TAMBOLAKA – PASOLAPOS.COM || Akhirnya rumor yang beredar dimasyarakat terkait majunya Sekda Sumba Barat Daya Fransiskus Adi Lalo sebagai bakal calon bupati benar adanya. Bukti dirinya serius masuk sebagai bakal calon bupati Sumba Barat Daya di tunjukan dengan mendaftarkan diri ke partai PDIP SBD, Selasa (30/04/24).
Adi Lalo bersama Yeremias tanggu dan rombongan pendukung tiba di sekrtariat DPC PDIP Kabupaten Sumba Barat Daya, Pukul 15:30 WITA yang di sambut langsung oleh ketua panitia pendaftaran bakal calon bupati dari PDIP Anus Kette. Adi Lalo disambut hangat oleh panitia pendaftaran di rumah sekretariat DPC PDIP Sumba Barat Daya.
Dalam jumpa pers bersama media dirinya menyebut pilkada tahun ini harus memberikan edukasi yang baik bagi masyarakat dan hindari politik uang.
“Saya berharap pilkada kedepan memberikan edukasi politik dan demokrasi, politik yang dapat merusak mentalitas masyarakat kita tinggalkan, Politik uang kita tinggalkan” Ungkap Adi Lalo.
Adi lalo juga mengharapkan agar menghindari politik yang dapat merusak mentalitas dan moral masyarakat dan juga intimidasi.
“Intimidasi kita hindari, Segala hal yang bersifat merusak Demokrasi mentalitas di kabupaten ini sebaiknya kita hindari, untuk memberikan politik yang baik dan bermoral di masyarakat SBD” Ungkap Sekda SBD itu.
Dirinya juga mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan agar dapat memberikan contoh kepada masyarakat terkait pengguna media sosial yang sedang memainkan isu terkait Agama, suku dan ras.
“Kewajiban kita semua pemangku kepentingan di daerah ini, memberikan contoh kepada masyarakat melalui media sosial cara menggunakan media sosial yang beretika dan bermoral yang tidak merusak moralitas paket”.
Terkait politik uang yang tercium aromanya di masyarakat juga ditanggapi dengan tegas oleh sekda Adi Lalo agar tidak terjadi lagi dalam pilkada tahun ini guna memberikan edukasi politik yang sehat di kalangan masyarakat.
“Apakah itu benar bahwa politik uang di kabupaten Sumba Barat Daya atau money politik, tetapi itu di media sosial di bocorkan”.
“Kalau andai itu terjadi, sebaiknya kita memberikan pendidikan politik kepada masyarakat untuk berdemokrasi secara baik” Tambah Sekda SBD.
Ia juga mengajak agar cara berpolitik yabg tidak santun dihidari guna menjaga martabat demokrasi.
“cara-cara berpolitik yang tidak santun, seperti politik uang, intimidasi, itu suatu cara yang mensolimi demokrasi yang tidak bermoral” tutup Adi Lalo.
Red: Hans Wea