Kupang – PasolaPos.Com. Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Nusa Tenggara Timur ke-63, Gubernur dan wakil gubernur NTT yakin NTT semakin bertumbuh dan sejaterah.
Dengan tema ” Bekerja Keras dan Cerdas, Kita wujudkan NTT Tangguh, NTT tumbuh menjadi NTT Bangkit, NTT Sejaterah.” Diyakini menjadi kekuatan dan semangat dalam membangun Provinsi NTT menuju kesejateraan.
Dalam perayaan HUT NTT ke – 63 kali ini, (20/12/21) yang diselenggarakan di Aula Eltari Kupang, Wakil Gubernur NTT Josef A. Nae Soi, menyampaikan kinerja dan pencapaian pemerintah Provinsi NTT selama satu tahun (2021) dalam mengemban tugas muliah yang di percayakan oleh masyarakat NTT.
Adapun pandemi virus Corona selama 2 tahun terakhir yang melanda hampir seluruh dunia ini menjadi tantangan bagi pemerintah NTT untuk menanganinya secara cepat dan cermat demi menyelamatkan rakyat dan bangsa.
Berkat kerja keras, dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat, lembaga sosial, agama dan kesehatan, TNI, Polri serta pemerintah pusat/daerah untuk membangun komitmen bersama, telah berhasil menekan jumlah penderita covid-19 sampai tingkat rendah.
Hal ini terbukti dengan antusias masyarakat yang terus meningkat untuk pelayanan vaksinasi baik dosin I dan II di seluruh wilayah NTT, sehingga secara keseluruhan pancapaian pelayanan vaksin sekitar 60,65 %. Dengan menurunnya angka penderita covid di NTT ini, lantas tidak menjadikan kita lalai akan protokol kesehatan, terutama adanya varian virus omicron atau variant of concern yang lebih cepat penularannya, diharapkan agar seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol, juga lebih menjaga kesehatan terutama imun tubuh.
Menurunnya penderita covid ini juga telah menekan angka kemiskinan di wilayah NTT yang dimana pada bulan maret 2021 mengalami penurunan menjadi 20,99 %, sedikit lebih rendah daripada September 2020 yakni 21,21 %. Juga kasus stunting terus menurun dari 35,40 % pada 2018 menjadi 20,90 % pada Agustus 2021.
Pencapaian lainnya juga terlihat dalam pembangunan infrastruktur sampai dengan bulan desember tahun 2021, dari 906 km jalan provinsi yang rusak berat dan ringan, dengan memanfaatkan sumber pembiayaan dari Pinjaman Bank NTT dan PT. SMI, serta Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Program Hibah Jalan Daerah telah dikerjakan jalan provinsi sepanjang 365,03 km di tahun 2020 dan 518,62 km pada tahun 2021, sehingga hanya tersisa 22,35 km yang akan dituntaskan pada tahun 2022. Kita juga wajib berbangga karena Pemerintah Provinsi NTT mendapatkan peringkat tiga nasional dalam kategori kinerja pemerintah daerah penyelenggaraan jalan.
Pada sektor peternakan, pemprov NTT telah mempelopori pengembangan sapi Wagyu untuk menghasilkan daging premium melalui teknologi inseminasi buatan (IB) yang kini telah menghasilkan 72 ekor pada tahun 2021 dan pembukaan Rens Sapi Wagyu di Desa Kabaru, Kabupaten Sumba Timur sebagai pusat pembibitan dan pengembangan sapi Wagyu.
Pada tahun 2022 mendatang, akan dibangun reservoar untuk pemenuhan kebutuhan air bagi tanaman pakan maupun untuk konsumsi 100 indukan sapi wagyu yang akan dikembangkan di kawasan tersebut.
Untuk peternakan ayam, Dinas Peternakan Provinsi NTT telah memfasilitasi dalam bentuk pembinaan dan pendampingan perusahaan ayam yang memiliki potensi untuk disertifikasi sebagai Kompartemen bebas AI (Avian Influenza).
Pada 17 Desember 2021 lalu, untuk pertama kalinya terdapat dua perusahaan lokal peternak ayam di NTT yang mendapatkan sertifikasi Kompartemen bebas AI oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sehingga bisa melakukan ekspor produk unggas ke Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Disektor pertanian dan ketahanan pangan dengan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) pada musim tanam Oktober – Maret 2019/2020 dilaksanakan di Kabupaten yaitu Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Sumba Timur dan Sumba Barat Daya dengan target 2.400 Ha dan realisasi seluas 2.310,53 Ha dengan produksi 9.538,90 ton. Sedangkan pada musim tanam April-September 2020 dilaksanakan di 16 Kabupaten Kupang, TTU, TTS, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Rote Ndao, Flores Timur, Ende, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat dengan luasan lahan 5.210 Ha dan realisasi tanam seluas 1.732 Ha dengan realisasi panen seluas 1.109,16 Ha dengan produksi mencapai 2.258,18 ton.
