Thobias Dowa Lelu Dorong Bantuan untuk Petani Lete Konda, Ajak Bupati Ratu Wulla Talu Hadiri Panen Raya

Thobias D. Lelu,SE Ketua DPC PKB Sumba Barat Daya bersama Ratu Wulla Talu,ST.Hadir bersama para kelompok tani dan masyarakat Desa Lete Konda.

Lete Konda, Sumba Barat Daya – PASOLAPOS.COM || Sebuah peristiwa menggembirakan terjadi di Dusun I, Desa Lete Konda, Kecamatan Loura. Kelompok Tani Mitra Tunas Sejahtera berhasil melaksanakan panen raya gabah dari lahan seluas dua hektar dengan hasil mencapai 10 ton gabah. Panen ini menjadi bukti nyata semangat petani setempat dalam memajukan pertanian, meskipun mereka masih dihadapkan dengan tantangan serius berupa keterbatasan akses air.

 

Dalam kegiatan panen tersebut, kehadiran Thobias Dowa Lelu, anggota DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya dari Fraksi PKB, menjadi angin segar bagi para petani. Ia tidak hanya datang memberi dukungan moral, tetapi juga mendorong bantuan nyata bagi Kelompok Tani, serta mengundang langsung Bupati Ratu Ngadu Bonu Wulla untuk menyaksikan dan menyatu bersama masyarakat dalam momentum penting tersebut.

 

Ketua kelompok tani, Falen Tinus Zudi, menyampaikan bahwa dari total 50 hektar lahan pertanian basah di wilayah itu, baru 30 hektar yang tergarap optimal. Sisanya terkendala oleh sistem pengairan yang masih tradisional.

“Kami masih pakai selang, bahkan sistem cacing untuk alirkan air. Ini tidak cukup. Kami butuh irigasi permanen, bukan solusi sementara,” ujar Falen dengan nada harap.

Ia juga menambahkan bahwa bersama Dinas Pertanian, kelompok tani sudah meninjau potensi mata air Karuni tiga bulan lalu. Namun, salurannya perlu pengerukan dan penguatan agar dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pertanian.

Keluhan para petani tidak berhenti sebagai seruan kosong. Di hadapan petani dan undangan, Bupati Ratu Ngadu Bonu Wulla langsung menghubungi Kabid Pengairan Dinas PUPR, Agus Dapa Loka, memerintahkan agar tim teknis segera turun ke lapangan.

“Saya minta PUPR segera survei dan buat kajian teknis. Irigasi ini penting, bukan hanya untuk Lete Konda tapi untuk ketahanan pangan SBD secara keseluruhan,” tegas Ratu Wulla di hadapan para petani.

Langkah cepat ini menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Thobias Dowa Lelu, yang menyatakan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi petani hingga tuntas.

“Petani kita luar biasa semangatnya. Pemerintah harus hadir dengan sarana yang memadai. Di DPRD, saya akan kawal sampai tuntas,” kata Thobias.

Tak hanya kali ini, Thobias Dowa Lelu dikenal sebagai figur legislatif yang konsisten memperjuangkan kepentingan masyarakat akar rumput, terutama petani dan nelayan di wilayah Loura dan sekitarnya. Ia aktif turun lapangan, menyerap aspirasi warga secara langsung, dan mendorong dinas-dinas terkait agar bertindak cepat dan tepat sasaran.

“Petani adalah tulang punggung ketahanan pangan kita. Mereka sudah bekerja keras, kini saatnya pemerintah hadir dengan solusi yang nyata, bukan janji”,jelas Tobi.

“Kami ingin Lete Konda menjadi contoh bahwa desa bisa maju jika ada perhatian serius pada pertanian. Panen raya ini adalah bukti bahwa semangat petani harus dijawab dengan keberpihakan anggaran dan kebijakan”,Pungkasnya.

 

Melalui kolaborasi kuat antara legislatif dan eksekutif, yang ditunjukkan lewat kehadiran Thobias Dowa Lelu dan Ratu Wulla Talu di tengah-tengah petani, sebuah harapan baru kini menyala bagi pembangunan sektor pertanian di Lete Konda.

Tinggalkan Balasan