Terkait Kontak Langsung dengan Positif 07,Giat Tim Satgas Covid-19 SBD di Kadaghu Tana.

Kodi Utara–PS,Tim Satgas Covid-19 Screening di Desa Kadaghu Tana Dusul I dan II terkait kontak langsung terkonfirmasi Positif 07 SBD yakni MM.

Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan Swab MM pada Laboratorium RSUD Umbu Rara Meha,Waingapu,Sumba Timur,Tanggal (24/08/2020) MM dinyatakan Positif COVID-19.

Potret Tim satgas di kediaman warga terkait kontak langsung terkonfirmasi positif Covid-19.

MM merupakan warga Kecamatan Kodi Utara,sehingga terkait Kontak langsung dengan MM,tepatnya dikampung Watu Pangoro dan Kampung Rob’bbo,Tim Satgas langsung melakukan Screening pada keluarga yang kontak langsung terkonfirmasi Positif Covid-19 07 SBD yakni MM.

Tim Satgas dalam hal ini bekerja sama dengan aparat desa Kadaghu Tana dan Puskesmas Kori untuk melaksanakan Screening.

Tim Satgas Covid-19 SBD bersama Petugas puskesmas Kori dan Aparat Desa Kadaghu Tana Serta Sekcam Kodi Utara.

Hadir dalam pelaksanaan Screening bersama Tim Satgas Covid-19 SBD,yaitu petugas dari Puskesmas Kori dr.Citra Mila Mesa,Kepala Puskesmas Kori Stephania Maria Gorety Kaka ,dan Surveilans Citra Kally, dan Sekcam Kodi Utara,Senin(26/08/2020).

Aparat Desa Kadghu Tana,Gidion menghimbau masyarakatnya dengan menggunakan bahasa Daerah Kodi,dengan maksud agar warga kampung dapat lebih memahami dan mengerti Pelaksanaan Screening yang dilakukan oleh Tim Satgas Covid-19 Kabupaten SBD.

Tampak warga kampung Watu Pangoro dan kampung Rob’bbo.

Tim Satgas Covid-19 saat melakukan pengambilan Screening kepada warga yang kontak langsung dengan MM,Tim Satgas menjelaskan untuk melakukan Karantina mandiri selama 14 hari dengan mengikuti protap.Beberapa warga yang ditanyai oleh Media ini dalam hal karantina mandiri mereka bersedia melaksanakan Karantina mandiri selama 14 hari.

Namun ada beberapa orang tua yang merasa ketidaknyamanan dengan karantina mandiri di rumah. Pada media ini,salah satu orang tua menyampaikan keluh kesahnya.

“Kami diminta untuk karantina mandiri, kami ikuti, tapi kami mau makan apa? siapa yang layani kami?”,tanya seorang tokoh masyarakat di kampung tersebut….

Lanjutnya ia pun mengeluhkan ketersediaan air yang sangat krisis di kampung tersebut..

“untuk air saja tidak ada, lalu bagaimana kami cuci tangan,serba sulit”,pungkasnya dengan penuh harap….

Liputan & Red (Paul-Slmn).

Tinggalkan Balasan