Pasolapos.com, Karuni – Unit jembatan mini ini adalah salah satu prasarana yang cukup bertahan kualitasnya dalam enggan waktu yang cukup lama.Unit jembatan mini tersebut berlokasi di Desa Karuni,Kecamatan Loura,Kabupaten Sumba Barat Daya,Provinsi Nusa Tenggara Timur,(28/03/2021).

Memasuki Tahun 2021,hingga pada hari ini kondisi ruas jalan jembatan tersebut sangat memprihatinkan.Kerusakan berat jembatan tersebut secara nyata membutuhkan perhatian serius penanganan pemerintah baik dari Pemerintah Desa (Desa Karuni) itu sendiri maupun tingkat Pemerintah Pusat.
Jembatan mini sesuai hasil lapangan awak media bahwa,sudah banyak masyarakat yang tengah mengalami korban cederah oleh karena kelalaian berkendara tanpa memikirkan bahwa lokasi tersebut sangat mengejutkan.Dari lebarnya jembatan tersebut sangat tidak memungkinkan bagi kendaraan roda empat akan berlawanan dengan kendaraan roda empat lainya.

Terlebih saat ini,kendaraan roda empat tidak dapat bersamaan melewati jembatan,bukan hanya disebabkan sempitnya jembatan, tetapi daya tahan jembatan yang sudah tidak mampu menahan beban berat.Oleh karena itu sudah adanya larangan bagi kendaraan bermuatan berat baik itu roda empat,roda enam,dan lainya agar tidak segera melewati jembatan tersebut untuk mengantisipasi ambruknya jembatan tersebut serta tidak mencelakai pengendaranya.
Terkait masalah jembatan tersebut,belum lama ini Aloysius Malo Ladi sebagai Anggota DPRD,Provinsi Nusa Tenggara Timur,pada tempat berbeda ketika bertemu dengan awak media dan dimintai tanggapannya terkait unit jembatan mini yang tengah dalam kondisi memprihatinkan yakni tengah berbantal bambu.Menaggapi hal itu,Alo Malo Ladi mengatakan bahwa Tahun 2021,khususnya prasarana jalur, Kecamatan Loura pada beberapa titik dengan jumlah volume kilometernya akan mendapat perhatian pengerjaan dengan dana yang bersumber dari APBN dan juga ini adalah hasil pokok pikir (Pokir) Dewan Provinsi,ungkapnya.
Malo Ladi menambahkan manakalah target pokir dengan volume yang begitu banyak memprihatinkan maka akan berkomitmen lagi untuk melakukan penambahan pokir serta tetap mengawal pengerjaan prasarana nantinya agar benar-benar berkualitas dan berdayaguna bagi kita demi pembangunan wilayah.
Dirinya berharap agar semua elemen masyarakat maupun intansi lainnya dengan bahu-membahu,bergandengan tangan dan saling mendukung demi tercapainya catur Program Pembangunan di NTT yang berkualitas dan berdaya guna demi kesejahteraan bersama sehingga memudahkan akses pelayanan transportasi yang memadai,tuturnya.
Kaitan dengan banyaknya titik kerusakan di jalur Kecamatan Loura ,baru-baru ini hasil muscam Kecamatan Loura bahwa beberapa titik kerusakan berat sudah terbaca.Terkaver beberapa item kerusakan yang akan diperbaiki dan bahkan titik prasarana lainnya akan di renovasi.
Sesuai hasil Muscam Kecamatan Loura , Ricard Mila Mesa dan Stefanus Loba Geli sebagai Anggota DPRD Kabupaten SBD bersama dengan Drs.Bili Dolu sebagai Camat Loura bahwa beberapa item kerusakan sudah merupakan hasil pokir DPRD SBD dan juga sudah merupakan hasil Muscam yang akan ditindak lanjuti pengerjaannya Tahun 2021-2022 dengan besar pagu yang dibacakan senilai 4.547.000.000.000 (Empat Miliar Lima Ratus Empat Puluh Tujuh Juta) dan terbaca pula satu unit irigasi dengan pagu yang dibacakan Anggota DPRD senilai 1,9 Miliaran.
Sejalan dengan itu,Wilhelmus Woda Lado sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumba Barat Daya,yang dikomfirmasi awak Media belum lama ini terkait beberapa titik kerusakan prasarana tingkat Kecamatan Loura dan sudah terkaver hasil Muscam bahwa akan di perbaiki dan beberapa titik akan di renovasi Tahun 2021.Wilhelmus mengatakan bahwa untuk jalur tingkat Kecamatan Loura sebanyak 15 KM yang akan dikerjakan dan kalau masih ada item kerusakan yang lain,nantinya akan diperhatikan lagi,ungkapnya singkat mengakhiri …(Paul/Eman Ledu)