Lembaga Circle Imagine Society ( CIS TIMOR) Temukan Ketimpangan Sosial Hak Perempuan di Sumba Barat Daya

Tim Cis bersama Sekda Sumba Barat Daya.

PASOLAPOS.COM || Hasil Rapid Care Analysis ( RCA) dari lembaga Circle Imagine Society atau CIS Timur merupakan lembaga sosial yang menitik beratkan pelayanan kepada hak perempuan, notabene dalam kehidupan sosial budaya di pulau Sumba mengalami berbagai tekanan, yakni salah satunya yang digemborkan dalam sosialisasi ini, peran perempuan dalam pekerjaan tidak berbayar.

 

Jumat 13 September 2024.Dalam upaya mempercepat dan peningkatan penyelenggaraan keseteraan Gender ditengah kehidupan masyarakat. Pihak Circle Of Imagine Society atau CIS dengan selangkah lebih maju mengangkat tema pada acara sosialisasi ” Kerja Perawatan Tidak Berbayar Dalam Transisi Energi Di Kab. Sumba Barat Daya” bertempat di aula kantor bupati SBD.

 

Potret kebersamaan usai kegiatan.

Adapun acaranya dibuka secara resmi oleh Bapak Lukas Gadi selaku Sekretaris Daerah ( Sekda) kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).Serta dihadiri sejumlah pimpinan instansi kedinasan maupun swasta hingga berbagai pimpinan organisasi Nasional, lokal, dan media pers

 

 

 

Pada acara sosialisasi lembaga CIS TIMUR ini memaparkan sejumlah data pembanding atas naasnya ketimpangan strata sosial yang terjadi di pulau Sumba, dengan dijelaskan langsung oleh Tini Bato selaku Field Officer dan sekaligus tim penggali data di desa- desa yang berada dalam cakupan wilayah Kabupaten SBD.

 

 

Dirinya menemukan bahwa perempuan dalam mengerjakan pekerjaaan rumah sangatlah padat dan produktif, sedangkan laki- laki memiliki waktu yang sangat luwes hingga fleksibel dalam kehidupan sehari- hari. parahnya lagi bahwa hasil pekerjaan perempuan tidak mendapatkan penghargaan, apalagi segi pengupahan. ujar Tina disaat memaparkan Power Point ( PPT).

 

 

Lebih lanjut ibu Lusia Carli Bunga, selaku projec Manager Circle Of Imagine Society atau CIS TIMOR menegaskan bahwa kesetaraan gender dalam pekerjaan baiknya dilakukan secara lebih sportif.

 

 

Kata Ibu Lusia “sehingga penerapannya memperhatikan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam kerja domestik atau kerja perawatan tak berbayar ini, lebih Diperhatikan publik dan pembagian peran itu bisa membuka ruang untuk keterlibatan perempuan diruang publik. ”

 

 

Dirinya mengharapakan kedepan bahwa ada sosok pemimpin dari kalangan kaum perempuan dan menjadi representasi nyata dari kesetaraan gender.Ujar Ibu Lusia

 

Kata ibu Lusia “Bukanya menjadikan perempuan itu lebih banyak pekerjaan atau menghasilkan double borden, tetapi mendorong kepemimpinan kaum perempuan di publik” tutup ibu Lusia.

Tinggalkan Balasan