Manda Elu Pasolapos.Com-Pelaksanaan pembangunan ruangan Sekolah Menengah Swasta Manda Elu dengan jumlah bangunan enam gedung bersumber dari dana dak Provinsi Nusa Tenggara Timur dengn masa pengerjaan 120 hari kalender pendidikan.
Adapaun pembangunan dibangun dengan masing-masing pengerja (red Tukang penanggungjawab) dan jumlah anggaran yang berbeda-beda.
Namu dalam pelaksanaan pembangunan ini banyak siswa dan warga menyayangkan penggunaan kayu untuk koseng,kayu untuk atap yang diduga kuat tidak berkualitas dan tidak memenuhi standar(masi mentah) atau juknis.Menanggapi keluhan siswa/siswi juga masukan dari warga sekitar Smandel.Media ini melaksanakan pantauan langsung dilapangan dan menemui kepala sekolah dan juga panitia pelaksana pembangunan.
Anenya Ketua panitia pelaksan pembangunan ketika media ini memintai konfirmasi dirinya menjelaskan bahwa kayu yang digunakan untuk pengatapan dan koseng menurutnya sudah memenuhi standar atau juknis.Walaupun kayu masi mentah sudah memenuhi standar kelayakan ungkap Gunter,sebagai ketua panitia pembangunan.
Bahkan dirinyapun mempersoalkan kehadiran wartawan yang memintai konfirmasi terhadap penggunaan kayu yang diduga tidak memenuhi juknis.Ia bahkan menuding wartawan yang mencari masalah terkait pelaksanaan pembangunan ini.
Pasalnya dirinyapun melontarkan kata-kata yang kurang beretika terhadap wartawan media pasolapos .
” menurut saya kayu yang digunakan sudah memenuhi juknis dan memang kayu harus mentah dan selama ini proses pelaksanaan aman-aman saja hanya saja kalian yang cari masalah dan dengan berapi-api Gunter Jama Dahe menjelaskan saya siap bertanggung jawab ada permasalahan pembangunan ini,walaupun kayu mentah yang digunakan “,tegasnya.
Drs.Yakobus Tamo Ama sebagai kepala sekolah Manda Elu yang di dampingi dua rekannya diruang kerjanya tertanggal 7 september 2022 yang dimintai tanggapannya membenarkan bahwa beberapa konstruksi bangunan itu dibangun sesuai juknis . Dan adapun dari media berdasarkan hasil lapangan bahwa terdapat penggunaan material yang mentah itu yang lebih tahu adalah fasilitator bagian teknis yang ditugaskan oleh provinsi , Juga untuk mendapatkan kejelasan yang pasti dari seorang fasilitator bagian teknis kepala sekolah menghubungi fasilitator via telepon berulangkali ternyata fasilitator tidak datang
Kepala tukang yang menangani pembangunan satu gedung ruangan lep,ketika ditemui media pada saat mereka melakukan pekerjaan kayu untuk pasangan atapnya rabu(7/9/2022) menyampaikan pekerjaan ini kami laksanakan sesuai permintaan dan petunjuk dari panitia dan termasuk kapala Sekolah Manda Elu,Daniel Kasa menyampaikan kami hanya melaksanakan pekerjaan sesuai permintaan.Terkait bahan bangunan sebetulnya kayu harus kering namun media melihat langsung kayu masih mentah karena akan mengganggu kontruksi pengatapan apabila dipaksakan.
Menurut Deni nama panggilan sehari-hari yang menangani pembangunan ruangan lep,sebetulnya kosen dan daun pintu seharusnya sudah kayu kering namun dipaksakan kayu mentah.lanjut Deni saya ini punya pengalaman selama ini bekerja di bangunan kayu yang digunakan kayu yang sudah kering.masi sempat ada informasi lain lagi yang disampaikan.
Red (Tim).