Asosiasi SPAMS Kabupaten SBD Akhirnya Dibentuk dan Dikukuhkan

Bupati Sumba Barat Daya membacakan berita acara sekaligus mengukuhkan Asosiasi SPAMS

Tambolaka, PP- Pembentukan Pengurus Asosiasi Pengelola Sistem Penyedia Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) Kabupaten Sumba Barat Daya dengan nama Asosiasi WELOKO (Wewewa, Loura, Kodi). Asosiasi tersebut dikukuhkan oleh Bupati Sumba Barat Daya, dr. Kornelius Kodi Mete sekaligus menandatangani SK Pengurus, bertempat di Lopo Rujab 1, Sumba Barat Daya, Kamis (14/5/2020).

Acara pembentukan dihadiri oleh Asisten II, Hermanus Holo, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Samuel Boro,ST, Plt Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya, Ir. Nyoman Agus S. MT, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya, Yuliana Margareta Dapawando.

Bupati Sumba Barat Daya menyampaikan arahannya

Adapun susunan Pengurus Asosiasi Pengelola Sistem Penyedia Air Minum dan Sanitasi WELOKO berjumlah 11 orang diantaranya: Gerson Taka (Ketua), Hona Mete (Wakil Ketua), Yohanes Bora (Sekretaris), Fredi Umbu Kaleka (Bendahara), Dominggus Bali Ate (Seksi Teknis), Abner M. Malo (Seksi Sanitasi), Rafael Jamanuna (Koordinator Wilayah Custer Kodi), Darius Mahemba (Koordinator Wilayah Custer Kodi), Markus Ngongo Bili (Koordinator Wilayah Custer Wewewa), Stefanus Lende (Koordinator Wilayah Custer Wewewa), Frans Bulu Zaghu (Koordinator Wilayah Custer Loura).

Pengurus Asosiasi SPAMS Berbaris untuk mendengarkan pembacaan berita acara oleh Bupati sekaligus dikukuhkan

Dalam arahannya, Bupati Sumba Barat Daya mengajak semua masyarakat untuk mendukung pencapaian 100 persen air minum dan sanitasi yang layak di Pedesaan.

Bupati menyampaikan, air adalah kunci kehidupan kita semua, oleh karena itu dimanfaatkan untuk kecerdasan. “jangan hanya digunakan untuk mandi saja tetapi digunakan juga untuk menyuburkan tanaman” tegasnya.

 Bupati juga mengatakan, 173 desa dan 2 kelurahan persediaan air minum 54 persen dan sanitasi layak 67 persen. Oleh karena itu, untuk membangkitkan ekonomi masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama, diharapkan agar sarana air bersih yang sudah disediakan dapat terjaga, terawat dan dikelola dengan baik sehingga masyarakat dapat terpenuhi sarana air minum. Sarana air minum ada dan dapat membahagiakan masyarakat.

Foto bersama usai pembentukan dan pengukuhan Asosiasi SPAMS

Ketua SPAMS berharap agar dengan bantuan Pemerintah, mereka dapat mencapai universal akses sesuai arahan Pemerintah Pusat, “kami dapat mendekatkan pelayanan kepada Masyarakat untuk pelayanan Air bersih “yang tadinya jarak 1-2 km bisa didekatkan lagi menjadi 100-200 meter saja” ungkapnya.

“Kami bukan menyediakan air yang berlimpah, tetapi Kami menyediakan air minum dan sanitasi bagi Masyarakat” katanya.

Ketua SPAMS, Gerson Taka juga mengatakan bahwa penyertaan modal untuk SPAMS tidak sepenuhnya dari APBN melainkan lewat APBD II. “kalau tahun ini ada intervensi dari PAMSIMAS maka satu desa ditanggung oleh APBD II dan sebelas desa oleh APBN”. Tahun ini SBD menanggung tiga desa sehingga dari APBN ada dua belas desa” ungkapnya.

Asosiasi SPAMS juga memiliki tugas untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat agar menggunakan sarana air bersih sesuai dengan kebutuhan saja, tidak menggunakan air bersih dengan sembarangan agar air tidak terbuang begitu saja tanpa ada manfaat apa-apa.

Asosiasi SPAMS merupakan program dari Pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) yang dibentuk di setiap Kabupaten/Kota untuk kemudian dan diberi SK oleh Kepala Daerah itu sendiri.

 

Penulis : Dodi

Editor   : Dd/pp

 

Tinggalkan Balasan