TAMBOLAKA,Pasolapos.com – PAUD Holistik Integratif adalah penanganan anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat.
Tujuan PAUD Holistik Integratif, secara umum adalah terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia; sedangkan secara khusus adalah: (1) terpenuHolistik Integratifnya kebutuhan esensial anak usia dini secara; (2) terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi di manapun anak berada; (3) terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait, sesuai kondisi wilayah; dan (4) terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah Program pendidikan yg dicanangkan oleh PEMDA selama ini untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak didik sejak awal sampai perguruan tinggi.
Peningkatan mutu pendidikan diawali sejak anak usia dini,mulai pendidikan sekolah dasar,sekolah menengah pertama dan sekolah lanjutan atas.Pemerintah telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan tingkat pendidikan ditengah masyarakat,proses belajar yg panjang melalui dinas Pendidikan dan Kebudayaan mulai mempersiapkan infrastruktur pembangunan gedung bagi anak-anak yg menerima pendidikan yg tersebar di kabupaten SBD.
Bantuan pemerintah juga bagi para mahasiswa/mahasiswi yg tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi telah dilakukan.sejak tgl 1-3 November 2021 kegiatan training dilakukan di Aula Rektorat SVD.
Bupati SBD Bpk.Kornelius Kodi Mete membuka dengan resmi TOT perubahan perilaku sosial tugas gugus PAUD Holistik integari (HI).
Dalam sambutan beliau menyampaikan bahwa paud HI sangat penting untuk di perhatikan dalam pelaksanannya terutama penggabungan dua lembaga ini yaitu pos Yandu dan PAUD menjadi terpusat dalam pelayanan di masyarakat,terutama perubahan prilaku sosial anak anak.
Perubahan prilaku sosial harus melibatkan banyak unsur terutama para pelaku di desa yaitu kader pos Yandu,tutor serta pengelola PAUD.
Demi suksesnya program tersebut sudah barang tentu membutuhkan dana yang salah satu sumber utamanya adalah dana desa. Sesuai skala prioritas penggunaan dana desa tersebut yang sudah di atur dalam permendesa setiap tahun.
Untuk lebih jelas pengelolaan dana desa tersebut di Kabupaten maka perlu membuat Peraturan Bupati tentang pengelolaan dana desa tersebut terutama bidang kesehatan dan pendidikan.
Dalam setiap kesempatan Bupati SBD dr Kornelius Kodi Mete menyampaikan seluruh masyarakat baik orang tua anak didik,Guru itu sendiri,tokoh masyarakat,pimpinan lembaga pendidikan,kepala desa,tokoh agama agar saling mendukung demi peningkatan mutu pendidikan yg ada SBD demi anak didik kita juga,demikian yang disampaikan Bupati SBD dalam kegiatan pencanangan penggabungan posyandu dan paud.
Red(Paul/JohnDappa)