SMK Pancasila Sebagai Sekolah Pusat penggerak Keunggulan SBD.

TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM. Sekolah Menengah Kejuruan( SMK) Pancasila Tambolaka Dipilih Mewakili seluruh SMK se-Sumba Barat Daya (SBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) sebagai sekolah pusat penggerak keunggulan.

Aleks Rangga Pidja, SH,..Mpd kepala sekolah SMK Pancasila Tambolaka.

Kepala SMK Pancasila Tambolaka Aleks Rangga Pidja, SH,. MPd. Kepada media ini menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada SMK Pancasila Tambolaka sebagai sekolah penggerak. Kepercayaan ini akan menjadi semangat dan motivasi untuk terus memacu semangat baru demi meningkatkan kualitas pendidikan.

Lebih lanjut, Aleks menyampaikan sebagai sekolah penggerak tentunya ada banyak kriteria yang harus persiapakan, karena nantinya akan menjadi contoh dan mendampingi beberapa SMK se Kab.SBD untuk menjalin kerjasama yang baik.

“Saat ini ada 12 orang guru yang suda lulus sertifikasi yang didampingi oleh Sekolah Tinggi Politeknik Denpasar sebagai salah satu kriteria untuk mendukung sekolah kami menjadi perwakilan pusat penggerak di Kab. SBD. Hal ini juga di lihat dari segi pelayanan tenaga pendidik, disiplin, fasilitas dan banyaknya siswa,” pungkas Aleks.

Piala kejuaraan tingkat sekolah yang diperoleh SMK Pancasila Tambolaka.

Lebih lanjut, penunjukan sebagai sekolah penggerak akan menaikan status pembelajaran penerapan kurikulum di SMK kami. Pasalnya selama ini digunakan kurikulum 13 namun dengan status sebagai sekolah penggerak, mulai tahun ini untuk kelas 10 akan diberlakukan kurikulum paradigma baru.

Tambahnya lagi, dalam waktu dekat akan dilakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) atau nota kesepahaman atas penetapan sebagai sekolah pusat keunggulan. Sebagai wujud dukungan, pemerintah pusat akan mengalokasikan bantuan satu unit gedung bagi SMK Pancasila Tambolaka, ujar aleks.

“Ada 20 sekolah di NTT. 20 yang ditunjuk sebagai sekolah pusat keunggulan. Sedangkan untuk SBD hanya SMK Pancasila Tambolaka. Kami sebetulnya sudah diundang ke Yogyakarta untuk menandatangani MoU. Namun karena adanya perpanjangan PPKM oleh pemerintah pusat pelaksanaannya diundur. Rencananya dalam waktu dekat usai masa PPKM penandatanganan MoU akan dilakukan di sekolah ini,” terangnya.

Terkait dengan situasi pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Rangga Pidja mengaku akan mendukung sepenuhnya. Untuk sementara waktu kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.  Namun aktivitas belajar online ini kurang efektif bagi siswa. Pembelajaran daring dikeluhkan siswa karena faktor jaringan dan banyak siswa yang belum memiliki HP.

Kegiatan belajar mengajar di SMK ini, sebutnya pula, dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Agar aktivitas pendidikan tetap berjalan, setiap hari guru wajib datang dan di batasi jumlanya untuk mengajar secara virtual. Demikian halnya bagi staf sekuriti yang kini bertugas bergantian dengan sistem shift. Pihaknya berharap, kiranya dalam waktu dekat pandemi ini segera berakhir sehingga aktivitas pendidikan kembali normal.

“Kami adalah bagian dari yang mendukung upaya pemerintah dalam memerangi pandemi COVID-19. Pemberlakuan protokol kesehatan di sini sangat ketat. Namun di balik semua ini, kami juga sering menerima keluhan dari siswa yang kurang nyaman, bahkan sudah jenuh dengan pembelajaran daring. Kegiatan tanya-jawab misalnya, menjadi tidak efektif karena tidak ada tatap muka langsung. Tapi apa boleh buat, kita berada dalam situasi yang tidak bisa dihindari,” tandasnya dengan nada yang rendah.

Red(Paul/S4lman/Ray-D/timPaspos).

Tinggalkan Balasan