Tambolaka,Pasolapos.com – Kadis Kesehatan SBD drg.Yulianus Kaleka bersama tim Satgas Covid-19 melakukan penjemputan Vaksin Sinovac di Bandara Tamboka,Sumba Barat Daya,NTT.
Sebelum Vaksin tiba di Bandara, terdahulu dilakukan pantauan terhadap klinik tempat rapid antigen yang sudah mendapat perijinan oleh Pemda SBD,melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya sebagai Dinas teknis yang berwenang dalam mengeluarkan rekomendasi.
Terlihat para tim yang dipimpin langsung oleh Kadis Kesehatan SBD,drg. Yulianus Kaleka dan ketua posko Covid-19 Mathias Jenga A.md.Kep. bersama awak media masih melakukan pemantauan di ruangan pengambilan rapid antigen.
Setelah melakukan pantauan tersebut tim satgas dan kadis kesehatan SBD bergegas menuju bandara tambolaka untuk melakukan penjemputan vaksin Sinovac, bersama-sama dengan aparat keamanan TNI, Polri dan Satpol-PP yang tergabung dalam tim satgas penanganan covid-19,Selasa ( 23/03/21 ).
Untuk diketahui, Tahap I pemberian vaksin Sinovac yang dikhususkan untuk tenaga kesehatan telah berlangsung dan kini memasuki tahap II untuk pelayan Publik.
Kepala dinas kesehatan kabupaten, SBD drg. Yulianus Kaleka saat wawancara terkait vaksinasi tahap II di SBD menuturkan bahwa vaksin tahap II ini dikhususkan bagi pelayan Publik.
Dirinya menyampaikan bahwa tahap pertama ( I ), yang dikhususkan untuk tenaga kesehatan telah berlangsung, dengan jumlah dosis vaksin Sinovac 2.800 dosis.
Untuk tahap II pemberian vaksin bagi pelayan publik ini, dirinya menjelaskan bahwa jumlah vaksin yang telah diterima untuk dosis pertama yaitu sebanyak 250 vial atau 2.500 dosis vaksin Sinovac. Sedangkan untuk pemberian vaksin tahap II, dosis kedua yang akan disalurkan nantinya berjumlah 3.100 dosis vaksin Sinovac dengan rincian pemberian 2.500 dosis vaksin kedua merupakan kelanjutan dari pemberian dosis vaksin pertama.Untuk 600 dosis kelebihannya pada pemberian vaksin dosis kedua adalah tambahan bagi pejabat publik daerah.
Adapaun interval waktu dalam pemberian vaksin Sinovac ini dari dosis pertama ke dosis kedua berjenjang 14-28 hari. Untuk pelayanan vaksinasi untuk daerah SBD mencapai 22 ribu lebih sasaran penerima vaksin, Sedangkan jumlah data yang tercatat dipusat hanya 7000 lebih penerima vaksin.
Hal tersebut menurutnya adalah sebuah kendala karena keterlambatan pemberian vaksin menghambat untuk pengiriman vaksin selanjutnya dari pusat.
“Baru 1.470 orang yang divaksin sampai dengan kemarin. Vaksin untuk tahap I berjumlah 2.800 dosis, seharusnya itu sudah habis sehingga tidak menjadi kendala untuk pengiriman vaksin tahap berikutnya”ungkap Yulianus.
Dalam wawancara ini juga dirinya menjelaskan bahwa dari jumlah 22 ribu lebih penerima vaksin sebenarnya wartawan juga masuk dalam daftar yang harus dilindungi atau divaksin karena merupakan pelayan publik.
“Kita memiliki kuota untuk vaksin, hanya datanya belum bisa masuk sehingga tidak dapat divaksin. Kalau datanya sudah masuk akan dilakukan jadwal untuk vaksin” sambung Yulianus.
Berdasarkan data yang disampaikan drg.Yulianus selaku juru bicara posko covid-19 SBD sampai dengan 23 Maret 2021 menunjukan,bahwa Kabupaten SBD telah terdapat kasus kematian akibat covid-19 sebanyak 9 orang…..(Paul-Ray)