Tambolaka–Pasolapos.com,upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten SBD yang sampai saat ini semakin bertambah banyak kasus terkonfirmasi Positif Covid-19.
Rapat terpadu yang diadakan diposko Satgas Kabupaten SBD (24/11/2020),berdasarkan penjelasan Mathias Jenga.A.md,Kep.,selaku Sekretaris III Satgas Kabupaten SBD menjelaskan untuk sementara ini sampai tanggal 24/11/2020 kemarin kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 sudah mencapai 27 orang dan bulan ini saja sejak tanggal 01/11/20 sampai 24/11/20, 18 kasus terkonfirmasi Positif Covid-19.
Ini sesuatu yang menakutkan,hari ini kita sebagai tim satgas mengambil langkah cepat antara Rumah Sakit Umum Radabolo,Rumah Sakit Karitas Waitabula pemahaman sama dalam pelayanan mencegah kasus terkonfirmasi Positif Covid-19,sistim pelayanan yg perlu dilakukan dilapangan, rapat hari ini akan dibahas tentang tim tracking dan tempat pemakaman/pengebumian,ucap Mathias.
Rapat ini dihadiri oleh seluruh anggota Tim Satgas COVID-19 SBD dan Dokter atau petugas Kesehatan RSUD Radambolo dan rumah sakit Karitas.Dalam hal menuntaskan tugas kemanusiaan Rapat terpadu ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan optimisme tim satgas dalam bertugas serta kerja sama bersama Rumah Sakit.
Rabu 25 November 2020 jumlah terkonfirmasi Positif Covid-19 SBD bertambah 10 Orang (jumlah kasus positif hari ini). Daerah-daerah Merah atau Zona merah seperti Kelurahan Langgalero secara signifikan peningkatan terkonfirmasi positif Corona berada pada daerah tersebut.Oleh karena itu warga pada daerah Zona Merah diharapkan berpartisipasi dalam memutuskan mata rantai penyebaran covid-19.Selain mengindahkan Protkes,warga pun segera melaporkan diri jika merasa sempat kontak langsung dengan terkonfirmasi positif atau mengisolasi diri dan langsung menghubungi Tim Satgas Covid-19.
Dari pihak rumah sakit Karitas,dr.Erwin selaku Dokter ahli dalam hal pencegahan dan penanganan Covid-19 RS.Karitas menyebutkan mengenakan masker belum menjamin mencegah penularan Covid-19.
“Mengenakan masker belum menjamin kita tidak terpapar Virus Corona,menjaga kebersihan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh merupakan hal yang perlu diperhatikan,”jelas dr.Erwin.
Bagi tim satgas Covid-19 SBD,upaya apapun yang dilakukan tanpa pertisipasi dari warga maka akan sia-sia,sehingga Perbup No.36 Tahun 2020 sanksi pelanggar protokol kesehatan berlaku bagi siapapun tanpa memandang bulu,sebab Virus Corona menular juga tidak memandang usia,jabatan atau kedudukan.Siapa saja yang melanggar Protkes kemungkinan besar dapat terpapar Covid-19.
Ketua Tim Mawar Satgas Covid-19 SBD,Aipda Yakup Dappa Langga menyebutkan pengalaman saat bertugas menemukan beberapa Oknum panutan masyarakat yang justru secara terang-terangan melanggar protokol kesehatan.
“Saya berharap ada penegasan dari Bupati bagi para ASN yang tidak mengindahkan protokol kesehatan sesuai Perbup No. 36 Tahun 2020,untuk sanksi tegas karena akhir-akhir ini mulai dari kepala bidang,Camat,Sekdis dan kepala dinas melawan petugas Satgas covid-19,kami segan menegur mereka karena mereka adalah pejabat,namun jika kami tidak tegas menegur,masyarakat menilai kami pilih-pilih”Ungkapnya.
Perbup No.36 berlaku bagi semua kalangan,seperti biasanya efek jerah yang diberikan tim satgas berupa Push Up atau menyanyikan lagu Nasional adalah titik kelemahan untuk sanksi bagi ASN yang melanggar Protkes.Masyarakat ingin berpartisipasi bila mana panutannya juga mampu memberikan contoh baik,sehingga tidak adanya penilaian masyarakat mengenai pilih-pilih atau pandang bulu.
Bripka Yosua Hengki Bili menjelaskan surat izin permohonan keramaian mengundang cukup banyak dalam bentuk acara syukuran atau pesta ibadah karena faktor keamanan.
“Surat permohonan izin keramaian,hal ini pimpinan kami sudah pertimbangkan sudah ada surat dari Mabes Polri untuk tidak mengeluarkan Surat Permohonan izin keramaian.Memang selama ini banyak permohonan surat izin keramaian dan pengamanan,namun pimpinan kami hanya memerintahkan monitoring dikarenakan perkembangan Covid-19 di-SBD dan acara nikah,sambut baru atau sidi surat izin permohonan keramaiannya tergantung pimpinan kami karena mengingat status Covid-19 di-SBD serta khusus untuk sambut baru diparoki waitabula karena sudah terjadwal,untuk dihentikan sementara tergantung keputusan pimpinan kami”,Ungkap Bripka Yosua…
Red & Liputan (Paul)…