecerdasan, yang membuat hati seseorang kosong, berakibat tidak ada kepekaan terhadap orang lain. 4). Kecerdasan spiritual :toleransi, cinta kasih , tidak ingat diri; dan kecerdasan untuk bertahan dalam situasi sulit, dan hal ini harus diajarkan oleh para orang tua kepada anak-anak sejak dini.
Sedangkan berkaitan dengan sosok Bunda Maria, P. Mans mengimbau agar kita perlu belajar dar iketeladanan Maria : rendahhati, murah hati, dan hati-hati dalam hidup ini; kita terapkan prinsip ini Dan kita pun harus selalu menyempurnakan diri, biarkan Tuhan menuntun hidupkita. Kita berharap Kopdit Ine Ebu bisa bertahan 100 tahun, bahkan lebih, untuk membahagiakan banyak orang.

Usai perayaan misasyukur dan pemberkatan aula baru, dilanjutkan dengan ramah tamah bersama dan sambutan-sambutan. Ketua Panitia HUT, Bpk. Antonius D. Lawe, dan yang mewakili para perintis dan pendiri KOPDIT INE EBU, Bpk. Vitalis Patty, senada mengungkapkan bagaimana pahit getir awalnya merintis koperasi yang telahmencapiusia 25 tahun; yang diawali dengan arisan 37 Kepala Keluarga Ngada, dan Nagekeo di Sumba Barat, dirintis tahun 1976 di rumah Bpk. Kanisius Siga Pae. Prakarsa itudatang dari Bpk. Martinus Masi (alm) disampaikan kepada dua orang senior :BpkAmbros Leba (alm), dan Bpk. Emil Ea; dan kini hasilnya telah berbuah manis untuk banyak orang. Ketua Pengurus KSP Kopdit Ine Ebu, Bpk. Joseph Edu Bha, S.PKP,saat menyampaikan sambutannya memaparkan “ ceritasukses “ yang diraih KSP KopditIneEbu, bahwa pada tahun 2004 telah dibeli sebidang tanah seluas 900 m2, tahun 2010 Kopdit Ine Ebu berbadan hukum. Tahun 2013 pembangunan kantor dan persiapan staf pengelola.
Perkembangan pada awal tahun 2018, target 1000 anggota dengan asset 1 milyar dengan predikat Kopdit Ideal. Tahun Buku 2021, 2022 Surplus Hasil Usaha (SHU) 1 milyar. Posisi pada usia 25 tahun pada September2022 :anggota saham 1.777 anggota, non saham 762 anggota. SHU keadaan September 2022 : Rp.792,7 juta. Aset 11,2 M.
Joseph yang menjadi ketua sejak awal hingga kini, menjelaskan bahwa keberhasilan yang dicapai Kopdit Ine Ebu itu juga karena adanya dukungan dari Keuskupan Weetebula, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE), Pastor Paroki St. Petrus dan Paulus Waikabubak, Kementerian Koperasi dan UKM (badan hukum), Kementerian Hukum dan HAM (AHU). Dan peran Pemda NTT, Dana Hibah APBD I NTT tahun2012 : Rp.20 juta. Penghargaan Kopdit Terbaik Tahun 2018 oleh Gubernur NTT. Juga peran Pemda Kabupaten Sumba Barat c.q Dinas Koperindag Kab. Sumba Barat : Pengesahan AD/ART KSP Kopdit Ine Ebu, dan pinjaman Rp.60 juta; serta kehadiran Kepala Dinas Koperindag setiap RAT, dan dukungan Pra Puskopdit Sumba soal teknis dan administrasi. Kopdit Ine Ebu pun bermitra dengan Bank NTT, BNI, dan BRI di Waikabubak.
Untuk memperluas jangkauan kepada anggota telah ada Tempat Pelayanan (TP) di Weeluri, Desa Ole Dewa (Sumba Tengah) telah ada tanah dan rencana pembangunan Kantor Cabang di Weeluri, ada juga TP Taruba, Rita Baru, TP Wetana – Gaura, dan TP Kadula di Sumba Barat Daya.(bersambung kebagian 2) *** Penulis, Sekretaris KSP KopdiIneEbu.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) kabupaten Sumba Barat, Drs. Victor Umbu Sulung, MM, yang turut hadir pada perayaan misa syukur, pemberkatan kantor dan aula KSP KopditIne (18/9/2022), saat memberikan sambutan mengatakan usia 25 tahun bukanlah suatu perjalanan yang singkat bagi KOPDIT INE EBU untuk mencapai kondisi seperti saat ini. Pasti ada banyak jalan terjal berliku serta pasang surut yang harus dilewati dan dihadapi oleh KOPDIT INE EBU untuk semakin besar dan menjadi berkat bagi sesama.
