Tingkatkan Kekompakan, Pemda Selenggarakan Rapat Evaluasi

Para Camat dan Kepala Desa Mengikuti Rapat
(dok. Foto, Dd/pp)

Tambolaka, PP- Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya dalam hal ini Gugus tugas penanganan Covid-19 tingkat daerah selenggarakan rapat evaluasi penanganan Covid-19 bertempat di posko Galatama, Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (28/4/2020)

Rapat evaluasi diselenggarakan guna membahas evaluasi dan pemantapan serta percepatan penanganan Covid-19 khususnya di wilayah sepanjang pesisir  pantai Kabupaten Sumba Barat Daya.

Rapat dihadiri oleh Plt Sekda Bernardus Bulu, Kabag Tata Pem Tarru Bani, Asisten 1 Fransiskus Xaverius Adilalo, Camat Kota Tambolaka, Camat Loura, Camat Kodi Utara, Camat Kodi, Camat Kodi Bangedo, Camat Kodi Balaghar, Camat Wejewa Timur, Camat Wejewa Utara, Camat Wejewa Selatan serta para Kepala Desa yang memiliki wilayah administrasi di sepanjang pesisir pantai dan wilayah perbatasan Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

Dalam rapat disepakati beberapa hal diantaranya, membangun konsolidasi dengan para Camat dan Kepala Desa yang berada di pesisir pantai, menindak tegas kapal-kapal yang masih nekat berlabu di Pelabuhan darurat yang menurunkan penumpang dan menurunkan barang.

PLT Sekda Sumba Barat Daya Bernardus Bulu
(dok. Foto, Paul/pp)

Usai rapat PLT Sekda mengatakan apabila ada Kapal yang berani berlabu di Pelabuhan darurat maka dapat membahayakan diri sendiri, membahayakan penumpang.

“dalam konteks penanganan virus Corona, ini juga patut diwaspadai karena itu bisa saja menjadi media pembawa virus terutama Kapal, barang dan Orangnya. Oleh karena itu hari ini Kami kumpulkan seluruh Kepala Desa yang berada di Pesisir Pantai bersama Camat-camatnya untuk Kita konsolidasi Mereka segera bentuk posko di Pelabuhan-pelabuhan yang diduga sebagai tempat Mereka secara ilegal berlabu turunkan penumpang dan barang” terang Bernardus.

Bernardus juga mengatakan kepada para Camat dan Kepala Desa yang hadir agar menindak tegas dan apabila tertangkap segera laporkan ke Pol Air dan KP3 Laut untuk mengambil langkah-langkah penindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik untuk Kapal, Orang dan Barang.

“orangnya akan diedukasi oleh Tim Satgas Kabupaten penanganan Covid-19 tingkat Kecamatan dan tingkat Desa, sedangkan barang dan kapalnya akan diamankan oleh pihak yang berwenang untuk diambil langkah penindakan lebih lanjut” ungkapnya.

Bernardus menyampaikan juga bahwa dana penanganan Covid-19 yang diambil dari dana ADD (Alokasi Dana Desa) berjumlah 65 juta rupiah yang akan digunakan untuk biaya operasional tim, konsumsi dan biaya transportasi untuk seterusnya dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Terkait harga barang yang naik PLT Sekda mengatakan bahwa ini sebetulnya hukum pasar yang tidak normal.

“hal seperti ini adalah hal yang tidak manusiawi menurut Saya, oleh karena itu memang Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan, Kita minta Mereka untuk melakukan operasi pasar untuk menertibkan harga-harga sehingga janganlah ada yang menggunakan situasi-situasi ini untuk meraih keuntungan-keuntungan berlebih, pada sisi lain rakyat yang sedang menderita karena virus Corona ini” himbaunya.

PLT Sekda memberi edukasi bahwa kalau positif Corona itu berarti dia sudah melalui satu screening yang benar-benar secara medis dipertanggungjawabkan dan melalui hasil pemeriksaan laboratorium, Swab yang tempatnya di Surabaya kalau Kita dari Sumba.  Sedangkan yang lain itukan masih ada klasifikasinya hasil screening medis, ada OAR (Orang dari Area Resiko) diklasifikasikan lagi ada yang ODP (Orang Dalam Pemantauan) setingkat lebih dari itu ada yang masuk kategori PDP (Pasien Dalam Pengawasan).

“khusus Sumba Barat Daya sampai kondisi hari ini Kita masih nol positif, masih negatif, artinya belum ada Pasien yang positif Corona. OPD iya, OAR iya tetapi upaya-upaya pencegahan dari tim terus Kita jalankan” imbuhnya.

Bernardus juga menghimbau kepada masyarakat yang tidak mengindahkan aturan Pemerintah bahwa sampai saat ini tim terus bergerak, tim pengendalian, tim komunikasi resiko, terus melakukan sosialisasi.

“sudah diputuskan bahwa seluruh media diaktifkan, kita pasang TOA atau alat pengeras suara di mobil-mobil lalu Kita lakukan sosialisasi, kampung ke luar kampung, masuk ke daerah-daerah pasar tradisional bahkan di titik-titik mana ada perkumpulan orang yang lebih dari 10 orang, tim datang memberi pemahaman kepada Mereka. Memang ada langkah-langkah tegas yang dilakukan seperti di jalan Kita lakukan penertiban orang yang tiga atau empat pada kendaraan roda dua Kita hadang dan beri pemahaman. Ikut patuh pada sosial distancing, taat pada phisycal distancing” jelasnya mengakhiri wawancara.

Drs. Albertus L. M Pandi
Camat Kodi Bangedo
(dok. Foto, Paul/pp)

Camat Kodi Bangedo Albertus Pandi mengatakan bahwa untuk di Kodi Bangedo masih normal-normal saja.

“pembentukan posko itu sudah semua, pembagian masker itu masih dua Desa yang belum dapat, sedangkan satu Desa hari ini tim akan turun untuk bagi masker sekaligus penyemprotan desinfektan dan dua Desa lainnya besok dan lusa baru dilakukan penyemprotan” ungkapnya.

OAR di Puskesmas Walandimu berjumlah 7 orang, di Puskesmas Deludepa berjumlah 6 orang. Sedangkan ODP untuk masing-masing Puskesmas terdapat satu orang.

Albertus juga menghimbau kepada masyarakat yang tidak mengikuti protokol Pemerintah agar tetap patuh dan taat aturan selama wabah Corona ini.

“masih ada OAR yang kami kejar kesana-kemari sampai Kita dapat dan Kita beri edukasi dan sampai saat ini semuanya itu patuh” ungkap Albertus mengakhiri.

 

Penulis : Tim Pasola Pos

Editor : Dd/pp

Tinggalkan Balasan