PASOLAPOS.COM – TAMBOLAKA, Pada bulan Mei bagi umat Katolik, menjadi bulan berkumpul dan berdoa bersama untuk memuji kemuliaan Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria sebagai Bunda seluruh bangsa.
Mengawali dimulainya Bulan Maria, Ratusan lebih umat katolik melaksanakan perarakan Bunda Maria. Gereja Katolik bulan mei dijadikan sebagai bulan Maria, karena bulan mei kerap di kaitkan dengan permulaan kehidupan.
Pantauan media ini ratusan umat Katolik yang ada di lingkungan Santo Stefanus Martir menjemput patung bunda Maria dari lingkungan St. Gerardus disertai dengan pukul gong di Kec. Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya(SBD) provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) 09/05/2023.
Menariknya peserta yang mengikuti perarakan Patung Bunda Maria menggunakan baju adat dan menjemput bunda maria dengan ronggeng, menari serta payagahau pakalaka.
Kemudian dilanjutkan dengan perjalan menuju lingkungan santo Stefanus Martin. Selama perjalanan prosesi perarakan Patung sangat terlihat khyusuk sembari diringi dengan doa.
Petrus Lemu Seingo, Amd. Kom selaku umat Katolik menyampaikan ini merupakan berkat menbawa cinta damai membawa berkat bagi umat Patung tiba di lingkungan Santo. Stefanus Martir juga dijemput dengan tarian adat,dimana dari depan pintu masuk menuju halaman Patung Bunda Maria dijemput dengan prosesi adat.
Umat Katolik selalu melakukan perarakan Bunda Maria setiap Bulan Mei dan Oktober sejak dari dulu, bahkan sudah menjadi budaya kami di Kabupaten SBD khususnya kami umat Katolik Paroki St Arnoldus Jansen Tambolaka,” kata seorang umat, Petrus Lemu Seingo.
Menurut Petrus, dalam tradisi Gereja Katolik, bulan Mei di hormati sebagai Bulan Maria, sementara Bulan Oktober adalah Bulan Rosario. Paulus menuturkan lagi lebih lanjut, perarakan patung Bunda Maria dilaksanakan dengan selalu misa bersama.
“Keduanya berkaitan dengan yang namanya devosi yakni penghormatan kepada Maria, sebagai Ibu Tuhan Yesus dan kami adakan misa bersama di awal dan akhir bulan,” tutur Petrus.
Red**(Paul/Ferdy Ghogi)