PASOLAPOS.COM – Dalam rangka merayakan HUT ke-76 Hari Koperasi Indonesia tahun 2023 Pater Agustinus Waluyo Abubakar, CSsR Ketua Caritas PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi) Keuskupan Weetebula mengundang 7 Kopdit di Sumba menghadiri misa syukur di aula Keuskupan Weetebula di Radamata-Tambolaka, Sumba Barat Daya.
Misa dipimpin Vikjen (Vikaris Jendral) Keuskupan Weetebula Pater Agustinus Malo Bulu, CSsR didamping Pater Agustinus Waluyo Abubakar, CSsR. Tema kotbah Pater Vikjen “ Dipanggil dan Diutus Jadi Rekan Kerja Yesus di Tengah Dunia”. Mengacu pada Kitab Kejadian 41:55-57;42: 5-7;17-24 dan Injil Matius 10:1;7 Vikjen Agus mengatakan bahwa harta benda dalam hidup manusia seringkali mempunyai fungsi ganda.
Dengan harta orang bisa melakukan kebaikan, tanpa harus mengais keuntungan di baliknya. Namun harta benda seringkali menjerat dan mengikat orang. Demi harta dan karena harta lanjut Pater Agus, orang bisa mencederai hidup orang lain. Kisah Yusuf dalam bacaan pertama dari Kitab Kejadian cukup jelas melukiskan hal ini. Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya dan dibeli oleh saudagar dari Mesir akhirnya dipercaya oleh Firaun raja Mesir sebagai pengelola harta benda kerajaan.
Yusuf melaksanakan tugasnya dengan baik menggunakan kepercayaan yang diberikan raja Firaun untuk menjadi pengelola yang bijaksana, penyalur kebaikan dan berkat. Yusuf mengelola harta benda kerajaan dengan baik adil dan bijaksana. Hingga pada suatu saat ketika terjadi musim kelaparan melanda seluruh negeri, maka semua orang termasuk dari Israel datang membeli bahan makanan di Mesir.
Yusuf melakukan kebaikan dari harta yang dipercayakan raja Firaun kepadanya untuk dikelola. Hidup banyak orang dan keluarganya terselamatkan dari bencana kelaparan. Ia mengelola harta Firaun untuk berbuat kebaikan. Lanjut Pater Agus, hari ini kita merayakan Hari Koperasi Indonesia (HKI) yang ke-76 dengan tema “ MEMBANGUN KOPERASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL MENUJU EKONOMI GOTONG ROYONG YANG MANDIRI, MODERN DAN BERDIGITAL” . Di balik tema yang bagus ini ada nilai-nilai yang ingin diwujudkan yakni : kerjasama, kekeluargaan/gotong royong, dan kesejahteraan bersama.
Berangkat dari kisah Yusuf papar Pater Agus, koperasi sebagai badan kerjasama dalam semangat kekeluargaan untuk kesejateraan para anggotanya perlu selalu dikelola dengan baik dan benar supaya semua anggota bisa hidup semakin baik/sejahtera. Tata Kelola yang baik akan berdampak kepada hasil yang baik pula. Jadi kalau dalam tema ada istilah : mandiri, modern, dan berdigital mengandaikan ada tata kelola yang baik dan tidak ketinggalan zaman.
Ajak Pater Agus, agar para pengurus Kopdit membangun kerjasama dengan semua anggota, mengelola harta para anggota dengan tata kelola yang baik sehingga menghasilkan dampak yang baik bagi para anggotanya. Pengurus Kopdit ibarat 12 rasul yang dipilih Yesus menjadi rekan kerja-Nya dalam karya keselamatan. Dalam arti tertentu, koperasi adalah bagian dari karya pelayanan yang menyentuh hidup banyak orang yang sering kali berada dalam situasi keprihatinan ekonomi/ketidakadilan ekonomi yang belum menikmati arti kesejahteraan.