Lanjut Umbu Sulung, Ketika badai corona menghantam, eksistensi KOPDIT INE EBU Kembali diuji, dan pada kenyataannya KOPDIT INE EBU mampu bertahan. Justru pada masa sulit ini begitu banyak kucuran bantuan bagi anggota yang mengalami kesulitan dalam perekonomiannya. Dengan bantuan pinjaman yang diberikan, banyak usaha baru bermunculan. Hal ini menunjukkan betapa hebatnya kekuatan perekonomian yang dijalankan dalam wadah Koperasi.
Dengan berkoperasi kita dibimbing MENJADI ORANG BAIK, hidup sebagai sahabat bagi semua orang. Seorang sahabat tidak merugikan dan menyusahkan sahabatnya. Sahabat tidak memanas-manasi ,tidak mengadu domba, tidak menjadi perusak satu sama lain, imbau Umbu Sulung. Kadis pun yakin bahwa KOPDIT INE EBU merupakan kumpulan orang berintegritas yang saling percaya dan memiliki komitmen.
Berkoperasi harus dilengkapi dengan komitmen mengubah diri menjadi “manusia baru“ ,berintegritas dan setia. Berkoperasi berarti kita berkomitmen melaksanakan apa saja yang telah diatur untuk kebaikan bersama sehingga koperasi menjadi jembatan bagi anggota untuk menunjukkan kukualitas hidup yang lebih baik dan meraih kesuksesan, pesan Umbu Sulung sembari berharap agar KOPDIT INE EBU mampu berkontribusi lebih besar dalam membangun perekonomian di Kabupaten Sumba Barat. Ia apresiasi kepada seluruh jajaran Pengurus KOPDIT INE EBU atas prestasi dalam memajukan perkoperasian di wilayah Kabupaten Sumba Barat, semoga ke depan menjadi semakin besar dengan bermunculan Kantor-kantor Cabang INE EBU di seluruh wilayah Kabupaten Sumba Barat dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada anggota.
Dengan bertambahnya usia, semoga semakin mantap berkarya dan makin jaya ungkap Umbu Sulung, dan menyampaikan niat baiknya melalui pemandu acara Drs. Tobias K. Kobun, bahwa ia pun akan bergabung menjadi anggota INE EBU; dan akanmenggunakan aula Ine Ebu untuk rapat-rapatdinas.
Usai sambutan Kadis Koperindag, 5 perwakilan anggota memaparkan cerita sukses mereka menjadi anggotaIneEbu, masing-masing :Bpk. Kristorius W. Nuga, meminjam untuk biaya pengobatan anak, pernah meminjam Rp. 80 juta, memperoleh SHU Rp.12 juta, membeli sebidang tanah. Bapak Bora Sudi, Ketua TP Weeluri, bangga di TP-nya telah beranggota 230 orang ,bisa kuliahkan anak dengan meminjam pada IneEbu. Bapak Israel Meo, meminjam uang pada IneEbu, untuk kuliahkan anak, seorang anak telah menjadi dokter. Bapak Emanuel Oke, menjadi anggota sejak tahun 2012, telah membeli sebidang tanah dan membangun rumah. Dan, ibu Febriana Ade Ina, anggota TP Weeluri, setelah 6 tahun bergabung dengan Ine Ebu, menabung, dan kemudian meminjam Rp.100 juta, untuk usaha kios, membeli kendaraan roda 4, usaha penggilingan, membeli sebidang tanah, dan akan membangun rumahnya. Rangkaian acara syukur itu ditandai dengan pemotongan tumpeng, yang dicicipi oleh pengurus, manejer dan staf Kopdit Ine Ebu, Kadis Koperindag Kab. Sumba Barat, dan Rm. Yustin, Pr; serta tos sukacita. Pesta sudah usai, tapi perjalanan masih Panjang. Proficiat Kopdit Ine Ebu.