Masyarakat Kecewa atas Tindakan Oknum yang Menghambat Pembangunan Jalan di Desa Totok

Potret jalan yang menghubungi Loura dan Wejewa belum lanjut dikerjakan karena salah paham dengan salah satu oknum warga yang kemudian menghambat pekerjaan.

PASOLAPOS.COM || Masyarakat Desa Totok, Kec. Loura dihebohkan dengan oknum berinisial MN yang menghambat pembangunan jalan beberapa hari lalu di desa Totok, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya.

 

 

Menurut pengakuan MN kenapa ia menghambat pembangunan jalan tersebut, karena adanya pembuangan tanah agregat yang menimpah lahan yang ditanami jagung.

 

Fransiska Dada Gole saat memberikan penjelasan pada media ini.

Namun berbeda dengan pendapat masyarakat sekitar, mereka sangat kecewa dengan tindakan oknum yang menghambat pembangunan jalan tersebut.

 

 

“Kami senang dengan adanya jalan. Menuju kesini ini tidak ada Oto lewat, motor lewat, sekarang sudah senang bahwa jalannya baik”,Ungkap Fransiska.

 

 

Lebih lanjut Fransiska Dada Gole menjelaskan bahwa oknum yang menghambat pembangunan jalan tersebut memiliki kepentingan pribadi dan bukan tuan tanah yang berada di lokasi tersebut.

 

 

“Dia punya kepentingan pribadi, tapi ini tuan ini bukan tuan tahan yang tinggal disini, dai tinggal di Waikabubak dan kami juga tidak setuju, itukan dem mau sendiri makanya tidak dilanjut aspal”, Jelasnya.

 

Kepala Sekolah SMP Pancasila yang juga angkat bicara mengenai persoalan ini.

Kemudian dilanjutkan oleh Herman sebagai kepala sekolah SMP Masyarakat Totok bahwa ia tidak setuju dengan tindakan tersebut karena merugikan masyarakat. Dan oknum tersebut bukan tuan kebun yang sebenarnya, lalu ditambahkan oleh beberapa tokoh mudah yang mendengar pada saat media turun wawancarai, mereka tidak setuju dengan tindakan dari MN, yang sangat-sangat merugikan masyarakat banyak.

 

 

“Saya tidak setuju dengan tindakan tersebut karena merugikan masyarakat banyak, kalau kita IKUTI DIA INI,SEBENARNYA BUKAN PEMAKAI JALAN”, Tegas Herman.

 

Pernyataan itu diperkuat lagi oleh pengakuan Fransiska.

“Apalagi dia ini bukan tuan kebun yang sebenarnya, memang tuan kebun betul-betul itu mereka mau bahwa jalannya itu bagus, hanya dem ade saja ini yang tutup itu jalan, makanya tidak dilanjut”,Sambung Fransiska.

 

Simon Seingo Kamono saat menyayangkan aksi penghambatan pengerjaan jalan tersebut.

Lalu dilanjutkan oleh Simon Seingo Kamono yang juga masyarakat Desa Totok ia berterimakasih kepada kontraktor atas pembangunan jalan tersebut dan juga tidak sepakat dengan tindakan oknum tersebut serta berharap agar pembangunan jalan tetap dilanjutkan.

 

 

” Kami sebenarnya berterimakasih itu bahwa jalan ini sudah dikerjakan. Tapi ya karena adanya kendala disitu ya kami juga tidak tahu, tapi dari pribadi saya semoga saja kedepan itu dilanjuti. Saya secara pribadi berterimakasih karena sudah sekian tahun, sudah sekian periode dewan-dewan ini baru kali ini jalan ini dikerjakan lebih-lebih di bawah itu sangat parah, PARAH SEKALI waktu itu, kita tidak bisa lewat disitu tapi, yaa sebagai masyarakat SANGAT KECEWA, coba saja kerjakan semuanya”,Ungkapnya.

 

 

Terakhir masyarakat yang tdk mau namanya di mediakan menyampaikan bahwa orang melarang tidak melanjutkan pembangunan jalan tersebut membiarkan oknum yang menghalangi melanjutkan pembangunan tersebut.

 

“Menurutnya pekerjaan tidak akan dilanjutkan pengaspalan itu, biarkan itu yang menghalangi yang kerja lanjut”,Ungkapnya saat dijumpai media.

 

Bpk Melkianus Lubalu ketika dihubungi,(22/6/2024) menyampaikan akan melanjutkan pengerjaan.

“Ya tetaplah kita kerjakan lanjutan pekerjaan tapi sampai sekarang saya menunggu situasi aman”,singkatnya.

 

Sementara Alen Ghunu dan Yosep Kalumbang sebagai tokoh muda Loura menyampaikan bahwa oknum tersebut sebenarnya harus diamankan, karena ia sebagai masyarakat mengerti harusnya menghimbau bukan menghambat lagi.

 

 

(Red…Tim Redaksi)

Tinggalkan Balasan