TAMBOLAKA, PASOLAPOS.COM || Bulog Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), angkat bicara soal penjualan beras Bulog di Pasar Omba Komi.
Bantuan pangan jenis Bulog yang dijual secara terbuka di Pasar Omba Komi, Desa Pogo Tena, Kecamatan Loura, di kios milik seorang pedagang asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan inisial MG secara terang-terangan sempat viral.
Viralnya penjualan beras dalam kemasan 50 kg berlogo Bulog itu sempat hebohkan Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Diketahui kios tersebut telah menjual beras jenis Bulog ini dengan harga pasaran umum sejak pertengahan November 2023 lalu.
Menanggapi hal itu, Kepala Gudang Kantor Cabang (Kancab) Bulog Kabupaten SBD Irwan Sanggra pun angkat bicara. Irwan mengaku bahwa pihaknya tidak mengetahui terkait peristiwa itu.
“Kalau memang dari kita itu silahkan lapor. Karena saya tidak ada perintah untuk penjualan beras. Basanya kalau ada yang beli itu harus izin ke perekonomian dan langsung ke kantor atas baru ke sini,” ujar Irwan, saat ditemui di Gudang Kancab Bulog, Desa Pogo Tena, Kecamatan Loura, beberapa waktu lalu.

Viralnya penjualan beras jenis Bulog ini tentu saja tidak terlepas dari perhatian masyarakat. Namun Irwan menjelaskan, bahwa pihaknya telah bertemu dengan sang pemilik Kios tersebut.
“Kami sudah tanya, ternyata itu bilang belinya dari Waingapu. Dan sekarang kami masih telusuri kenapa dari Waingapu bisa jual itu (beras Bulog) ke sini,” jelasnya.
Kepala Gudang Bulog itu berharap, penjualan beras bantuan pangan seperti ini ke depannya tidak terjadi lagi.
“Ya karena otomatis masyarakat akan berpikirnya ke saya, padahal saya tidak tau soal itu,” katanya.
Sementara itu, kebutuhan beras masyarakat Kabupaten SBD kali ini, kata Irwan, lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
“Biasanya untuk SBD itu tahun kemarin 500-an Ton, tapi kali ini sudah mencapai 700-an ton,” tandasnya.