PASOLAPOS.COM ,Waikabubak – Warga binaan lapas Medium securty Waikabubak,Sumba Barat,NTT.beralamat di km 6 terlihat warga binaan dalam lapas masing- masing melakukan kegiatan kerajinan tangan ada yang dibidang meubeler,Usaha ayam potong,Kolam ikan,ada dibagian penataan rumah payung untuk mendukung tempat spot foto ,terlihat ada yang menggunakan keahlihan memasang lantai dari susunan batu alam asli,dan juga terlihat tali dari hasil pintalan warga binaan digantung untuk dipasarkan,tak kala juga penataan dari anyaman bambu yang menarik pemandangan mata,disaksikan media ini,(14/3/2022).
Warga yang menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan(Lapas) Medium security Waikabubak, Sumba Barat, NTT terus meningkatkan kualitas SDM Warga binaannya melalui ketrampilan-ketrampilan yang dimiliki para warga binaan untuk diterapkan ketika mereka keluar dari lapas.
Kepala Lapas Waikabubak, Yohanis Varianto mengatakan kepada media ini bahwa penataan disetiap halaman lapas sedang dilakukan bersama warga binaan.Kapala Lapas menjelaskan dari hasil produksinya akan diserahkan sepenuhnya kepada warga binaan menggunakan karya ketrampilan yang dimiliki.
Semua warga binaan pun akan diberi kebebasan dalam mengekspresiakan kemampuan masing-masing dalam bentuk menerapkan ketrampilan yang dimiliki.
“Dirinya menjelaskan akan terus melatih, membina warga binaan di lapas ini guna meningkatkan kualitas SDM mereka (warga binaan) dan mempu bersaing dalam menciptakan sesuatu yang baru melalui kerajinan tangan,” kata Yohanis di sela-sela pendampingannya kepada warga binaan, Senin (14/03/2022).
Yohanis menuturkan saat ini warga binaan sedang mengembangkan beberapa pekerjaan yang sudah berjalan. Pihak lapas turut membantu menjualkan atau memasarkan produk nantinya hasil penjualan mereka masuk ke rekening warga binaan apabila sudah memiliki rekening.
Yohanis menjelaskan bahwa beberapa bulan ke depan agrowisata yang sedang ditatah akan segera diresmikan. Sementara, saat ini, penataannya sedang dilakukan. Yohanis meyakini, kehadiran agrowisata akan membantu memasarkan aksesoris khas Sumba hasil kerajinan tangan para warga binaan. Sehingga tidak lagi berjualan di tempat lain.
Dengan berbagai pembinaan atau pembekalan, Yohanis juga meyakini bahwa para warga binaan akan memiliki kesadaran dalam menata kehidupan kedepannya. Sehingga sesudah bebas tidak akan membuat hal yang melanggar hukum.
“Kita upayakan supaya hasil ketrampilan para warga binaan memiliki nilai jual yang tinggi, bisa menghipnotis pengunjung ketika agrowisata ini jadi, dan bisa dikembangkan sesudah bebas nantinya,” tambah Yohanis.
Kalapas berharap warga binaan bisa berubah setelah diberikan keterampilan. Dan bisa mengimplementasikan segala pengetahuan yang sudah dibekali selama dibina dalam tahanan.
“Yohanis berharap ketika mereka keluar dari masa tahanan tidak mengulangi perbuatan tindak pidana,terus bisa terapkan dan kembangkan keterampilan yang didapatkan selama masa tahanan, kalau bisa menjadi panutan warga masyarakat lainnya,” tutupnya.
(Redaksi…Paul)