PASOLAPOS.COM – TAMBOLAKA, Masa Prapaskah mengajak kita untuk berefleksi tentang jalan hidup ini di hadapan Tuhan dan mendorong kita untuk bertobat bila berbuat salah melawan kasih demi keselamatan dari Allah. Sungguh luar biasa kasih Allah yang mengajak kita untuk bertobat agar kita bisa selamat. Injil hari ini mengisahkan sika Allah terhadap manusia berdosa. Dikisahkan ada seorang hamba yang berhutang sepuluh ribu talenta kepada tuannya.
Saat pembayaran , orang ini belum bisa menyelesaikan karena itu ia minta kepada raja untuk diberi kesempatan lagi. Raja yang berbelas kasih itu ternyata tidak hanya menunda pembayaran tetapi menghapuskan hutangnya itu sebab raja tahu kesulitan orang ini. Sayang sekali bahwa orang ini tidak bersikap sama kepada temannya yang juga berhutang kepada dia sebanyak seratus dinar. Ia menangkap dan mencekik temanya itu sambil memaksa agar hutangnya segera dilunaskan. Temanya sudah minta beri kesempatan lagi dan semua akan dilunaskan tetapi pemilik uang tidak menghendaki. Justru sambil menunggu pelunasan , ia masukkan temannya ini ke dalam penjara. Sahabat- sahabat yang menyaksikan peristiwa ini menceritakan kepada sang raja sikap busuk hamba itu. Raja yang melihat perbuatan jahat hambanya ini akhirnya memasukkan dia ke dalam penjara sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.Kita belajar apa dari teks ini ?
Allah itu sungguh baik dan sangat mencintai setiap orang. Ia menghendaki agar manusia juga saling mengasihi, saling mencintai dan bekerja sama dalam hidup di dunia. Siapa yang menghidupi kasih dalam hidup, dia akan mengalami hidup kekal. Inilah janji Tuhan bagi manusia.
Kasih itu mesti bersifat menyeluruh dan mengarah kepada siapa saja teristimewa orang kecil dan miskin tak berdaya. Kasih bisa dinyatakan melalui pelbagai cara dan secara istimewa melalui pengampunan kepada orang yang menyakiti hati. Marilah pada masa Prapaskah ini satu hal yang bisa kita tingkatkan dalam hidup ialah kerelaan mengampuni orang yang menyakiti hati kita sebagai bukti perbuatan kasih.