Tambolaka, Pasolapos.com – Mutu pendidikan sangat penting untuk masa depan penerus bangsa.Memasuki era Millenial dan era Industri 4.0,tiap sekolah mulai mengembangkan proses pembelajaran mengikuti perkembangan zaman,terutama dalam bidang Teknologi dan Wisata.
Kenyamanan belajar siswa merupakan salah satu penunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan,sarana dan prasarana harus juga ditunjang demi mencapai tujuan tersebut.Tiap sekolah harus memperhatikan kondisi fisik sekolah dan guru sebagai pengajar demi eksistensinya dalam persaingan antar sekolah.
Sekolah ini sangat asri dan rindang, setiap sudut sekolah ada tanaman dan pohon-pohon yang terjaga dan terawat.
Setiap ruang kelas di sekolah ini sangat dijaga oleh para penghuninya,setiap kelas menampilkan nuansa yang berbeda-beda dan tetap mengutamakan kebersihan.
Perpustakaan juga sangatlah nyaman,setiap buku ditata dengan rapi dan tidak ada debu di setiap sudutnya. Pasti akan sangat betah menghabiskan waktu untuk membaca di perpustakaan ini.
Ruang kelas,setiap kamar mandi di sekolah ini pun sangat bersih.Tidak sampah berserakan, atau bau tidak sedap di kamar mandi.
Bukan hanya taman dan bunganya yang membuat sekolah ini terasa nyaman,akan tetapi kondisi sekolah yang bersih dan teratur sangat indah dipandang.
Kantin sekolah ini sungguh patut dipandang, semua terletak secara teratur dan tanpa ada sampah atau kotoran yang nampak.
Taman depan dan belakang sekolah ini sungguh menarik untuk dipotret, tanaman tertata rapi, tidak ada sampah dan rumputnya juga terpotong rapi.
Sekolah ini sungguh patut dijadikan contoh, kebersihan setiap tempat dijaga dan para siswanya pun berpenampilan rapi dan sopan.
Beberapa sekolah di pulau Sumba khususnya Kabupaten Sumba Barat Daya, telah menerapkan dan mengikuti perkembangan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan,terlebih Sekolah Menengah Kejuruan,salah satu diantaranya SMK PANCASILA TAMBOLAKA yang terletak di Kabupaten Sumba Barat Daya,Nusa Tenggara Timur.
Berangkat dari ketertinggalan, SMK Pancasila Tambolaka melalui proses panjang dan lama sampai berubah menjadi salah satu sekolah kejuruan favorit dan untuk pulau Sumba khususnya wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya.
Aleks Rangga Pija,S.H.,M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Pancasila Tambolaka saat berbincang-bincang bersama media ini mengisahkan awal mula dirinya tertarik pada pentingnya pendidikan dan sejarah berdirinya sekolah SMK Pancasila Tambolaka serta pencapaian yang telah didapat sampai saat ini.
Dirinya sembari bersantai di ruangannya, mengisahkan ketertarikannya pada sekolah atau pendidikan mulai dirasakan pada saat masih usia remaja,dimana pada saat itu tidak semua orang bisa mendapatkan pendidikan yang baik dan hanya orang tertentu yang bisa mendapatkan pendidikan layak,sehingga dari situlah muncul pertanyaan bagaimana agar semua orang bisa menikmati pendidikan secara layak.
Ia menceritakan bahwa sekolah ini mulai beroperasi sejak tanggal 15 Desember 1972, dimana saat itu pencetus berdirinya sekolah tersebut merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam sejarah pendidikan untuk wilayah Kabupaten Sumba Barat pada waktu itu hingga mekar menjadi Kabupaten Sumba Barat Daya pada Tahun 2007.
Adapun pencetus sekolah ini yaitu Agus Dapa Dedda pada waktu itu menjabat sebagai Camat Loura, dan Stefanus Malo Ngongo Kepala Desa Radamata waktu itu sekitar Tahun 1985-1987 (informasi dari berbagai sumber) dan dengan dukungan serta bantuan tokoh masyarakat lainnya,bersama-sama mendirikan sekolah ini yang pada mulanya berdiri bernama Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP),karena merasa akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat dan harapan akan terus bermanfaat bagi generasi-generasi yang akan datang hingga pada akhirnya berlalu dari keterpurukannya menjadi Sekolah Kejuruan yang memiliki 7 Jurusan hingga saat ini.
Sebagai Kepala Sekolah SMK Pancasila Tambolaka dirinya mengatakan bahwa adanya image atau label sekolah tersebut dulunya dikatakan sebagai Golgota atau tempat pembuangan, itu memang benar dan merupakan historis sejarah yang tak bisa dilupakan.
” Kita harus bangga dengan para pendahulu yang sudah membangun sekolah ini untuk menampung anak-anak yang memang membutuhkan kecerdasan.Dulunya di sebut Golgotanya Sumba Barat tetapi berubah dan dianggap sebagai taman firdaus pada saat ini, itu semua karena semangat bersama dengan orang tua murid, komite dan masyarakat. Lalu dengan bantuan dinas kabupaten, provinsi sampai pusat dalam membangun kemitraan untuk mengembangkan pendidikan yang lebih baik, dan mengarah pada pendidikan yang bermutu”tutur aleks.
Dibawah pimpinannya sekolah tersebut telah mengalami banyak perubahan positif,baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.Ia bercerita bahwa sekolah tersebut telah mendapatkan banyak prestasi baik ditingkat Kabupaten, Provinsi ataupun Nasional.Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya SMK Pancasila Tambolaka sebagai juara dalam lomba kebersihan sekolah tingkat SMA/SMK Se-Provinsi NTT pada Tahun 2016.
Dan dengan kemampuan daripada tenaga pendidik yang dimiliki, juga telah membuktikan keberhasilan sekolah tersebut dalam berbagai Event/Lomba terutama pada jurusan UPW ( Usaha Perjalanan Wisata ) yang mengukir prestasi baik ditingkat Kabupaten,Provinsi maupun Nasional dan Jurusan Multimedia (Lomba Website baru-baru ini 2021).
Memiliki 7 jurusan dalam sekolah tentunya akan memiliki banyak murid sehingga sekolah ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang pendidikan antara lain memiliki ruang kelas belajar, ruang guru,tata usaha,laboratorium komputer dan keperawatan,alat-alat kesenian ( Musik, Marching Band,sound system ),kantin, asrama, UKS,aspirasi, perpustakaan, dan lapangan olahraga yang tersusun rapih dan bersih.
Dari segi keamanan terdapat 6 Security yang terjadwal bergantian jaga selama 24 Jam dan Mengatasi kecolongan saat siswa/i berada dalam lingkungan sekolah serta menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dirinya selaku kepala sekolah SMK Pancasila Tambolaka memperketat keamanan pada jam sekolah dengan disediakan CCTV dan pos satpam yang bertugas selama 24 jam sebagai penjaga keamanan dalam lingkungan sekolah serta cleaning servis sekolah yang bertugas setiap harinya pada jam sekolah berlangsung.
“Dengan kenyamanan yang ada murid dapat belajar dengan nyaman seperti berada dirumah sendiri saat berada disekolah, sehingga dengan kenyamanan ini akan mempengaruhi daya serap belajar murid yang dapat meningkatkan mutu daripada Pendidikan”tambah Aleks.
Diakhir wawancara dirinya menyampaikan bahwa membangun suatu lembaga pendidikan atau sekolah tidaklah mudah.
“Membangun sekolah itu harus pakai hati, iklas dan bertanggung jawab”, pungkasnya mengakhiri…
Liputan (Paul-Pasolapos)
Editorial;(Salman/Raymond).