Dalam tahun 2021, pada musim tanam Oktober-Maret 2021 sudah dilaksanakan di 16 Kabupaten yaitu Kabupaten Kupang, TTU, TTS, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Rote Ndao, Flores Timur, Ende, Ngada.
Dan juga di Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat dengan luasan lahan terverifikasi seluas 8.183 Ha realisasi tanamnya seluas 8.098,5 Ha dengan jumlah realisasi panen seluas 4.947 Ha dan produksi mencapai 15.117 ton.
Dalam budidaya, pengolahan dan pemasaran kelor, Pemprov NTT telah bekerjasama dan memfasilitasi usaha bisnis kelor melalui perijinan dan sertifikasi, membantu promosi dan pemasaran berbagai produk kelor. Bantuan dari pemprov NTT antara lain dari perusahan Dapur Kelor di Kota Kupang, Graha Kelor di Kabupaten Kupang, Bangkit Bersama di Kabupaten Kupang, Hawila Moringa di Kabupaten Kupang, Maspete Organis di Kabupaten Malaka, KWT Melati di Kabupaten TTU, dan La Moringa di Kota Kupang.
Pada pengelolaan sektor pariwisata, untuk mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas, telah dilakukan kerjasama dalam bentuk nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi NTT dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memperkuat tata kelola fungsi kawasan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara berkelanjutan di Taman Nasional Komodo.
Disektor perikanan dan kelautaan, Sejak 2018 telah dikembangkan budidaya ikan kakap putih dan kerapu di Kawasan Mulut Seribu-Rote Ndao untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah tersebut, melalui penyediaan 3 unit keramba dengan jumlah benih ikan yang ditebar sebanyak 9.000 ekor serta 1 unit rumah jaga dan 1 unit bagan kelong.
Selain di Rote Ndao, budidaya perikanan juga dilaksanakan di Wae Kelambu, Kabupaten Ngada. Pada awal Tahun 2020 telah ditebar 1 juta ekor benih kerapu untuk pemberdayaan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Ngada dengan Kabupaten Manggarai Timur.
” Guna menunjang budidaya perikanan di kedua lokasi tersebut, diharapkan masing-masing Pemerintah Kabupaten memberdayakan BUMD, BUMDes maupun koperasi untuk memproduksi pakan ikan sendiri dengan memanfaatkan potensi setempat dengan pola padat karya, tutur wagub.
Dilakukan juga pilot project budidaya ikan kerapu di Pulau Semau dengan 9 (Sembilan) Unit Keramba Jaring Apung Bulat. Sampai dengan saat ini telah dilakukan 2 (dua) kali panen dengan total 2 (dua) ton ikan kerapu hidup yang telah di ekspor ke Hongkong dan juga kini telah dikembangkan budidaya lobster di Mulut Seribu Rote-Ndao.
Sementara itu rumput laut juga terus dikembangkan sebagai salah satu komoditi andalan dari sektor kelautan yang menjanjikan dan pada tahun 2021, Pemerintah telah memberikan bantuan hibah peralatan dan bibit rumput laut kepada 1.338 pembudidaya.
Juga, potensi garam di NTT didukung dengan kualitas kadar NaCl mencapai 96 % sebagai garam industri. Kabupaten Kupang memiliki lahan garam 900 hektar yang telah beroperasi sejak Agustus 2019 dengan kapasitas 150 ton/hektar.
” Saya berharap agar kabupaten lainnya yang memiliki potensi lahan garam untuk segera mengoptimalkan sehingga produksi garam NTT dapat memberikan kontribusi menyokong pemenuhan kebutuhan garam nasional,” ucap wagub NTT.
Wakil Gubernur juga menjelaskan, Pemerintah Provinsi NTT sudah melakukan kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi NTT untuk melaksanakan kegiatan penertiban, pemulihan dan penyelesaian masalah hukum barang milik daerah.
Penertiban aset ini untuk mewujudkan tertib administrasi, dan memberikan jaminan kepastian dan perlindungan hukum terhadap barang milik daerah agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat.
Hasilnya, telah ditertibkan 94 unit kendaraan roda empat dan selanjutnya di lakukan pelelangan oleh Badan Pendapatan dan Aset Daerah NTT melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang, Kementrian Keuangan Republik Indonesia.
Juga peningkatan sumber daya manusia dan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN). Pada tahun 2021 ini telah diresmikan pemanfaatan Assessment Center dan Computer Assisted Test (CAT) dan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi NTT memperoleh peringkat kedua Nasional BKN Award 2021 kategori Komitmen Pengawasan Dan Pengendalian Lingkup Pemerintah Provinsi Tipe A. Adapun juga Pemerintah Provinsi NTT menyediakan insentif untuk meningkatkan kesejahteraan ASN melalui kebijakan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP).
Dengan pencapaian ini, tentu kedepannya pemerintah Prov. NTT akan terus berupaya memaksimalkan program kerjanya sehingga harapan dan cita-cita bersama dapat tercapai demi kesejateraan.