Bupati SBD Siap Copot Pj Kades Wullu Manu yang Diduga Lakukan Pemerkosaan Berulang

Ratu Ngadu Bonnu Wulla,Bupati Sumba Barat Daya.

PASOLAPOS.COM || Sumba Barat Daya – Penjabat Kepala Desa Wullu Manu, Fransiskus Xaverius Ngongo, akan segera diberhentikan dari jabatannya oleh Bupati Sumba Barat Daya, Ratu Ngadu Bonu Wulla. Keputusan itu menyusul dugaan pemerkosaan berulang terhadap seorang remaja perempuan berusia 15 tahun, berinisial MRB.

Bupati Ratu menyatakan bahwa langkah pemberhentian akan diambil segera setelah laporan resmi dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) SBD diterima. “Saya akan copot dia setelah laporan dari BPMPD masuk ke saya,” tegas Ratu Wulla kepada Pasolapos.com pada Jumat (11/4/2025).

Menurut Ratu, tindak kejahatan yang dilakukan Fransiskus merupakan bentuk pelanggaran berat terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Ia pun mendesak agar pelaku dijatuhi hukuman seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku.

Selain tindakan terhadap pelaku, Pemerintah Kabupaten SBD juga berkomitmen memberikan perlindungan maksimal bagi korban. “Kami tentu akan menjaga dan melindungi korban. Selain itu, pemerintah juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat,” jelas Bupati.

Politikus dari Partai NasDem itu turut mengimbau para orang tua agar lebih aktif memantau anak-anak mereka guna mencegah peristiwa serupa. Ia menegaskan tidak akan ada ruang toleransi bagi pelaku kekerasan seksual. “Tidak ada tempat bagi pelaku kejahatan seksual,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Fransiskus Xaverius Ngongo telah diamankan pihak kepolisian atas tuduhan pemerkosaan terhadap MRB. Kejahatan tersebut terjadi di Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres SBD, AKP I Ketut Ray Artika, mengatakan bahwa pelaku telah ditahan. “Korban disetubuhi berkali-kali oleh pelaku,” ungkapnya kepada Pasolapos.com, Kamis (10/4).

Berdasarkan penyelidikan, perbuatan keji tersebut dilakukan sebanyak lima kali di tiga lokasi berbeda, yakni di rumah pelaku, kebun, serta sebuah rumah kosong milik warga. Kejahatan pertama terjadi pada pertengahan Desember 2023 dan berulang hingga yang terakhir pada 25 Maret 2025.

Tinggalkan Balasan