Dunia kita nampaknya membutuhkan pribadi-pribadi yang mempunyai spirit seperti Yusuf yang mengelola harta benda tuannya dengan baik dan bijaksana. Situasi politik tanah air,ketidakadilan di bidang ekonomi, sarana prasarana membuat hidup banyak orang tersandera oleh kemiskinan. Dan yang menarik gerakan dan gebrakan yang membantu sikecil dan miskin seringkali menjadi proyek untuk memperkaya diri, anggaran habis, habis pula proyek dan aksi.
Di akhit kotbahnya Pater Agus mengatakan bahwa : “ Sebagai murid-murid Kristus hendaknya kita menjadikan harta benda/modal sebagai sarana untuk bersaksi tentang kerajaan Allah yang diperuntukkan bagi semua orang. Jangan menyimpang ke hal-hal lain hanya demi kepentingan pribadi, karena untuk itulah kita dipanggil dan diutus”.
Usai misa syukur dilanjutkan dengan sambutan Ketua Caritas PSE Keuskupan Weetebula Pater Agustinus Waluyo Abubakar, CSsR, mengatakan bahwa Komisi PSE menerima mandat dari Bapa Ukup Weetebula Mgr. Edmund Woga, CSsR untuk menggerakkan umat berpartipasi dalam bidang perwujudan iman melalui APP (Aksi Puasa Pembangunan) yang dilaksanakan setiap tahun dari paroki-paroki dilanjutkan ke keuskupan dan ke KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia) di Jakarta. Juga kegiatan Hari Pangan Sedunia yang dilaksanakan setiap tahun pada tanggal 16 Okober. Dan perhatian pada Lembaga Keuangan Mikro mendampingi dalam bidang koordinasi, kerjasama, berkumpul bersama antara lain dengan Kopdit yang ada di Sumba; yang telah dirintis oleh alm. Pater Cypri Menti Leyn, CSsR. Dan Kopdit di Sumba pun telah punya rencana strategis masing-masing.
Vikjen Keuskupan Weetebula Pater Agustinus Malo Bulu, CSsR, mewakili dan atas nama Bapak Uskup Weetebula menyampaikan terimakasih atas prakarsa Ketua Caritas PSE Keuskupan Weetebula untuk mengadakan misa syukur yang baru pertama kali dilaksanakan itu. Ketika Menyusun rencana strategis Komisi PSE Kuskupan Weetebula, Ketua PSE KWI Mgr. Samuel Otton Siddin ,OFM.Cap, mengharapkan agar Komisi PSE Keuskupan Weetebula kerjasama,komunikasi, animasi dengan atara lain kopdit yang ada di Sumba. Vikjen pun menyebut sosok Bapak Koperasi Indonesia, Drs. Mohammad Hatta yang berperan penting di bidang koperasi di Indonesia dan komitmennya pada demokrasi.
Sejak tahun 2011 dua fokus pastoral di Keuskupan Weetebula adalah peningkatan pengetahuan iman dan pemberdayaan ekonomi umat, itu berdasarkan hasil penelitian dari Candraditia di Ledalero, Flores salah satu Lembaga milik Yayasan Santo Paulus, yang dikelola oleh SVD. Dengan demikian akhirnya mendorong pihak keuskupan mendirikan Kopdit Liku Aba yang eksis hingga saat ini.
Sebelum berakhirnya kegiatan, pemandu acara Drs. Laurensius Juang salah satu staf dari PSE Keuskupan Weetebula memberi kesempatan kepada masing-masing ketua Kopdit/yang mewakili menyampaikan satu usulan kepada PSE Keuskupan untuk ditindaklanjuti antara lain : rekoleksi bersama kopdit-kopdit , kunjungan dan pelayanan di paroki-paroki, dan ada kopdit yang mengusulkan kerjasama pada Hari Pangan Sedunia (HPS). Selain usulan setiap Kopdit pun menyampaikan data keanggotaan terkini 🙁 1). Liku Aba : 2217. ( 2).Karitas : 300.( 3). Ine Ebu : 1845. (4). Sejati : 2245 ( 5). Merandi Ate : 6820. ( 6). Letekonda : 1026. (7). Ande Ate : 293. Proficiat Komisi PSE Keuskupan Weetebula dan KOPDIT. ***
Agustinus B. Wuwur. (Biro Sumba Barat).