Yayasan Pendidikan St. Yosep Freinademetz,Selain Pendidikan Juga Bantu Kegiatan Religi di Sumba

TAMBOLAKA,PASOLAPOS.COM –Sejak dibangunkan perguruan tinggi Selain bergerak di bidang pendidikan, Yayasan Pendidikan St. Yosep Freinademetz juga melayani di bidang sosial.kehidupan sosial merupakan perhatian serius yang dilakukan oleh pendiri yayasan St. Yosep Freinademetz Sumba,dalam bidang pendidikan bertujuan mencerdaskan anak bangsa khususnya Wilayah sumba.

 

Pantauan media Pasolapos.com di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Yayasan Pendidikan St. Yosep Freinademetz telah mendirikan sebuah perguruan tinggi dan sekolah menengah, diantaranya Stimikom Stella Maris Sumba dan SMK San Jose Tambolaka.

Ketua Yayasan Alexander Adis,M.M.Ketika bertemu dirumahnya.

Di samping melayani di bidang pendidikan, sebagai yayasan yang terpanggil akan Tuhan dan lingkungannya. Dibeberapa gereja di Pulau Sumba, Yayasan Pendidikan St. Yosep Freinademetz hadir untuk memberikan bantuan baik moril maupun material.

 

“Kami sudah banyak membantu pembangunan gereja, baik perehapan maupun ada yang baru di bangun. Kita hadir bukan karena mempunyai kelebihan, namun sebagai ciptaan Tuhan kita memberi apa adanya, dan kita 50% untuk Tuhan dan 50% untuk diri sendiri dan sesama,” kata Ketua Stimikom Stella Maris Sumba, Alexander Adis, M.M, beberapa waktu lalu saat ditemui di rumahnya.

 

Pada kesempatan itu, Alexander Adis, M.M, mengatakan bahwa pada awal Juni Stimikom Stella Maris Sumba akan mewisudakan empat ratusan lebih calon sarjana muda.

“Sekitar 400-an lebih calon wisudawan dan wisudawati yang akan di wisuda pada tanggal 3 Juni 2023. Ini adalah anugerah Tuhan yang luar biasa. Dan harapannya para lulusan Stimikom menjadi contoh yang baik bagi masyarakat,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Seorang Umat Stasi Wano Talla Benidiktus Adi mengatakan bahwa Ketua Yayasan Pendidikan St. Yosep Freinademetz pernah memberikan bantuan perehapan gereja.menurut Benediktus bpk dan mama ini sangat baik memberikan perhatian bagi pembangunan fasilitas religius,termasuk membantu orang-orang yang tidak mampu menguliahkan anaknya di Stimikom,tandas Beni.

 

Lanjut”Waktu itu, mama Lidya Poety pernah memberikan bantuan semen di gereja kami,” katanya singkat.

 

Hasil pantauan Media ini sejak awal berdirinya ada sekelincir orang merasa belum percaya akan kehadiran Stimikom namun dalam perjalanan dari waktu ke waktu keberadaan Stimikom secara pelan dan sangat pasti sudah menghasilkan putra dan putri jebolan Stimikom terjun membantu masyarakat umum baik pembangunan Desa,di sana ada sekian jumlah lulusan Stimikom menjadi aparat Desa bahkan bekerja di bidang Pers,perkantoran dan perusahan-perusahan serta ada yang profesi membangun usaha sendiri.

 

(Red***Paul,Ferdi,Yanto)

Tinggalkan Balasan