YEREMIAS TANGGU KADIS NAKERTRANS SBD ANCAM NON-AKTIFKAN PERUSAHAN…! JIKA TIDAK TEREALISASI,GUGATAN KARYAWAN PT JAS YANG DIRUMAHKAN

Karyawan PT JAS,Bandara Lede Kalumbang yang dirumahkan secara sepihak.

Tambolaka, Pasolapos.com – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Sumba Barat Daya (SBD) Yeremias Tanggu, dalam sebuah pernyataan dengan media Pasolapos.com menyampaikan rencananya untuk bertemu dengan Kepala Bandara Udara Lede Kalumbang,hal itu ia sampaikan diruangannya pada Senin,(13 November 2023) Pertemuan tersebut membahas gugatan yang diajukan oleh karyawan PT JAS yang beroperasi di bandara tersebut.

 

Dalam pertemuan dengan media, Kepala Dinas Nakertrans SBD menyampaikan keyakinannya bahwa gugatan yang diajukan oleh karyawan PT JAS dapat diwujudkan sesuai dengan hak-hak yang seharusnya mereka peroleh.

 

“Hari ini kami akan bertemu kepala Bandara untuk berdiskusi agar terealisasi apa yang menjadi gugatan karyawan PT JAS,”Saya beberapa waktu lalu pergi ke kantor Bandara Lede Kalumbang hanya bertemu KTU M.Aziz menyampaikan Kepala Bandara masi di luar ada tugas dan sekaligus cuti tahunan,janji hari kamis,jumad pulang(9/10-Nov/2023)”,ungkapnya.

Kadis Nakertrans SBD, Yeremias Tanggu.

Kepala Dinas Nakertrans juga menegaskan bahwa jika hasil pertemuan tersebut tidak dapat direalisasikan, pihaknya akan mengirim surat ke bandara, meminta agar PT JAS tidak melaksanakan aktivitasnya di bandara tersebut.

 

Ketika ditanya oleh media mengenai niat baik PT JAS untuk menyelesaikan masalah ini, Kepala Dinas Nakertrans menegaskan bahwa pihak kontraktor tersebut memiliki niat baik untuk menyelesaikan persoalan ini.

 

Terungkap pula bahwa data izin usaha PT JAS dianggap lengkap setelah dikonfirmasi ke kantor bagian perizinan.Dokumen lainnya keberadaan di SBD belum melakukan perizinan.Sebelumnya keberadaan PT JAS di Bandara Lede Kalumbang belum dilaporkan ke dinas Nakertrans.

 

“Terkait keberadaannya di Bandara lede Kalumbang belum di laporkan ke dinas Nakertrans sebelumnya tetapi setelah adanya persoalan dari karyawan yang dirumahkan, mereka PT JAS baru mempersiapkan data melaporkan ke Dinas Nakertrans terkait keberadaan mereka di Bandara Udara Lede Kalumbang” ungkap Yeremias.

 

Kepala Dinas Nakertrans, juga menghimbau para pekerja untuk tidak sembarangan menandatangani dokumen yang masih samar.

“Saya juga menghimbau kepada pekerja untuk tidak serta-merta menandatangani sesuatu hal yang masih absur atau kabur saat menerima teken kontrak”,ucapnya.

 

Lebih lanjut ia menegaskan jika hasil pertemuan tidak terealisasi maka sementara waktu PT JAS dinonaktifkan.

“Jika hasil pertemuan ini tidak terealisasi dan upah karyawan tidak dibayar sesuai ketentuan Upah Minimum Regional (UMR), kami akan meminta pihak bandara untuk menonaktifkan PT JAS sementara waktu di Bandara Udara Lede Kalumbang”, tegas Kepala Dinas Nakertrans SBD, menandakan seriusnya pemerintah daerah dalam menangani permasalahan ini.

 

Beberapa karyawan yang dirumahkan mereka dimintakan pernyataan tentang sudah tanda tangan kontrak yang lalu,ketika dimintai tanggapan (14/11/2023) mereka mengatakan bahwa mereka lakukan tanda tangan walaupun tidak baca isi redaksi karena dilarang baca,Foto sekalipun tidak diijinkan hanya disuruh tanda tangan saja oleh Susilo Adhy.

Menurut Brigita (Mama Brayen),Mariance Routa,Martha Ole,Febriana Dengi,Juventus,Rahman Zidan,Yosefina Leda,Angelina Lende,Astin Loba Matang,Yosefina Rana,sungguh mengharapkan pekerjaan.\

“Jadi kami korban tanda tangan apa yang disuruh,dalam pikiran jelas Asti kemungkinan upah sesuai UMR atau UMP yang berlaku sesuai UU no 13 tahun 2003 sama dengan CV Citra Mandiri upah yang diberikan kepada CS waktu lalu.di tambahkan Febriana Dengi sampai saat ini saja kopian SK belum ada yang kami terima,ungkapnya.

 

Berdasarkan informasi media ini yang di dapatkan diantara sesama karyawan yang dipercaya bahwa ada sekian karyawan yang melakukan istirahat sendiri akibat upah tidak sesuai lalu kerja terlalu berat,mereka berenti sendiri tanpa memberikan kabar ke PT JAS.Rekapan data nama CS yang dikabarkan berhenti sendiri adalah nama inisial MMP,ALP,dan MFKP.lalu dari Portal YM,baru ini data yang media dapat di lapangan.

 

(Red***Paul/Hans Wea)

Tinggalkan Balasan