TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM || Pada tanggal 29 Juli 2024, terbentuklah kepengurusan Forum Jurnalis Independen Sumba (FORJIS) yang berlokasi di sekretariat Tambolaka, Wanno Ghudi, Desa Kalena Wanno, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Setelah diskusi yang panjang dan cukup alot, mengingat adanya beberapa pembicaraan yang perlu diselesaikan, akhirnya mencapai kesepakatan untuk membentuk forum ini. FORJIS tidak membatasi keanggotaan dari media massa apapun yang berada di Sumba, asalkan mereka dapat menunjukkan identitas sebagai wartawan.
Dalam pertemuan ini, struktur kepengurusan yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Pengurus Inti:
– Ketua:Julius Pira
– Wakil Ketua: Rafael R. Tanggoro
– Sekretaris: Paulus Malo Ngongo
Koordinator Humas:
– Jery Lende
– Emanuel Ledu
– Fabianus Mone Pati
Divisi Daerah/Kabupaten:
– Jery Lende
– Mustari
– Jon De Fretes
– Frend Ghoghi
Divisi Teknologi:
– Hans Wea
Anggota:
1. Jeminixson Dappa
2. Siprianus Mone Pati
3. Dominggus Mone
4. Robertus R. Mone
5. Rivon
6. Mustari
7. Stef Umbu Pati
8. Agus B. Wuwur
Pernyataan Ketua FORJIS
Ketua FORJIS, Julius Pira, menyampaikan bahwa niat membentuk forum ini didasari oleh pemikiran akan pentingnya peran media sebagai pilar keempat demokrasi. “Dalam konteks lokal, khususnya di bumi Marapu ini, kita membutuhkan penguatan keterlibatan pers untuk berkontribusi dalam berbagai aspek pembangunan daerah ini,” ujar Julius.
Ia menambahkan bahwa Forum Jurnalis Independen Sumba dibentuk untuk meningkatkan kualitas kerja pers, baik dari sisi peran media dalam hal kualitas dan kuantitas publikasi, maupun kapasitas wartawan itu sendiri untuk memikul peran secara profesional sesuai dengan kaidah dan kode etik jurnalistik yang berpijak pada UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. FORJIS juga bertujuan untuk menjadi wadah bagi para jurnalis dari berbagai latar belakang untuk bekerja sama sebagai mitra pemerintah dan masyarakat demi kemajuan daerah.
Harapan Sekretaris FORJIS
Sekretaris FORJIS, Paulus Malo Ngongo, menyampaikan bahwa ide membentuk forum ini sudah ada sejak bulan Maret, namun baru terwujud pada bulan Juli. “Pengalaman saya sebagai wartawan sejak 1999 selalu menilai pentingnya pengkaderan dan saling mendukung sesama wartawan. Melalui FORJIS, kami berharap dapat memberikan edukasi dan membantu proses pembangunan daerah lewat media,” kata Paulus.
Pandangan Wakil Ketua FORJIS
Wakil Ketua FORJIS, Rafael R. Tonggoro, menambahkan bahwa kehadiran forum ini dapat memberikan edukasi yang konstruktif dan berimbang dalam tugas jurnalis pengumpulan data dan informasi dari narasumber terpercaya. “Secara pribadi, saya mendukung kehadiran FORJIS yang independen sehingga tidak terafiliasi dengan kepentingan kelompok tertentu. Mari kita jadikan forum ini sebagai mitra penyeimbang,” ujar Rafael.
Terbentuknya FORJIS diharapkan dapat mempererat hubungan antar wartawan di Sumba, mengedukasi masyarakat, dan berkontribusi secara positif dalam pembangunan daerah. Dengan semangat kebersamaan dan profesionalisme, FORJIS berkomitmen untuk menjaga integritas dan kualitas jurnalistik di Sumba.
Profisiat, semoga forum ini menjadi media yang mampu menggali berbagai persoalan. Tidak hanya menunggu ada persoalan atau masyarakat melaporkan persoalannya, namun forum ini mampu mencari dan menemukan persoalan-persoalan yang merugikan banyak orang. Hindari pembungkaman masalah karena suap. Wartawan harus wajib memiliki “iman jujur”. Tak ada berkat xama sekli dari uang suap. Terima kasih. Selamat berjuang. Bekerjalah dengan nurani. Tuhn memberkati.